•S E V E N•

60K 1.1K 56
                                    

Lia's pov

Aku berada di taman ini sekarang. Taman yang tidak begitu jauh dari rumah. Aku terkadang selalu ke sini ketika merasa bosan di rumah.

Aku begitu pusing dengan semua ini dan kuputuskan untuk pergi dari rumah dan ke taman ini setelah Luke menjelaskan semuanya mengapa ia menciumku. Ternyata Luke mencintaiku, bukan cinta seperti seperti ayah kepada anaknya tetapi ini berbeda. Luke mencintaiku seperti pasangannya. Sungguh ini begitu rumit dan aku juga tidak tahu bagaimana perasaanku kepada Luke.

Aku nyaman, sangat nyaman berada didekatnya tapi aku tidak tahu perasaan apa ini.

Ketika aku sedang asik dengan pikiranku, tiba-tiba saja handphoneku yang kugenggam berbunyi menandakan adanya telepon masuk. Aku pun dengan cepat menghapus air mataku yang sempat jatuh dengan asal lalu kembali pada handphone. Ketika kulihat ternyata itu adalah Michael. Michael menelponku.

Tak menunggu lama aku langsung mengangkat telepon darinya itu lalu menunggu apa yang ingin ia katakan padaku.

'Lia, where the hell you at? kau membolos?' tanya Michael yang berada diseberang sana. Aku bisa mendengar nada-nada cemas di sana.

Aku pun menarik nafasku lalu siap menjawab pertanyaan darinya itu. "Aku sedang mengalami masalah, Michael. Kau berada disekolah? jika ya, tolong bilang pada lainnya jika aku izin--"

'Aku tidak berada disekolah. Ketika kutahu kau tidak masuk aku langsung membolos saja.'

Seketika itu juga aku kaget lalu menghela nafasku berat sambil memijit pelipisku. Dammit, mengapa Michael ikut membolos sih?

"Right, whatever. Kau di mana?" tanyaku sambil masih memijit pelipisku ini.

'Di rumah. Kesinilah dan ceritakan padaku apa yang terjadi.'

Aku yang mendengar itupun mengangguk walaupun Michael tidak melihatnya. "Yeah, aku akan segera kesana."

'Ok see ya.'

Tak lama telpon itupun mati.

Aku kembali menghela nafasku berat dan kembali melihat taman yang begitu luas ini. Tak dipikir panjang aku pun langsung berdiri dari tempatku lalu memutuskan berjalan kaki menuju rumah Michael. Kali ini aku sama sekali tidak bisa menaiki taksi karena aku sama sekali tidak membawa uang sepeserpun dari rumah. Hanya handphoneku saja.

✖✖✖✖✖

Tokk...tokk...tokk

Aku sudah berada didepan rumah, Michael sekarang. Huhh.. lumayan juga lelahnya berjalan dari taman sampai kerumahnya yang lumayan jauh ini.

Tak lama pintu yang tadi kuketuk terbuka juga dan terlihatlah sesosok lelaki tinggi dan berambut blonde di depanku, siapalagi kalau bukan Michael?

"Lia, masuklah." Michael pun mempersilahkanku masuk. Aku pun masuk ke dalam rumahnya yang sepi ini lalu langsung duduk di sofa ruang tamu.

Ketika aku sudah duduk, Michael langsung berjalan meninggalkanku untuk menuju dapur. Mungkin ia ingin membawakanku minum.

Dan tak lama apa yang kubilang benar juga. Michael kembali dengan segelas air dingin ditangannya. Michael pun memberikan minuman itu padaku. Aku pun mengambilnya lalu meminumnya beberapa teguk.

"So, ceritakan padaku."

Aku yang mendengar itu langsung menengok ke arah Michael yang duduk di sebelahku lalu menaruh segelas air dingin itu dimeja yang berada di depanku.

Oh astaga, apakah aku harus curhat pada Michael tentang ini?

"Tidak, aku hanya malas untuk sekolah." ya, sepertinya untuk kali ini aku jangan menceritakan semuanya kepada Michael.

DADDY 》l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang