Desember 2010.
Aku menghabiskan waktu liburanku di rumah. Tiap libur semester, paling aku hanya sekitar seminggu di rumah. Ketemu Klara sebentar lalu segera kembali ke kost dengan berbagai alasan. Aku memang sengaja tak mau berlama-lama di rumah. Aku takut. Takut kalau sampai ketemu Reza. Namun kali ini entah kenapa aku begitu rindu suasana rumah. Rindu orang tuaku. Rindu Kak Jodi. Bahkan Klara kuajak menginap di rumah beberapa hari.
Klara pun tak berani menyinggung tentang Reza di depanku. Pernah dia keceplosan mengatakan beberapa kali ketemu Reza di kampus. Ya, Klara kuliah di kampus yang sama dengan Kak Jodi dan Reza. Dia pun pernah mengatakan hubungannya dengan Reza sekarang sudah renggang. Mereka nggak pernah jalan bareng lagi, telepon, atau berkirim pesan. Hanya kadang jika kebetulan bertemu di dunia maya mereka akan sekedar say hello. Aku hanya tersenyum tanpa mau menanggapi sepatah katapun. Aku memang ingin melupakan Reza. Beberapa tahun ini aku selalu mencobanya walaupun sulit rasanya.
++
Kriiing...
Aku menyambar gagang telepon.
"Halo.."
Wajahku langsung berubah. Sebuah suara yang masih kukenal sampai saat ini.
"Kak Jodi belum pulang, Za."
"Kamu...Anya..?" terdengar nada terkejut di seberang.
"Iya." jawabku pendek.
"Emm... tadi HP Jodi aku hubungi nggak bisa, jadi aku telepon ke rumah."
"Ada pesan buat Kak Jodi?" aku mencoba bersikap tenang walaupun jantungku rasanya tak karuan.
"Nggak.. Bilang aja aku cari dia.."
"Ok."
"An..."
"Ya?"
Hening sejenak.
"Makasih... Selamat siang."
"Siang."
Tut...tut...tut.. Sambungan terputus.
Aku masih memegang gagang telepon di telingaku.
"Apa kabar, Za?" ucapku lirih dengan mata berkaca-kaca.
++