Three

867 18 12
                                    

 New Chapter.  Semoga kalian suka ya :)

---

      Aku berdiri di depan rumah orangtuaku sambil membawa sebuah celengan ayam dan buku tabunganku. Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya beberapa kali sampai aku bisa merasa tenang walau hingga hembusan nafas yang terakhir ini aku belum bisa merasa tenang sepenuhnya.

       Setelah merasa lebih baik, aku mulai berjalan ke pintu depan. Aku mulai bersiap untuk menekan belnya sambil memejamkan mataku.

      Tidak lama setelahnya, laki-laki yang bernama Niall Horan itu membukakan pintu. Dia nampak sudah rapih. Tumben sekali.

       " Kau lagi. Heh wanita aneh untuk apa membawa celengan dan buku tabungan segala ?" Niall mengejekku

      Aku sudah tidak perduli dengan perkataan menyebalkannya lagi. Aku mengarahkan celengan ayam dan buku tabunganku ke depan dada Niall.

       "Ini. Ini semua harta yang ku miliki, celengan ayam ini dan buku tabungan ini ambilah semua."

         Niall tertawa lumayan kencang. Aku benci mendengar tertawaannya yang memekakan telinga itu.

       "Maksudmu kau mau menukar rumah ini dengan celengan ayam yang sudah tua itu ? Hahaha kau ini lucu sekali. Semua uang yang ada di celengan ayammu itu tidak akan sepadan dengan harga rumah ini tahu .Sudah pergi sana aku sibuk." Ucap Niall menarik kenop pintu

     Tapi aku sudah terlebih dulu menahan pintunya sebelum Niall sempat menutupnya.

      "Tolong-tolonglah. Aku akan melakukan apa saja untuk tinggal di rumah ini." Itu satu-satunya hal yang ada di kepalaku. Aku tidak peduli asalkan aku bisa tinggal di rumah itu apapun akan ku kerjakan.

      Niall menatapku lumayan lama.

      "Aku punya ide. Ayo segera naik ke mobil." Niall berjalan ke arah mobilnya, tapi aku masih berdiri disini.

     "Hey cepat, aku sudah terlambat."

    Suara Niall membuyarkan lamunanku. Aku tidak ingat tadi Niall bilang apa padaku.

   "Oh iya."

    Aku sudah berada di kursi depan mobil Niall, mobilnya sangat bagus tak kalah mewah dengan mobil pemberian kakek yang sudah ku jual untuk biaya kuliah ku. Bibi ku tidak mau membiayai kuliahku karena aku tidak mau mengambil jurusan design.

    "Kau akan membawaku kemana ?" Tanyaku bingung.

   "Oh iya aku hampir lupa. Kita akan ke rumah Ayahku."

   "Kerumah Ayahmu ? Lalu apa hubungannya denganku ?" Aku mengerutkan kening.

  "Kau mau tinggal di rumah itu kan ?" tanya Niall

   "Ya tentu saja."

  "Kau harus berpura-pura menjadi kekasihku." Ucapnya lancar

    Apa katanya ? Kekasihnya ? Aku lebih memilih Harry Styles, Louis Tomlinson, Liam Payne atau Zayn Malik daripada Niall. Niall sungguh bukan tipeku. 

 "Kekasihmu ?" Aku terkesiap mendengarnya "Maksudmu ?"

 "Ayolah aku butuh bantuanmu." Katanya memelas

      Ini baru pertama kalinya aku mendengarnya meminta pertolonganku.

      Aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.

 "Baik, aku akan membantumu, tapi dengan satu syarat." Aku melipat tanganku ke depan dada dan sedikit menenggakan dagu

 "Baiklah, apa syaratnya ?" Tanya Niall yang tengah sibuk memperhatikan jalan

1 Roof with SuperstarWhere stories live. Discover now