"Maybe it is time for this to come to an end."
Aku memandang matamu. Sambil jariku bermain di bibir gelas wine merah kau hidangkan selepas makan malam. Kau senyum melihatku.
"What should come to an end, amor?"
Sengaja aku tanyakan soalan begitu. Kau mengangkat keningmu. Lalu kau cuma tersenyum sinis sambil meneguk wine merah. Cuma dengan sekali tegukan.
"You know what we were having all this while we have been together, love. This lovey-dovey relationship."
Aku senyum sambil menghabiskan wine merah. Lalu aku ambil napkin putih dan tekapkan di bibir. Sengaja aku tinggalkan kesan merah di situ. Aku melirik ke arahmu. Kau cuma memandangku. Tenang.
"I never once called myself as yours. I despise the idea of being called as somebody someone, hon."
Air mukamu sedikit berkocak. Dahimu berkerut. Bibirmu seolahnya ingin menyatakan sesuatu lantas aku bangun menujumu. Aku kucup pipimu lembut dan terus berlalu.
"Thanks for the wine. I'll think of it as a goodbye token."