Disappointment

1.9K 140 6
                                    

"I love you Kim JongIn"

Rentetan kata itu berhasil membuat Kai bingung. Bukankah ia baru saja bertemunya setelah sekian lama?

Lagipula dia ini straight, ia masih doyan dengan wanita.
Masa ia harus main pedang-pedangan?!

Sehun terdiam di tempatnya, menunggu reaksi Kai yang diharapnya merespon dengan baik. Namun sekarang justru wajah bingung yang tertera di wajah lelaki di hadapannya.

"Sehun? Kau sehat?"

Dan dibalas dengan anggukan darinya.

"Kau tahu, aku ini straight. Aku pun baru mengenalmu. Er... maksudku secara dekat."

JDER
Sehun merasa hatinya tersambar petir. Lidahnya mendadak kelu.

Jadi selama ini, ia tidak dianggap ada? Selama ini ia hanya bayangan yang terus menguntit seorang Kim JongIn?

Lututnya bergetar, ia jadi menyesal telah menyatakannya pada JongIn. Kejadian ini membuatnya sakit. Terlalu menohok. Lalu ia sadar ia bukan seorang yang nampak terlihat melankolis.

"Hahaha, just kidding,dude." Sehun tertawa lepas lalu segera membuka pintu kloset. Kai jadi makin bingung dibuatnya.

"Maksudmu?"

"Kau tidak mengenalku ya, Kim JongIn? Padahal aku ini teman lamamu, bahkan sekarang kita sekelas." Sehun mengalihkan pembicaraan lalu segera mengusap wajahnya dengan air.

'Teman sekelas,eh?' Batin Jongin. Ia mulai suka bolos sekolah sejak memasuki bangku SMA. Jadi, yah ia bahkan belum akrab dengan teman sekelasnya, lebih akrab dengan klub basketnya, karena ia suka meluangkan waktu lebih pada klubnya itu.

Ia terlalu malas untuk mengingat nama orang-orang.

"Teman sekelas?"

Sehun mengangguk mantap.

"Ah sudahlah, tadi aku hanya bercanda. Ayo keluar. Kenapa masih melongo begitu?" Sehun terkikik. Namun dalam hatinya masih terasa sakit yang dirasanya akan susah untuk dihilangkan.

Sudah dari beberapa tahun yang lalu ia begitu mengagungkan seorang Kim JongIn. Tepatnya Sehun adalah seorang pengagum rahasianya. Ia kira apa yang direncanakannya tadi akan berjalan mulus. Namun boro-boro suka, menyadari keberadaannya pun tidak.

Mereka berdua keluar dari suatu sudut. Kembali ke arah meja mereka bersama Luhan tadi.

"Sudah selesai dengan urusannya, hm?" Tanya Luhan sembari mengaduk minumannya.

"Bu-"

"Ah, aku hanya mengembalikan barang lamanya yang sempat kupinjam" Sehun memotong jawaban dari Kai. Ia tersenyum manis ke arah Luhan. Namun pria di sebelahnya itu malah mengernyit bingung.

"Cih, sudahlah aku juga tak mau ikut campur" Luhan menggeleng-geleng. Kai cuma bisa menatap Sehun dan Luhan bergantian. Masih tidak percaya pada kejadian barusan, entahlah ini tak terasa normal baginya. Ditembak seorang laki-laki? Ew, bahkan dia tidak ada minat untuk menjadi penyuka sesama jenis.

"Kai?" Suara lembut terdengar di telinganya. Suara yang sangat familiar. Suara itu berhasil membangkitkan secuplik kenangan-kenangan yang telah lama tersimpan di otaknya, harusnya ia sudah melupakan itu.

"Krystal?"

Ignorance [KaiHun Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang