Date [2/2]

1.9K 154 22
                                    

"Kita mau kemana?" Tanya lelaki berkulit susu di belakang.

"Kau bisa memberikan saran kemana kita akan bersenang-senang." jawab si hitam.

Sehun tampak berpikir. Tak ada tempat yang nyaman jika ia terus bersama Jongin. Semua akan terasa canggung, dia yakin akan hal itu. Ditatapnya lagi lelaki di depannya, dia kelihatan santai-santai saja. Berbanding terbalik dengan Sehun yang sibuk dengan pikirannya sendiri. Ia merasa ingin berlari dari situ karena malu, namun ia sadar bahwa jika ia lari, maka Jongin akan menganggapnya lebih aneh.

Sehun tiba-tiba menabrak punggung seseorang. Ia tidak mengetahui lelaki di depannya ini menghentikan langkahnya secara mendadak.

"Jangan berjalan sambil melamun, bodoh." Kai membalikkan badannya sambil tertawa kecil. Bodoh? Sejak kapan Jongin bisa memanggilnya seenak sendiri? Pipi Sehun merona malu.

"Seenaknya saja. Kau kira kau siapa bisa memanggilku seperti itu?"

"Tidak boleh ya? Maafkan aku Oh Sehun tapi kau benar-benar..." Jongin memilih tak melanjutkan kata-katanya. Ia merutuki diri karena hampir keceplosan. Sehun mengernyit tidak mengerti. Mata lelaki jangkung itu berbinar ketika tiba-tiba matanya menangkap stand bubble tea yang berada di sudut.

Jongin yang berpikiran bahwa Sehun sedang menunggu kata-kata yang ia gantung itu lalu memutuskan untuk meneruskannya saja. Toh tidak ada salahnya.

"Kau lucu. Bagaimana kau bisa terlahir di dunia selucu ini,eo? Kau ini seperti apa ya... malaikat mungkin?"

2 detik, tidak ada respon. 8 detik, masih belum ada suara sehun yang tertangkap telinganya. Jongin gemas, ia tak tahu mengapa ia menjadi suka melihat tingkah Sehun yang lucu. Mungkinkah ia melamun seperti tadi?

Lelaki tan itu menghentikan langkah kedua kalinya tanpa menengok ke belakang.

BRAK

"Perhatikan jalanmu, idiot!" Seru seseorang dari belakangnya. Tidak. Itu bukan Sehun.

"Ah, mianhae." Ujar Jongin membungkuk sopan sebelum orang itu melengang pergi. Sehun? Kemana dia?

Kai mengulang rute perjalanannya tadi. Ia merasa malu, juga sedikit panik di saat yang bersamaan. Matanya menelaah ke setiap sudut. Namun nihil, makhluk cantik itu sepertinya sudah lenyap. Ia lalu menyerah dan memilih untuk duduk di salah satu bangku. Kenapa ia merasa jadi pribadi yang berbeda? Kai tak mengerti akan dirinya sendiri. Beberapa hari ini sepertinya sesuatu telah merubah bagian dari dirinya.

Di saat ia merenung, seseorang menyodorkan bubble tea. Jongin mendongakkan kepalanya. Dilihatnya Sehun tersenyum tipis sambil menunggu Jongin mengambil bubble tea dari tangannya.

DEG

Senyuman itu. Darah Jongin berdesir. Tak pernah ia lihat wajah secantik ini. Bahkan Krystal yang notabene mantan pacarnya sendiri, mungkin masih kalah jika disejajarkan pada Sehun. Namun tidak, Jongin bersikeras bahwa dirinya ini straight, sehingga ia segera menghapuskan itu dari benaknya.

"Do you want to take it or nah?" Tanya Sehun datar, namun sedikit bingung mengapa lelaki tan ini terus menatapnya sedari tadi. Jongin menggelengkan kepalanya gugup.

"Terima kasih Sehun, tapi aku tidak minum minuman asing"

"Asing? Apa maksudmu? Kau tak pernah meminum bubble tea sebelumnya?" Mata Sehun membulat lalu segera duduk di samping Jongin. Jongin mengeleng kesekian kalinya.

"Yak kau!" Sehun menjitak Kai. "Ini minuman terenak, kau tahu?" Sehun menggembungkan pipinya. Lelaki di sampingnya tertawa dalam hatinya.

"Baiklah baiklah Sehun. Aku ambil" Selooroh Kai mengambilnya dari genggaman Sehun.

Ignorance [KaiHun Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang