CHAPTER 3

32 5 6
                                    

Just because i don't talk to you, doesn't mean i don't care - NN

'Leana POV'

Suara deringan telfon membuatku tersadar dari mimpi indahku, tanpa melihat siapa sang penelpon, aku menggeser layar ponselku untuk memjawab panggilan masuk. Suara berat dari sebrang sana membuatku terkejut, itu adalah ZACH. ZACH FILLBERT!. "Bangun, dan cepatlah mandi, aku sudah menunggu di depan rumahmu." Otakku masih menerka-nerka apa yang terjadi, apakah aku masih di dunia mimpi? Namun dengan kekuatan yang sudah terkumpul, aku segera mandi dan sarapan. Mama yang menyadari kehadiran Zach hanya tersenyum. Aku tidak mungkin bisa mengabaikan Zach yang menjemputnya, karena mamanya juga akan menyuruhnya untuk berangkat bareng Zach. Jadi dengan langkah lunglai, aku temuin Zach yang gagah dengan muka khasnya duduk motor gedenya yang berwarna merah, menambah ketampanan pria itu sepuluh ribu kali lipat. Aku segera menepis pikiran itu.

Sepanjang perjalanan, kami sibuk dengan pikiran masing masing. Jantungku berdegup tak karuan, entah apa yang ia rasakan, karena aku sendiri tak mengerti. Aku masih bingung dengan diriku sendiri yang mau saja berangkat dengan orang yang buat aku kesel kemarin dan dia harusnya menjadi daftar orang asing di hidupku, "Ngapain lo pake acara jemput gue di rumah?" Tanyaku memecah keheningan. "Gue cuma disuruh nyokap, lo jangan kegeeran." Balasnya. Aku mulai jengkel dengan kata terakhirnya, aku hanya mendengus dan bertanya lagi "lo dapat nomer gue dari mana?" "Dari nyokap lo" aku hanya mengangguk-angguk seraya bibirku membentuk huruf O.

Sampai di sekolah, aku diturunkan di parkiran dan tanpa sepengetahuannya aku berjalan lebih dulu ke kelas, tapi aku ketemu sama dia, seseorang yang pernah bikin aku terbang hingga langit ke tujuh dan jatohin aku ke jurang yang paling dalam, Brandon. "Hai, morning Lea" sapa Brandon. "Pagi juga Brandon" aku tersenyum padanya dan segera pergi dari sana sebelum aku mengingat kisah yang buat aku sakit hati banget.

*Flashback on*

Leana baru pulang sekolah dan segera pergi menuju kamarnya. Ia langsung menyambar ponselnya di meja belajarnya. Leana kaget setengah mati melihat notification blackberry message itu ada invitation dari kapten futsal di sekolahnya, Brandon Smith yang merupakan idaman wanita di sekolahnya. Ia dengan ragu menerima undangan pertemanan dari Brandon. Setelah terkumpul keberanian, dia menekan tombol accept.

Tidak butuh waktu lama setelah itu, Brandon dan Leana menjadi teman chat yang bisa dibilang seperti masa pendekatan. Leana mulai menaruh hati pada Brandon karena Brandon yang sering memberi kata pujian dan kata romantis untuk Leana. Leana juga berpikir bahwa Brandon menaruh hati pada Leana. Tapi Leana salah, dengan tak sengaja Leana mendengar perbincangan antara Brandon dan temannya yang membincangkan bahwa Brandon deketin Leana hanya untuk taruhan dan kesenangan semata. Semenjak hari itu, Leana tidak ingin percaya pada laki laki lagi.

*flashback off*

'ZACH POV'

Tok...tok...tok...

Aku bangkit dari tempat tidur dan melihat ke arah jam di mejaku dan ini hanya jam 05.30. Aku membuka pintu kamar dan mendapati mama sedang di depan kamarku. "What happen mama?" Tanya Zach. "Nothing, mama cuma mau suruh kamu jemput Leana, kamu mau kan?" Zach yang mengantuk tadi berubah menjadi tegang. "Whatt? Kenapa harus Zach ma? Males banget deh ketemu cewe jutek itu". Balas Zach. "Yah, kalo ngak mau gakpapa, but uang jajan kamu mama kurangin setengah doang" ancam mama. Terpaksa aku menurut kata mama. Oh ya mama juga kasik nomernya si cewek jutek itu. Sebenarnya aku ga gimana si sama cewe jutek itu hanya saja sikap juteknya rada buat kesel. Setelah mandi dan sarapan, aku berangkat ke rumah cewek jutek

Rumah Leana ternyata ga terlalu susah dicari sehingga aku ga tersesat. Saat aku sudah yakin, aku berada di depan rumah Leana. Aku mengeluarkan ponselku dan menekan nomer yang diberi mama. Saat terdengar nada sambungan beberapa kali akhirnya diangkat, aku ga tau harus ngomong apa dan yang terpikir hanya "Bangun, dan cepatlah mandi, aku sudah menunggu di depan rumahmu." Aku segera mengakhiri telpon itu dan ingin tertawa karena dengar suara kaget si jutek. Setelah menunggu Leana selama 15 menit, Akhirnya Leana keluar dengan rambut dikuncir kuda yang buat muka manisnya bertambah manis hingga diabetes. APAA YANG AKU PIKIRKAN? tidak, anggap aku tak pernah memikirkan itu sebelumnya. Aku memberi helm pada Leana, ia langsung naik ke atas motor dan kami langsung berangkat. Sepanjang jalan, jantungku berdegup dua kali lebih cepat. Zachpun tak mengerti apa yang terjadi

Setelah parkir, aku menyusul Leana, aku kira Leana masih menungguku tapi aku salah, dia sudah pergi terlebih dahulu. Jujur, ada kekecewaan yang mampir di hati saat tau Leana tak menungguku. Aku berpikir ingin menyusul Leana, tapi aku melihat ada pemandangan aneh. Leana dan Brandon sedang saling menyapa. Aku melihat mata Leana menatap Brandon dengan tatapan penuh arti. Berbeda dengan memandang Brandon. Jadi aku pergi ninggalin Leana dan Brandon.

Hai guys..
Im come back
Kritik dan saran silahkan comment, jangan lupa vote juga yaa biar makin semangat nulisnya hehehe
Oh ya kira kira kelanjutan kisah Zach dan Leana gimana ya? Terus Brandon gimana? Pada penasaran ga? Tunggu next part yaa

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang