CHAPTER 1

102 10 8
                                    

kringg...kringg...kringg...

Alarm membangunkan tidur lelap Leana yang kelelahan karena kegiatannya kemaren. Leana bangkit dari tempat tidurnya dan segera pergi ke kamar mandinya. Setelah mandi, dia bergegas pergi ke dapur untuk sarapan. "Good morning ma, pa" salam Leana disambut lembut oleh mamanya dengan mendaratkan kecupan sayang di pipi kiri "pagi juga, sayang" kata papanya. Setelah meminum susu coklat kesukaannya, dia segera pamit dengan mama dan papanya.

Karena sudah duduk di bangku SMA, Leana tidak mau lagi diantar orang tuanya, jadi Leana pergi sendiri dengan motor sco*py merahnya.

Sampai di sekolah Leana segera memarkirkan motornya. Keluar dari arena parkir, dia menyapa beberapa orang yang dia kenal sebelum sampai di kelasnya. Kelasnya yang terletak di lantai paling atas berhasil membuat Leana ngos-ngosan setiap mencapai kelasnya.

Saat tiba di kelas, dia sudah mendapatkan 2 temannya tengah sibuk mendiskusikan pekerjaan rumah yang diberikan1 bu Dhea, guru MTK yang terkenal suaranya yang menggelegar. Dia menaruh tasnya di meja ikut mendiskusikan hasil kerja mereka yang berhasil membuat semua murid X MIA 1 mengaduh aduh karena soal yang sulit. Leana bermaksud untuk keluar dari kelasnya dan menikmati udara segar di luar. Tiba tibaa

BRAKK...

Leana jatuh ke lantai disertai suara tawa yang terdengar sangat bahagia muncul dari seorang siswa yang tidak sengaja menabrak Leana. Tanpa kata maaf atau membantu Leana berdiri dia sudah pergi meninggalkan Leana. Leana mendengus kesal. "Dasar cowo nyebelin!" Umpatnya dalam hati.

~~~~

Tett...tett...tett...

Bel tanda istirahat sudah berbunyi. Leana dengan segera keluar dari kelasnya menuju ke kantin bersama sohibnya, Sharen. Sampai di kantin, Leana menemukn sosok yang masih ia kesalkan, ya cowo tadi pagi.

Leana berusaha tidak memandangi lelaki nyebelin itu. Saat dia mengambil sepiring nasi kuning yang ternyata nasi kuning terakhir di kantin itu, tiba tiba tangan lain menyambar piring itu juga. Leana mendongak dan menemukan orang itu lagi, cowo bertubuh tinggi, dengan wajah yang manis, tak lupa sikap nyebelinnya yang bikin Leana tak menyukainya. Mereka berebut dan sepiring nasi kuning itu jatuh berserakan. Hari ini sudah dua kali cowo itu membuat hari Rabu Leana kacau.

Dengan wajah tak bersalah cowo yang bernama Zach ini mengatakan "oops..maaf". Aku yang sedari tadi hanya mengangak kembali menutup mulut dan pergi meninggalkan kantin itu. Alhasil Leana tidak makan di jam istirahat itu.

Helloo guys..
Gue author baru nih..
Bagi yang uda baca chapter 1nya tolong vote atau comment dong. Saran dan kritikan halus diterima dengan senang hati. Trimakasihh!

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang