CHAPTER 4

25 5 6
                                    

Autor's POV

Setelah kejadian di parkiran tadi, Zach tak terlalu fokus ke pelajaran, dia malah lebih sering memandang ke luar jendela dan melamun. Alhasil guru biologi yang sedang memanggil Zach pun tak dihiraukannya. Guru biologi Zach, bu Lolly mulai jengkel dan melempar penghapus papan tulis ke arah Zach dan lemparan bu Lolly meleset dan mengenai teman di belakang Zach, Miguel tanpa bisa dihindari.

Zach dan teman sekelas hanya bisa tertawa karena ternyata Miguel di belakang yang tertidur dan di lempar penghapus karet bangun dengan sumpah serapah. Setelah keadaan kelas kembali tenang Zach dan Miguel harus ikut pelajaran tambahan saat hari sabtu. Seharusnya, sabtu ini bisa jadi hari paling baik buat tidur bagi Zach.

Zach's POV

Sepanjang pelajaran aku masih mikirin masalah tadi, ga mikirin Leana juga, cuma aneh apa yang terjadi antara Brandon dan Leana? Keliatan deket lagi. Bukan karna aku cemburu, aku juga aneh jika aku bersikap begitu. Ntah karna apa, aku sangat semangat saat mendengar bel istirahat berbunyi. Semua anak kelas XI A MIPA keluar bagaikan anak ayam terlepas dari kandang. Aku sama Miguel juga langsung ke kantin. Ketemu lagi sama Ms. jutek satu itu dengan satu temannya. Dia sedang duduk diam dan ngak makan, mungkin dia uda makan pikirku dalam hati. Miguel dan aku duduk 2 kursi di depan Leana, aku perhatiin terus dia ga berkedip, aku baru sadar cewe itu melamun.

"Woi" teriak Miguel depan aku yang mengundang beberapa pasang mata menoleh ke arah kami

"Anjir lo mig, kenapa sih loe? Ribet banget deh ah" balas gue

"Lo mau makan apa, nyet? Uda baik gue pesenin, gue uda nanya 3 kali juga feses lonya aja yang ga pekaaaaaaaa" teriak Miguel yang membuat Leana tersadar dari lamunannya.

"Yaudah gue nasi ayam 1 aja sama es jeruk nipis" dan juga segera menyodorkan 20 ribu ke Miguel.

WOWW...aku liat Leana berdiri dan berjalan mendekat ke arah.....gue....oh no dia hampirin gue malah sekarang. Okey Zach keep calm

"Zach, gimana kalo kita damai aja, gue capek punya musuh, terus makasih tumpangannya tadi pagi" mulai Leana dengan tangan terulur

Gue mendongak

"Ha? Eh? Eh...Siapa yang bilang kita musuhan? Sama-sama" gue senyum tipis ke arah dia dan menjabat tangannya. Gue rasa gue uda jatoh ke dalam pesonanya.

Leana's POV

Waktu berjalan cepat sodara sodara, ga terasa bel istirahat bunyi. Gue sma Sharen langsung cabut ke kantin. Gue ga selera makan, jadi biarin Sharen aja yang makan, gue penonton aje. Entah ada angin apa si kunyuk satu itu muncul duduk di depen gue, gue ngebayangin kalo gue sama kunyuk Zach jadi best friend gitu gimana ya...

"Le"
"Le"
"Lele" pnggil Sharen sambil menyentil keningkuu.
"Apaan sii renn, sakit tauu lo nyebelin tau gaa" jawab gue
"Lagian lo mikirin apaan si Le, melamun gitu kesambet lohh, mikirin Zach ya?". Kepo banget da Sharenn
"Gue cuma kepikiran kalo gue mau baikkan sma dia, lagian ga ada salahnya kan, maa gue sma mama dia aja baik banget" aku guee
"Yauda si, gue dukung, samperin tuh pangeran kodok loo" Sharen mah ada ada ajaaaaaaa.

1

2

3

Gue tarik nafasss

Gue berdiri

Gue samperin tu kunyukk

"Zach, gimana kalo kita damai aja, gue capek punya musuh, terus makasih tumpangannya tadi pagi" akhirnya katakata itu keluar gitu aja dan tulusssssss.

"Ha? Eh?Eh...Siapa yang bilang kita musuhan? Sama-sama" dia menyambut uuran tangan gue dan.dia.senyum.manis.banget

Kami berdiam dalam posisi itu sesaat dan suara batuk dari temannya yang kalo ga salah namanya miguel itu nyadarin kami.

"Ehm kalo gitu, gue balik ke temen gue dulu kali ya, Zach(?)" Gue pamit

"Iya, hati hati Leana (?)" Jawab Zach

Setelah itu, gue masuk kelas dan ada rasa seneng dalam hati gue yang bikin gue senyum senyumm sendirii

"Wah, ni anak emang kesambet ni. Senyam senyum senyam senyum lo sangka lagi di dufan yang ada badutnya?" Nyolot banget Sharen, minta diajarin sopan santun dahh

"Eh bunglon, lo kalo ngomong suka ade ade aje yee, yang kesambet siapa oneng? Gue senyum salah gue cemberut salah juga, mau lo apa si?" Jawab gue

Oh iya gue panggil Sharen bunglon itu karena dia selalu ngubah cat kukunya sesuai dengan moodnya.

"Enak aja lo manggil gue bunglon, gue tabok juga lo"

"Coba aja sini blee"

Mulai lah acara kejar kejaran kami. Okefine kami emang childish dan kadang rada ngak waras jadi kami agak mudah dikenali oleh guru, kakak dan adek kelas.

Bel masukk

Belajar seperti biasa dan waktu pulang sekolah juga dengan kegiatan biasa. Ga ada yg aneh

Tapi waktu malem harinya pas gue uda mau tidur, gue ngerasain hp gue getar

085245xxxxxx : Selamat malam, teman

Sesaat gue baru nyadar kalo itu nomor Zach and gue belom save
Jadi gue save as contact di smartphone gue dan balas sms dia

Me : malam juga, Teman

Gue tau ini cuma goodnight text dari seorang teman lakilaki. Tapi kenapa gue senyum senyum sendirii.

Zach kunyuk : mimpi indah cantik

Me : kebanyakan gombal lo, mimpi indah juga.

Zach kunyuk : tapi lo seneng kan digombalin sama gue (?) Hahaha

Gue ga balas dan langsung tidurr.

~~~~~~~

Hellooo guys....
Im back
Jngan lupa tinggalin jejak habis baca yaa
Vote and commentt guyss...
Happy new year jugaa lohhh yaa

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang