Berduka

99 7 0
                                    

Tubuhku menggigil ketika mendengar kalimat yang keluar dari bibir James tersebut. Aku memantapkan diri untuk menggubrisnya. Tapi, entah kenapa aku tidak bisa melupakan kalimat itu. Kalimat itu selalu terngiang-ngiang di telingaku.

Di ruang inapku, aku tidak mengeluarkan sepatah kataku.. hanya nafas yang berhembus.
Tiba-tiba aku mendengar suara dobrakan, seperti suara pintu.
Jantungku berdebar lebih cepat, badanku menggigil dan firasatku mengatakan bahwa ada sesuatu hal buruk yang akan terjadi.

"Hosh..hosh..hosh..Clara..aku..aku turut berduka" itu suara Jessy. Dia merangkulku.
"Berduka? Berduka untuk apa?" Aku semakin takut.
"Ibu kamu..ibu kamu telah meninggal" terdengar lagi suara seseorang. Ya, itu Hans.

"A...a..apa? Ibu..ibuku..sudah.... meninggal?"
Aku tidak sanggup mendengarnya.
Nafasku terisak.

Dan kemudian, aku pingsan..

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

"Clara, aku sudah merelakan James untukmu. Aku sudah tau semuanya dan aku tidak akan egois padamu.
"Apa maksudmu?"
"Aku sudah tau dari awal kalau James itu sukanya sama kamu.. bukan sama aku"
"Bagaimana kamu bisa tau semua itu?"
"Ya, taulah"

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Aku terbangun dari tidurku. Untung itu cuma mimpi...
Tapi itu sangat membuatku terkejut.

Tidak mungkin terjadi!!!.....

Di ruanganku tidak ada suara apa pun...

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

"Clara...aku mau menyampaikan sesuatu kepadamu. Kamu mau yang mana dulu? Kabar baik atau kabar buruk?"

Deg..deg..

Aku berpikir kenapa tidak kabar baik saja..kenapa harus ada kabar buruk?

"Hmm..aku mau yang kabar buruk dulu"
"Baiklah,tapi kamu jangan terkejut.. aduuh..Clara..aku tidak tega memberi tahumu"
"Gak apa-apa kok..bilang aja aku gak akan kaget.." -MUNGKIN-

"Kamu..sekarang..kamu..buta.."
"Ha? Kamu serius? ....sudah kuduga Jes..tak apa"

Akhirnya dugaanku benar..aku bersikap seolah tak ada apapun yang terjadi.

"So..kabar baiknya apa?"
"Kamu boleh pulang hari ini..btw.. ibu kamu udah dimakamkan"
"Oh tidak!! Kenapa aku lupa dengan ibuku? Aku memang anak yang bodoh!! Dimana dia sekarang, Jes?"

"Di TPU, Cla"
"Anterin aku ke sana"
"Tapi..kan surat keterangan rawat inap kamu keluarnya nanti sore"
"Aku gak peduli"

Segera kucabut infusku..dan melepas selimut..aku berjalan terlunta-lunta sambil meraba-raba. Sedangkan Jessy menyuruhku untuk tetap di kamar inapku. Dia ingin membantuku berjalan. Tapi, aku menepisnya.

"Sudah, lepaskan aku!! Biarkan aku sendiri!!"
"Tapi..kamu..kan.."
"Sudah..lepaskan aku!"

Aku menarik tanganku sekuat mungkin, tanpaku sadari..Jessy terjatuh. Maafkan aku....
Jessy berteriak memanggil namaku..tapi aku tidak menghiraukannya.

Aku terus berusaha..aku ingin menebus rasa bersalahku pada ibu.. aku tidak menghadiri upacara pemakamannya..

Aku anak yang durhaka..

Tapi, tiba-tiba..kakiku keram..aku terjatuh..butir-butir air jatuh di sudut mataku. Aku menangis..tapi tidak untuk sekarang..kuusap air mataku..dengan semangat -45..aku kembali berdiri tapi aku terjatuh kembali..

Tapi, ketika aku berusaha bangkit kembali, ada merasakan sepasang tangan dari seseorang.

James!

Dia mengulurkan tangannya kepadaku.Aku pun meraba menyambutnya.
Dia merangkulku..

"Kamu ngapain disini?"
"Aku mau jalan-jalan. James tolong lepaskan aku! Aku bisa sendiri kok"
"Aku gak akan lepasin kamu"

Jessy pun hadir diantara kami.
Aku bisa menebak kalau dia merasa cemburu.
"Sudah! Lepaskan!"
"Gak mau!"
"James, Clara mau pergi ke TPU sendirian..bagaimana pendapatmu?"
"Ha? Sendiri? Ngapain kamu kesana sendiri? Kan ada ak..."
James tidak melanjutkan kata-katanya, malah dia menatap Jessy.

"Maksudku..kan ada aku dan Jessy sebagai teman kamu"
James mrlihat Jessy, dia hanya tersenyum tipis, terpaksa.

"Oke..biar aku yang panggil dokter.. Jes..kamu tolong bantuin Clara ke ruangannya, ya?"
"Baiklah"

Sejak kejadian itu, Jessy tidak banyak bicara padaku. Dia sering melamun...

☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺

"Fiuh..leganya. Akhirnya sampai di rumah"
Jessy membantuku merebahkan diri di kasur Doraemon kesayanganku.

"Hai..maaf ya kita jarang ketemuan. Soalnya aku baru pulang dari Los Angeles"
"Jadi, ceritanya pamer nih?" Jessy menaikkan sebelah alis matanya.
"Gak ah. Aku cuma mau ketemu sama Claraku♡"
"Hahaha"aku cuma tertawa kecil.

Tok...tok...tok...tok...tok.....

"Iya? Siapa?"
"Aku..James"
"Kenapa baru datang?" Muka Jessy manyun deh 5 cm.
"Tadi aku mampir dulu beli buah buat Clara. Hei, bro..udah pulang ya mana oleh-oleh nya?"
"Ada dong..untuk kita berempat malah"
"Apa tuh?"
"Tadaaaa...ini adalah tiket VIP konsernya SuJu yang mau datang ke kota kita"
"Kamu yakin?"

Aku sangat senang sekali...karena boyband favoritku mau datang ke kota kami. Apalagi aku juga ikut menonyon konsernya yang pasti cetarrr membahaanaaa....malah dapat tempat VIP lagi..lengkap sudah kesenanganku.

"Thanks ya, Hans..kamu memang sahabat yang baik banget" aku menyalami tangan Hans.
"No,problem dear" dia mengatakannya sambil malu-malu.

Aku sudah sangat yakin kalau James pasti marah denganku.
"Ngomong-ngomong kita nanti kesana naik apa?" Jessy bertanya.
"Naik mobilku aja" James kali ini tidak mau kalah.
"Nggak ah, mobilku lebih bagus. Kamu sama Jessy aja biar aku yang sama Clara" Hans menaikkan sebelah alisnya sambil menepuk pundak James.

"Dasar!"

James keluar dari kamarku. Kami bisa mendengar kata-katanya dengan jelas, lalu kami bertiga sama-sama tertawa cekikikan.

"Aku balik dulu ya? Ada urusan lagi nih" Hans berpamitan.
"Okeh"
Setelah Hans dan James pergi, hanya tinggal aku dan Jessy saja di kamarku.

Hening...tak ada suara...yang hanya terdengar adalah deru nafas kami yang terengah-engah.

Tiba-tiba ada yang mencekat tanganku.

"Clara, tolong jawab aku dengan jujur!"
"Eh, kok kamu tegas banget?"
"Udah, diam! pokoknya kamu harus jawab pertanyaanku dengan jujur!"
"Ba..baiklah"

Aku udah mulai was-was dengab pertanyaan Jessy. Jangan -jangan tentang hubungan aku dan James.

"Apa kamu suka sama James? Atau dia yang suka sama kamu?"

Aku membisu!!!!!.....

Kalau suka sama ceritanya..tolong vote ya guys.. :v

The Secret Of FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang