"Selamat pagi bu"
"Pagi juga, Cla"
"Bu, biar Clara tolong menyiapkan makanannya"
"Ah, gak usah. Biar aja nanti Bi Lily yang melakukannya"
"Baiklah bu"
"Hmm Clara, James udah bangun?"
"Clara gak tau bu"
"Kamu coba ke kamarnya ya, kalau belum bangun, bangunin aja terserah kamu pake cara apa. Kamarnya di atas paling ujung"
"Baik bu"
Aku berlari kecil menaiki tangga, menuju kamar James. Ketika aku membuka pintu, aku melihatnya yang sedang tidur di atas kasur putihnya.
Dia kelihatan agak tampan.
Hehehe...
"Woi!!! Bangun dong!! Dasar tukang molor!"
"Ah, berisik!" James menutup kepalanya dengan bantal.
Tiba-tiba terdengar suara dari lantai bawah.
"Clara, Jamesnya udah bangun?"
"Hampir, bu"
Aku kembali meneriaki James di telinganya.
"James!! Bangun dong, udah jam 8 nih. Nanti telat lho!"
"Telat? Ke mana emang?" Dia mulai membuka matanya tapi masih saja tidur-tiduran.
"Ukh..kamu gak ingat ya?" Aku menarik selimutnya.
"Gak" Dia pun membalas menariknya.
"Cepat dong, bangun! Habis tu mandi sono!"
"Iya, 5 menit lagi"
"Eeehh..."
Aku mengambil salah satu bantal nya. Lalu memukulnya.
"Aww..kenapa sih kamu?"
"Aku berusaha bangunin kamu di suruh ibu. Kan kita ada rencana"
"Rencana apa?"
"Oh, Tuhan, James, sekarang kita mau fitting baju pengantin. Ayo!"
"Oh iya! Kamu duluan aja deh"
"What? Hello? Kita mau fitting, baju pengantin! Dan kamu suruh aku pergi sendiri? Fine!"
Aku keluar dari kamarnya dengan perasaan marah sekaligus kesal. Jelas-jelas sekarang mau fitting baju, yapi dia suruh aku pergi sendiri? The crazy man!!!!
Aku membanting pintu kamarnya dan berlari ke kamarku. Ibu melihatku yang sedang berlari sambil mengusap air mata.
"Clara, kamu kenapa? Apa yang terjadi?"
Aku tidak menjawab pertanyaan ibu.
Aku masuk ke kamarku dan mengunci pintu, aku menangis dan sesekali terisak.
"Gila! Dasar gila! Aku gak mau lagi bicara padanya!" Kataku dalam hati.
Aku mulai mencari handphone dan earphone ku. Lalu menghidupkan lagu galau kesukaanku sambil menyanyikannya...
Tetap dalam jiwa - Isyana Sarasvati -
Tak pernah terbayang akan jadi seperti ini pada akhirnya
Semua waktu yang kita lewati bersamanya tak hilang dan sirna
Hitam putih berlalu janji kita menunggu
Tapi kita tak mampu
Seribu satu cara kita lewati tuk dapatkan semua jawaban ini
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Friendship
Teen FictionKau tau betapa aku menyayangimu. Tapi kenapa kau malah memilih dia? -Jessy- Kau tau betapa aku sahabatnya. Tapi kenapa kau malah memilihku? -Clara- Kau tau betapa aku mencintaimu. Tapi kenapa kau malah bersamanya? -Hans- Kau tau betapa aku sayang pa...