Selamat Tinggal, James!

107 5 0
                                    

Seorang dokter keluar dari ruangan Clara. Wajahnya pucat..

"Dok, bagaimana keadaannya?"
James berlari me arah dokter.

"Keadannya masih kritis. Saraf otaknya melemah dan begitu juga dengan jantungnya. Dia masih koma"

"Tolong dok! Selamatkan dia! Berapapun biayanya akan saya bayar, asal dia selamat"

"Kami akan berusaha pak"

-☆-

Sudah seminggu, tapi Clara belum sadar juga. James takut kehilangan orang yang sangat dia sayangi.

Setiap hari, James menunggu Clara di ruangannya. Banyak selang yang melilit Clara. James merasa iba padanya.

Suatu hari, James sedang berada di rumah dan sedang bersiap menemui Clara.

Tiba- tiba IPhone 6 nya berdering. Nomor tak dikenal dia segera mengangkatnya.

"Selamat siang, apa saya sedang bicara dengan Pak James?"

"Iya..ini siapa ya?"

"Saya salah satu perawat di Rumah Sakit Matilda"

"Bagaimana keadaan Clara?"

"Dia sudah sadar"

Tiga kata tersebut bagaikan setetes aor di oasis. Walaupun hanya tiga kata, tapi kata tersebut membuat James cerah kembali.

James segera mengemudikan mobil Merchedes Benz nya ke Rumah Sakit Matilda tempat Clara dirawat.

James segera masuk ke ruangan Clara, dia tersenyum melihat calon istrinya yang sudah membuka matanya.

"J..James..ka..kamu..di..dimana?"

"Aku disini Clara"
James menggenggam tangan Clara dengan erat. Dia merindukan Clara.

"Ja..ngan..ting..tinggalin..a..aku"

"Gak, aku gak akan ninggalin kamu. Aku janji, kalau aku akan terus berada disisimu sampai mati"

"Te..ter..rima..ka..sih..James"

"Iyaa"

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, terlihat dua orang yang dulu selalu bersama mereka.

Hans dan Jessy!

"Cla, aku minta maaf. Aku terlalu egois! Aku bukan sahabat yang baik untukmu"
Jessy memelukku sambil menangis. Aku senang dia sudah kembali seperti dulu.

"Sudah, jangan menangis. Nanti kamu jadi jelek"

"Kamu ni, disaat seperti ini masih bisa bercandain aku"

James dan Hans berpelukan dengan gaya 'laki', mereka senang geng T'SOF bisa kembali lagi seperti dulu.

Tiba-tiba keceriaan itu berubah. Clara mendadak kejang-kejang dan matanya hanya berwarna putih saja.

James histeris!

"Biar aku panggilkan dokter!"
Hans berlari keluar ruangan Clara.

"Baiklah"

"Apa yang terjadi? Kenapa Clara jadi seperti ini?"
Jessy menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Banyak dokter yang berdatangan dan menyuruh tiga sekawan itu keluar dari ruangan. Ruangan itu cukup besar hingga dapat menampung 20 orang, secara Clara kan di kelas VVIP.

James menelepon kedua orang tuanya yang sekarang berada di luar kota. Mereka segera memesan tiket pesawat dan meninggalkan semua pekerjaan mereka demi calon menantu mereka yang sangat mereka sayangi itu.

The Secret Of FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang