subuh tadi hujan mengguyur kota pangkalpinang, hingga jalanan menjadi basah. Aku berjalan dengan hati hati karena tanah yang becek seringkali membuat sandal jepit merek swallow yang aku pakai ini lengket di tanah yang becek. Sementara kue yang aku bawa masih tersisa separuh.
hari sudah jam enam lewat, sepertinya jualan tak bakalan habis, sudah serak aku teriak teriak, mungkin orang orang pada malas keluar karena dingin
Aku harus lebih cepat lagi berjalan, mengejar waktu
Masih ada waktu sekitar 20 menit sebelum jam setengah tujuh, semoga saja nanti ada yang membeli agak banyakAku keluar dari gang kecil, menuju ke jalan yang beraspal, jalan ini sudah dekat ke rumahnya rian. Aku berdoa semoga saja rian tidak melihatku
Entah kenapa aku jadi malu kalau harus bertemu dia dalam keadaan yang kurang wibawa seperti ini Memakai sandal jepit yang sudah tipis dan licin, hingga kerikil yang terinjak pun bisa aku rasakan Belum lagi dulang berisi kue diatas kepalaku ini Entah apa yang dipikirkan rian kalau melihatku seperti ini. Aku sengaja tidak teriak didepan rumahnya. Ku percepat langkah ku agar segera berlalu dari rumah rian. Sembunyi sembunyi aku melirik ke arah rumahnya, berharap sekali saat ini dia tidak sedang berada didepan rumah
Namun karena mataku kemana mana Aku tak melihat ada kotoran bebek di depanku, tanpa sengaja terinjak olehku kotoran yang licin itu, ditambah lagi sandal swallow tipis yang alasnya sudah aus, aku kehilangan keseimbangan, terpeleset terjatuh menimbulkan suara berkelotangan dulang yang menghantam semen basah bekas rumah yang sudah roboh di samping rumah rian
Aku terjerembab Kue kue berhamburan semua Langsung kotor terkena pasir dan air, bajuku jadi cokelat di bagian depan kena becek
Beberapa orang keluar dari rumah karena mendengar suara ribut yang aku timbulkan Mereka berlari menghampiriku Beberapa mencoba menolong memapah aku yang sedang tertelungkup diatas lantai semen retak bercampur pasirCepat cepat aku berdiri, memungut dulang diatas semen Betisku terkena kotoran bebek
Tak terkatakan betapa malunya aku
Ingin rasanya aku masuk ke dalam perut bumi
Bisik bisik orang orang riuh rendah terdengar di telingaku
Suara cekikikan tertahan yang mungkin merasa lucu melihat posisiku saat ini
Aku meringis antara sakit dan malu
"kenapa sampai jatuh jang?"Tanya seorang ibu dengan wajah prihatin melihatku aku mendongak melihat ibu yang bertanya itu
Astaganaga Mamanya rian, aku terdiam dengan perasaan campur aduk berkecamuk didada
"kayaknya ia terpeleset tuh"
"iya tanah kan licin, anak itu terpeleset"
"becek sih! tuh lihat baju dan celananya jadi kotor!"
"tadi aku lihat ia nginjak taii bebek, ia kepeleset taii bebek Lihat aja kakinya kena kotoran bebek"Suara suara komentar orang orang, membuat aku jadi semakin malu, tak tahu kemana lagi mau menaruh muka ku Alangkah memalukan sekali, jatuh karena nginjak kotoran bebek yang licin
Ada yang memegang bahuku dari belakang
Aku menoleh untuk melihat siapa itu,
oh tuhan Rian!!! jadi ia ikut melihat aku jatuh
Ingin rasanya aku menangis, dasar sial Sial Sial Aku mengutuk nasib jelek aku pagi ini Kenapa aku harus mengalami nasib sial pagi ini, kenapa harus ada kotoran bebek disini, kenapa mataku jelalatan kemana mana hingga sampe keinjak, kenapa aku harus jatuhnya disamping rumah rian
Belum lagi puluhan kue yang sudah tak bisa di jual lagi karena sudah kotor terkena tanah becekBisa aku bayangkan apa yang akan terjadi di sekolah nanti, pasti berita ini akan menyebar, rio jatuh kepeleset taii bebek waktu lagi jualan kue Aku akan jadi bahan tertawaan nantinya
Semoga saja rian tak menceritakan hal ini kepada teman temannya
"lutut kamu berdarah tuh Ayo ke rumahku, ada obat merah!"
Rian menarik tanganku Kemudian tangan yang satunya mengambil dulang yang aku pegang
"nggak apa apa kok Biar aku obati dirumah saja"Jawabku sambil meringis, tak berani menatap mata rian
Ini dialog kedua kami, kenapa keadaannya harus seperti ini Tak henti hentinya aku mengutuk dalam hati Ingin rasanya aku pingsan saja
"sudah jangan menolak, nanti luka kamu itu jadi infeksi loh Tanah itu kan kotor Masa kamu mau pulang dengan kaki berlumuran kotoran bebek kayak gitu sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Di Langit Bangka
RomanceMasa remaja yang indah meskipun selalu hidup kekurangan dijalani Rio dengan bahagia, ketika semua terenggut saat emak yang sangat ia sayangi ternyata bukanlah ibu kandungnya dan ia harus meninggalkan orang-orang yang ia cintai. Suka duka kisah kehid...