-Luke's pov
Aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku di ruang kerjaku seperti biasa dan ini membuatku haus dan ingin segelas air dingin untuk menyegarkan tenggorokan dan pikiranku. Aku pun langsung berdiri dari tempatku lalu keluar dari ruang kerjaku ini menuju dapur yang berada di bawah.
Ketika aku sudah berada di dapur, aku pun langsung mengambil gelas yang berada di lemari gantung lalu mengambil air dingin di dispenser. Ketika aku sedang asik meminumnya, tiba-tiba saja bel pintu rumah berbunyi dan biar kutebak pasti itu adalah Lea.
Ya, tadi siang Lia meminta izin padaku untuk pergi hangout bersama temannya yang bernama Michael. Kulihat jam dinding berada di sini tepat jam setengah 8 malam. Berarti Lea menepati janji bahwa dia tidak akan pulang lewat dari jam 9 malam.
"Iya, sabar." seruku kepada Lia yang berada di luar dan terus menekan bel rumah itu. Ini aneh, perasaan dia selalu membawa kunci rumah sendiri.
Aku pun menaruh gelas di atas counter lalu melangkahkan kakiku menuju pintu rumah. Ketika sudah sampai aku langsung membuka pintu rumahku dan betapa terkejutnya ketika aku melihat Lea yang sedang di bantu oleh Michael untuk berjalan.
Dammit, Lia kenapa?!
"Lia kenapa?!" tanyaku langsung pada Michael.
"Ah, err-- dia mabuk, Luke." jawab Michael.
Aku pun membelalakan mataku, "Kalian berdua ke Club?!" kulihat Michael malah menggaruk tengkuk lehernya menggunakan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya menahan tubuh Lia agar tidak jatuh. Dammit kenapa Lia seperti ini.
"Dammit Michael!" ucapku kesal dan langsung menarik tangan Lia agar dekat denganku, tetapi dia malah menepisnya, "Jangan sentuh aku." ucap Lia asal sambil memegang tangannya yang kusentuh itu. Mungkin ini karena dia masih terpengaruh oleh alkohol.
"Dia minum berapa kali?" tanyaku kembali pada Michael. "5 gelas, hampir setengah botol." jawab Michael.
Kali ini aku hanya bisa menggeleng saja melihat Lea seperti ini. Dammit, berani-beraninya dia berbohong padaku.
"Okay, Michael kau boleh pulang." kataku dan Michael pun mengangguk lalu melepaskan tangannya perlahan dari Lea. Setelah itu dia melangkahkan kakinya menjauh meninggalkanku dan juga Lea di sini.
"Dammit Lia, kenapa kau seperti ini?" tanyaku pada Lia. Lia malah terkekeh lalu memeluk tubuhku. "Hahaha, you cute, daddy." aku hanya bisa menggeleng saja melihatnya lalu aku langsung menggendongnya ala bridal style.
Aku pun mengunci pintu rumah dan langsung aku membawa Lia ke kamarnya yang berada di atas. Ketika aku sampai di kamarnya aku langsung merebahkannya perlahan, setelah itu memlepas sepatu dan juga jacket kulitnya itu.
"Err.. i want more Vodka." ucap Lia melantur. Aku pun menghela nafasku berat lalu mengelus pipinya itu, "Why did you drink so much?" bodoh, seharusnya aku tidak bertanya padanya karena dia masih di pengaruhi oleh alkohol itu, pastinya dia akan menjawab dengan melantur lagi.
"It helps me forget. Forget my Mum and everything bad." jawabnya. Ini membuatku sedih, aku tidak ingin melihat Lia kembali ke rumah dengan keadaan mabuk seperti ini lagi.
"Luke?" panggil Lia dan itu membuatku menoleh padanya kembali.
"Hmm?"
Seketika itu juga aku merasa sesuatu yang lembut berada di bibirku. Itu adalah bibir Lia. Lia menciumku. Aku tidak tahu harus bagaimana, pikiranku kacau karena semua ini. Aku pun melepas bibirnya itu dariku sebentar lalu menciumnya kembali. Kali ini aku membalas ciumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY 》l.h
Fanfiction"Is that feels good, baby girl?" "Sshhh.. Luke, Please..." "Isn't my name." "Daddy... please.." [Inspired by all daddykink fanfiction] -Sponsored by #SuckMyWatty Group- Copyright ©2015 by february14th