Five

843 20 10
                                    

        Semoga kalian suka. Happy Reading :)   

-----

       Aku mulai berhenti menangis. Aku menghapus air mata yang sudah membasahi pipiku. Aku mulai mengangkat kepala ku dari pundak Niall. 

          "Sudah lebih baik ?" tanya Niall menatap mataku 

        Aku hanya menjawabnya dengan sekali anggukan. Aku memperlihatkan bingkai foto ini kepada Niall. 

         "Mereka siapa ?" tanya Niall 

         "Mereka orangtuaku." Niall mengangguk tanda paham. Niall sekarang paham betul kenapa Alee besih kukuh mengklaim kalau rumah ini adalah rumah warisan orangtuanya. 

         "Sekarang mereka dimana ?" 

         "Mereka sudah meninggal." Niall langsung menatapku dengan pandangan kasihan. 

         "Maaf." katanya berbisik 

        "Tak apa Niall." 

         "Aku juga tidak memiliki background keluarga yang menyenangkan, orangtua ku berpisah saat aku masih sangat butuh kasih sayang ibuku, sejak saat itu aku tinggal berpindah-pindah dari rumah ayah ke rumah ibu." Aku memandang mata Niall, aku tahu dia juga sedih. 

       "Kita sama walaupun kau masih lebih beruntung dariku." aku mengambil bingkai foto dari pangkuan Niall 

       Niall tersenyum memandangku. "Ayo keluar, tidak baik berlama-lamaan di loteng, tidak bagus untuk pernapasan." Aku menurutui Niall yang sudah terlebih dulu berjalan menuju pintu. 

         "Oh iya nanti malam temani aku nonton film ya ? Aku baru membeli DVD film horror favoritku." ucapnya 

       Demi sungai thames yang banyak ikannya, aku sungguh tidak menyukai film horror. Aku ini tidak suka film itu karena aku penakut. 

       "Hey kenapa bengong ?" Niall menjentikkan jarinya tepat di samping telingaku membuatku membuyarkan lamunanku. 

        "Eh tidak." Aku menyingkirkan tangannya dari samping kupingku 

        "Oh aku tahu, kau pasti penakut kan ?" Sial, tebakannya benar. 

       "Ah tidak. Aku,,,, uhm ya aku suka film horror." Aku sungguh mengutuk mulutku sendiri karena mengatakannya 

      "Yasudah jam delapan malam ya. Aku ada janji dengan temanku kau masak makan malam yang lezat yah." Ucapnya seraya mengambil jaket yang tergeletak di sofa 

      "Ya ya ya ya ya." Aku memutar bola mataku 

******

        Aku sedang membuat makan malam di dapur. Aku mencari-cari cara untuk menggagalkan acara Movie Nights malam ini. Aku tidak suka film horror satu-satunya film yang bergenre horror yang pernah ku tonton adalah Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, oh ya aku tahu itu bukan film horror, tapi menurutku bagian yang ada Dementornya itu sangat menyeramkan. Aku dibuat tidak bias tidur selama tiga hari karenanya.

      Suara mobil terparkir di luar. Si bodoh tukang makan itu sudah pulang rupanya.

      "Al, aku pulang. Aku mau mandi dulu setelah itu kita makan malam ya." Teriak Niall dari ruang tengah 

       "Alright Mr.Horan." jawabku

       Niall itu menyebalkan, selalu menyuruh-nyuruh orang untuk melakukan ini dan itu. Aku tidak mengerti kenapa Niall bisa mempunyai banyak fans, dan mereka bukan hanya dari Inggris ataupun Irlandia tapi juga dari seluruh dunia.

1 Roof with SuperstarWhere stories live. Discover now