Kembali

80 5 0
                                    

"Woi!! Kan kamu bengong lagi. Kenapa sih?"
"Gak ada. Aku cuma mikir gimana wajah kamu nanti. Udah berubah gak ya? Hehehe..."
"Hahaha yang pasti aku tu ganteng"
"Dasar geer!"
"Biarin! Week"

Hari ini adalah hari dimana aku bisa kembali lagi seperti dulu. Tapi, ada satu hal yang membuatku sedih. Aku tidak bisa seperti dulu. Hang out bareng geng T'SOF, apalagi dengan Jessy yang udah berubah 180 derajat. Sekarang, aku tidak mengenalnya sama sekali. Seperti orang asing.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

"Nak, James. Kamu diluar saja ya. Biarkan kami bekerja sendiri"

"Baik, pak. Tapi tolong sembuhkan dia pak"

"Insyallah ya"

"Iya pak"

Aku dibaringkan, pasti operasinya hampir dimulai. Sesuatu mulai menusuk lenganku dan aku mulai tertidur.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

"Nggh..kepalaku pusing"

"Tenang, kamu berbaring aja dulu"

"Eh, James? Itu kamu?"

"Iya"

"Operasiku gimana?"

"Kata dokter, harus nunggu 2 jam dulu. Baru perbannya bisa dibuka"

"Oh, baiklah kalau begitu"

2 jam pun berlalu.....

Ceklek..

Pintu ruanganku di buka..

"Nah, sudah waktunya perbannya di buka"

Srett..

"Buka matanya pelan-pelan"

"Baik, pak"

Kubuka mataku perlahan..
Seberkas sinar mulai terlihat..
Kulihat ke depan ada seorang pria dan seorang wanita. Ya, mereka dokter dan perawat. Ku arahkan kepalaku ke arah kiri tak ada orang. Mana James ya?
Ketika aku menoleh ke kanan, aku melihat seorang pria yang bertubuh jangkung. Dia menatapku sambil melemparkan senyum indahnya.

"Hai, udah bisa lihat aku ya?"

"Eh, James? Kamu berubah total, dulu kamu gak setinggi ini. Sekarang kok malah tambah tinggi ya? Tambah ganteng lagi"

"Haha..entahlah. Kamu juga makin cantik"

"Hahaha..terima kasih James"

Aku salah tingkah nih. Dokter dan perawatnya senyum-senyum sendiri sambil memperhatikan kami.

"Baiklah, kalau begitu kami permisi dulu"

"Baik, dok. Terima kasih"

"Hei, gimana?"

"Gimana apanya sih, James?"

"Yang itu lhoo..itu tu"

"Apa sih? Aku gak ngerti" tanyaku heran plus bingung.

"Huh..kan kita udah tamat. Terus.."
James mengedipkan sebelah matanya.

"Apaan sih? Terus apanya?"

"Aku mau kita pacaran"

"Ha? Kamu nggak bercanda kan?"

"Ya, gak lah"

"Ya udah"

"Ya udah apaan? Iya atau nggak?"
James menyatukan kedua tangannya dan meletakkannya di depan dadanya. Kayak orang memohon gitu.

The Secret Of FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang