^6^

115 13 6
                                    

Author PoV

Pagi yang terik untuk hari ini, sekumpulan rombongan berlari santai di lapangan luas berpasir, salah satu dari mereka merupakan sang pangeran kerajaan, Spartos Leoxses, berita yang mengatakan bahwa kedua pangeran Sasan telah menghilang dari permukaan.

Hari ini, tepat nya saat musim panas berada pada puncak nya, berita tersebut digemparkan kembali dengan sosok yang mirip dan nama yang sama, hanya nama keluarga yang agak berbeda.

Spartos Leaxius

Itulah namanya, satu asrama telah berdebat soal pria yang sedang viral itu, si bujang Spartos.

Dalam lapangan tersebut, ada seorang yang mengenakan pakaian yang terlihat mewah tampak sedang mengkoordinasi rombongan tersebut, ia mengisyaratkan agar rombongan berhenti dan membentuk sebuah barisan.

Pria berjenggot itu yang selaku si koordinasi lantas berkata, "Pemanasan sudah selesai, sebelum memulai latihan, saya telah membuat kelompok untuk kalian semua. Saya bukan berdasarkan abjad dalam pemilihan, akan tetapi sesuai dengan skill dan tingkat kompeten kalian. Baiklah dari 100 anggota saya bagi menjadi 4 diantara kalian dan akan dibimbing oleh 1 senior sebagai leader, jumlah 5 anggota." setelah penjelasan nya selesai, pria disampingnya yang lebih muda dengan tampang wajah yang ramah membuka lembaran dan membaca satu persatu anggota dan grup.

"Selanjutnya kelompok Mor, anggota ialah Arion Shaner, Sam Rehtir, Shamanda Helani, Spartos Leaxius, dan Henry Chimes sebagai leader."

". . ."

"Kelompok Leaf, Awzn bin Yusuf, Hanine Kallats, Rakan Khofa Shaher Jaiz, dan Masrur sebagai leader"

". . . "

"Kelompok Myer, Corra Leaxius,Daud Shahid, Zein Abraheem, Zulaikh Gharia, dan Sharon sebagai leader.

Setelah melakukan pembagian grup, para anggota berkumpul menjadi satu. Dalam tim Mor, anggota nya merupakan orang-orang yang saat tes prosesi nya sangat bagus dan juga nama-nama tim Mor ialah yang terkenal, termasuk si pria yang mirip dengan sang pangeran pertama, Mistoras Leoxses dan namanya yang sama dengan pangeran bungsu, Spartos.

Pria bertinggi 179 cm itu berjalan menuju sebuah camp bertulis nama Mor, alias tempat kelompok nya berkumpul. Disana telah terlihat tiga orang.

Salah satu pria yang sedang berdiri itu melepaskan senyuman nya yang lebar pada Spartos, Spartos membalasnya dengan senyuman sambil melanjutkan jalannya mendekati ketiga rekan nya.

Lepas Spartos telah sampai di camp, pria bertubuh berisi nan tinggi menyapa Spartos dengan khas, ia memeluk Spartos sambil menepuk punggung nya berkali kali.

"Yo! Tank tim ini bernama Shamanda, kau pasti mengenali ku kan?" suara nya berat tapi besar menggelegar, ialah Shamanda Helani, logat Hindi nya terdengar kental.

Pria yang tadi terenyum kepada Spartos mulai angkat bicara, "nama saya Sam Rehtir, senang berkenalan dengan mu tuan Spartos."

Spartos agak kikuk mendengar nya, karena pria berambut panjang sedada dan diikat miring ke kanan, serta warna rambutnya yang sama dengan Spartos, merah tua. Pria itu telah memanggil nya tuan. Akan tetapi Spartos membalas dengan senyuman tipis dan tangan kanan nya berada di dadanya seraya berkata, "Spartos Leaxius."

Lalu, seorang lagi yang sedang duduk di dekat mereka membungkukkan badannya ke arah Spartos sambil sedikit tersenyum.

"Arion," ucapnya, Spartos juga membalasnya dengan membungkukkan sedikit badannya ke arah pria berambut ponytail coklat tua serta pony nya menutupi mata sebelah kirinya. Arion Shaner.

Mereka berempat telah saling mengenal dan bercakap-cakap. Seperti Shamanda yang menceritakan bahwa ia mendaftar prajurit Sasan secara kebetulan dan hanya iseng-iseng saja, ia mengetes apakah Kerajaan ini menerima prajurit dari etnis yang berbeda, dan rupanya Sasan ialah kerajaan yang menyamakan semua etnis.

Di dalam tim ini, aneh rasanya jika sebelum nya mereka tak mengenal nama nama seanggota. Karena setelah diperiksa, nama mereka cukup terkenal di kalangan kemiliteran Sasan. Seperti Spartos, ia dicurigakan sebagai pangeran bungsu yang menghilang serta pertarungan yang ia lakukan semasa tes kemarin. Lalu Shamanda terkenal karena ia memiliki warna kulit yang agak berbeda dan logat bicaranya kental dari daerah asalnya, karena tubuh nya yang kekar, memelihara kumis, dan warna yang kecoklatan membuatnya sebagai pusat perhatian, tak sedikit prajurit yang ingin mengetahui nama nya.
Sam, pria ramah ini juga terkenal karena pertarungan nya saat tes, bukan tombak yang ia kenakan, tapi sebuah katana, senjata yang berasal dari negri sakura. Lalu Arion, ia terkenal karena berhasil melesat anak panah kepada target secara teori dan hasil yang sempurna, ia adalah pemanah baru Kerajaan Sasan.

Ketika mereka sedang asyik untuk mengakrabkan diri, seorang pria muda yang tadi membacakan pembagian kelompok mendatangi Spartos dan ketiga teman nya. Ia berjalan menghampiri sambil menggaruk kepalanya dan berkata,

"ah maaf, aku telat."

Karena anggota tim mereka sudah pas berempat, sudah dipastikan pria satu ini ialah senior mereka.

henry Chimes.

Chronicle Desert: Prince And The WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang