-Still Lia's pov
Seketika itu juga Luke pergi dari hadapanku dan menuju ke atas. Aku masih penasaran dengan jawaban dan juga bingung dengan wajahnya itu. Kenapa dia menjawabnya seperti seakan-akan hukumannya yang akan dia berikan itu seperti berbeda dari hukuman lainnya?
Aku pun mematikan tv yang berada di depanku lalu bangkit dari tempatku untu menyampari Luke yang berada di atas. Ketika aku sudah berada di atas, aku bisa mendengar suara Luke yang berasal dari ruang kerjanya dari sini dan sepertinya dia sedang berbicara melalui telponnya.
"Ya, maaf aku tidak bisa pergi ke kantor karena Lia sakit dan aku harus menemaninya. Tolong handle semuanya, okay?"
"Yep, terimakasih, Zac."
Karena aku penasaran Aku pun melangkahkan kakiku menuju ke ruang kerjanya dan sebelum aku masuk, aku mengetuk pintunya dahulu.
tokk... tokk... tokk...
"Come in."
Ketika aku mendengar itu, aku pun membuka pintu ruang kerjanya dan mendapatkannya yang sedang seperti membaca salah satu file menggunakan kacamata bacanya itu.
"Dad..." panggilku dan Luke malah bergumam saja dan masih fokus pada filenya itu.
Aku pun masuk ke dalam ruangannya itu lalu berdiri di sebelahnya sambil melihatnya yang sedang membaca filenya. "Daddy..." panggilku lagi dan kali ini Luke membalasnya, "Hmm? ada apa Lia?" setelah itu Luke menoleh ke arahku.
Tanpa dipikir panjang lagi aku langsung duduk di atas pahanya dan tangan kananku kulingkarkan di lehernya. "Aku minta maaf soal itu." ujarku sambil memasang wajah seperti anak anjing padanya.
Dan aku merasakan tangan kanan Luke mengelus dan memijit bagian pahaku dan ini rasanya begitu aneh. Aku pun mengigit bibir bawahku sambil menatap mata birunya.
"Aku sudah memaafkanmu asal kau janji tidak akan mabuk lagi." aku hanya bisa mengangguk saja dan kembali menatap mata birunya itu. Entahlah, aku merasakan sesuatu yang berbeda di sana.
"Hey, why you looking at me like that?" tanya Luke heran dan aku hanya diam saja beberapa saat masih dalam posisi seperti ini.
"You're so pretty--" itulah yang keluar dari mulutku. Bodoh, maksudku bukan wajahnya yang cantik, tetapi matanya. Astaga, Lia. ini begitu awkward.
Seketika itu juga Luke terkekeh dan kekehannya itu membuatku menghangat. "Yes, i'm pretty but you're more pretty than me, Lia." ujar Luke masih diselingi dengan kekehan. Dan entah kenapa ini malah membuat pipiku merasa memanas. Astaga, ini pertama kalinya aku malu seperti ini pada Luke.
"Hey, umm-- bagaimana kalau nanti malam kita ke carnival?" ajak Luke tiba-tiba. Aku pun kembali melihat ke arah Luke dan mengangguk senang. Luke sangat tahu sekali bagaimana caranya membuatku tersenyum kembali.
Entah darimana, aku langsung mengeratkan tangan kananku pada leher Luke lalu tanpa di pikir panjang aku langsung mencium pipinya itu cukup lama setelah itu aku kembali menatapnya. "You're the best, daddy." ucapku dan langsung aku memeluknya.
➡➡➡➡➡
•At Carnival•
-Luke's pov-
Aku mengajak Lia ke sini, ke Carnival yang selalu diadakan setiap tahunnya. Aku berharap semoga saja ini membuatnya lupa akan hal yang terjadi akhir-akhir ini dan juga melupakan Sarah.
"Dad! come on!" tiba-tiba saja Lia menarikku untuk cepat mengikutinya. Aku hanya bisa tertawa saja dan mengikutinya yang terus menarikku seperti anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY 》l.h
Hayran Kurgu"Is that feels good, baby girl?" "Sshhh.. Luke, Please..." "Isn't my name." "Daddy... please.." [Inspired by all daddykink fanfiction] -Sponsored by #SuckMyWatty Group- Copyright ©2015 by february14th