CHAPTER 6

18 4 6
                                    

Leana's POV

Weekend kedua di semester ini, gue, Sharen, dan Miguel diajakin jogging sama Zach. Oh ya, kami berempat memang semakin dekat, terutma gue dan Zach kalo sharen dan Zach, mereka ternyata pernah deket di sosial media.

Entah kenapa gue ngerasa gue seneng kalo deket mereka yah walaupun lebih ke kunyuk satu itu. Yaiyalah gimana ngak, sedangkan gue cuma cewek biasa yang bisa suka dan jatuh cinta sampai tergila gila sama cowok yang ganteng di atas rata rata, yang dingin sama cewek lain tapi elo bisa jadi mentari dia.

Oke gue mungkin keliatan sangat berlebihan sekarang, tapi yah itu kenyataannya. Gue penasaran sama pribadi Zach yang nyebelin tapi ampuh buat gue mikirin dia sepanjang malam sebelum tidur. Gue pikir pikir kalo gue buang gengsi buat nerima perjodohan itu gimana ya?

Stop bahas Zach! Dia lagi dalam masa nyebelin sekarang, dia janji supaya ngumpul di taman ini jam 4.30 subuh dan sekarang sudah hampir jam 5 tapi dia belum sampai, bukan cuma gue yang marah marah tapi bunglon a.k.a Sharen juga sudah memajukan bibirnya beberapa centi. Sedangkan Miguel dari tadi menggoda cewek cewek yang kebetulan lewat di taman itu. Jangan salah paham, Miguel ramah cuma caranya salah yah dia di cap sebagai Player.

"Jam 05.54 dalam 6 menit Zach ga datang, gue pulang" tukas gue

"Gue ikut, gue uda mal..." omongan bunglon terhenti dan pandangan bunglon yang semula di kuku yang bercat hijau menjadi terarah ke depan

Yahh Zach dateng.

"Lo niat ga si jogging bareng kita kita? Kalo lo..." gue menegang waktu Zach tiba tiba nyentuh bibir gue pake jari telunjuknya.

"Gue minta maaf ya guys, bukan sengaja tapi tadi ada urusan" jelas Zach

"Banyak alesan" siapa lagi yang ngambek kalo bukan Sharen.

"Uda dong, bunglon unyu Ceyenn, bang Zach mintaa maap" ucap Zach dengan wajah melas yang dibuat buat. Jangan ditanya muka Zach gimana, yang pasti itu mirip kucing lamongan minta makan.

Tapi Sharen melting. Diliat dari pipinya memerah. Dan ada rasa ga suka walaupun dikit tapi gue ga bisa bohongin perasaan gue

"Lo mah malesin Zach, kita orang disini uda nunggu lama, gue semangat bangeg buat jogging sampe sampe uda ngecat kuku warna hijau gini supaya keliatan lebih down to earth gitu eh lo malah telat" jelas Sharen

"Yaudah, kalian berantem aja dulu, gue sma Miguel jogging dulu kalo gitu. Yuk Mig" izin Lea.

"Eh tunggu" tangan Zach menahan tangan Lea. Dan yah jantung Lea mulai berdisco di dalam bagaikan club malam. Siapa sangka juga kalo ternyata Zach punya perasaan yang sama.

Mereka jogging di kawasan jogging track Untan. Sambil di selingi canda tawa.

Jam 08.00 mereka selesai jogging. Sebenarnya mereka lebih ke jalan dari pada lari kecil. Mereka duduk di salah satu kursi taman dan menghilangkan dahaga mereka.

"Dimsum yuk?" Ajak Miguel

"Boleh boleh ayukkk" Sharen menjawab dengan semangat 45

"Tapikan kita pake baju ginian, terus bau keringat juga, kalian tau kan kalo yang makan dimsum semua pakai baju yang rapi" sanggah gue

"Mending kita makan soto Hijas" saran gue sama Zach bersamaan. How can? Kita sependapat gitu.

"Oke, lo sama Zach makan soto, gue sma Sharen makan dimsum, bye" solusi yang tepat sekaligus bego dari Miguel.

Belum kami menyetujuinya Miguel sudah menarik Sharen. Kayaknya ada sesuatu antara Miguel dan Sharen. Are they in relationship or flirting?

"Jadi, what r u waiting for girl? Perut gue uda keroncongan" ajak Zach

Jadila pagi weekend yang benar benar dihabiskan dengan Zach. Gue juga jadi tau Zach kalo makan kayak kuli bangunan. Terus teh es maniac. Dan Zach ga bisa makan tanpa kecap manis. Bukan maksud menyama nyama kan tapi fakta Zach ga bisa makan tanpa kecap manis itu sama persis sama gue.

I think we can be cute couple.

Setelah makan Zach mengantar gue pulang.

"Thanks Zach, uda ngisi perut gue dengan soto gratis abis itu dianterin balik lagi" ucap Lea

"Sama sama beb" ucapan Zach membuat Lea melotot hingga matanya sudah hampir keluar.

"Oh iya, gue belum kasik tau ya kalo nama Lea kepanjangan jadinya manggil beb aja" jelas Zach

"Bercandaan lo ga lucu Zach" apa yang dikatakan Lea berbanding terbalik dengan apa yang ia katakan. Hati Lea seperti digelitik oleh rasa senang tapi Lea menyembunyikan perasaan itu.

Zach ketawa

"Ganteng banget ya Tuhan" ucap Lea tentu saja dalam hati.

"Yaudah deh, kalo gitu gue pulang dulu ya beb, sampe ketemu hari Senin. I will miss you beb." Zach pamit dengan smirknya

NYEBELIN

Tidakkah dia tau kalo apa yang dia lakukan itu berbahaya untuk jantung gue yang berdetak di atas standard orang sehat?

Oh My Gosh!

Gue harus ngaku kalo gue mulai suka sama Zach itu.

TBC

gimana guys sama cerita abal ini?
Semoga ga terlalu bosen ya
Walaupun i know ini mainstream haha
Tinggalkan jejak kalian dengan bintang di bawah. Comment kalo ada saran kritik masukan oke?

Thanks for Just You readers♥
Sampai ketemu di next part

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang