Chapter VII

853 58 0
                                    

Hyejin POV
Hari ini, hari dimana Chanyeol sunbae dan teman seangkatannya di wisuda dan hari terakhirku melihat Chanyeol sunbae di sekolah. Aku tidak tahu apa yang ahrus aku lakukan hari ini. Aku tidak ingin Chanyeol sunbae jauh-jauh dari pandanganku. Aku ingin dia terus berada di hadapanku. Melihatnya bermain gitar, mendengar coletahannya, mencium aroma parfumnya dan juga melihat senyumnya. Aku tidak ingi kehilangan Chanyeol sunbae hari ini. Dari semalam aku memikirkan tentang hari ini dan aku memutuskan untuk menyatakan perasaanku padanya. Walaupun aku tidak yakin dengan perasaannya padaku tapi yang terpenting sebelum dia meninggalkan sekolah ini, dia harus mengetahui perasaanku padanya.
Halaman aula sekolah ramai dengan murid-murid tingkat tiga yang baru lulus murid-murid tingkat satu dan dua maupun orang tua murid yang menghadiri acara wisuda hari ini. Mereka saling mengucapkan selamat satu sama lain. Aku menyusuri keramaian itu untuk mencari Chanyeol sunbae. Aku sudah membulatkan tekatku hari ini. Beberapa menit aku mencari, akhirnya aku menemukan Chanyeol sunbae sedang bercengrama dengan teman-teman sekelasnya. Tanpa ragu aku menghampirinya tapi langkahku terhenti saat melihat seorang wanita menghampiri Chanyeol sunbae lalu memeluknya mesra. Siapa wanita itu? Sepertinya bukan dari sekolah kami. Terpancara rona bahagia dia wajah Chanyeol sunbae saat wanita itu memeluknya dengan mesra. Seketika hatiku terasa kacau melihat pemandangan itu. Ingin rasanya aku berlari lalu menangis menumpahkan semua perasaan sakitku melihat Cahnyeol sunbae memeluk seorang wanita tapi langkahku terasa berat seakan-akan kakiku telah di paku dan tidka bisa di gerakkan sama sekali. Chanyeol sunbae mengalihkan pandangannya ke arahku membuat mata kami saling bertemu. Aku paksakan senyumku untuknya. Dia menghampiriku bersama wanita itu membuatku hatiku semakin sakit dan hancur. Dia tersenyum manis saat berada tepat di hadapanku.
"hei Hye jin. Kau datang sendiri? Mana Jong in?" Tanya santai. Kenapa kau tersenyum manis padaku sunbae?. Apa kau tidak tau kalau hatiku sakit melihatmu bersama wanita ini. Sekali lagi aku memaksa senyumku untuknya.
"Jong in tidak bisa datang. Jadi, aku datang sendiri. Selamat atas kelulusanmu sunbae". Kataku berusaha terdengar sebiasa mungkin. Mataku mulai memanas tapi aku menahannya. Aku tidak boleh menangis di hadapannya saat ini.
"terima kasih Hye jin atas ucapannya. Oh iya, kenalkan ini Gayoong. Dia adalah tunanganku". Senyuman bangga dan penuh kasih saying Chanyeol sunbae berikan pada wanita yang setia berdiri di sampingnya. Kenapa begitu jahat padaku sunbae?. Kenapa kau memperkenalkan wanita ini sebagai tunanganmu?. Tidak bisa kau lihat hati ini terluka karena mendengarnya?.
"kenalkan aku Moon Gayoong. Aku tunangan Chanyeol. Senang bisa bretemu denganmu Hye jin. Aku sudah banyak mendengar cerita tentangmu. Ternyata kau lebih manis dibandingkan yang Chanyeol deskrpsikan".
Permainan macam apa ini sunbae. Kenapa kau selalu meceritakan tentangku padanya?. Kau anggap aku apa selama ini sunbae?. Sekali lagi aku hanya bisa mengelurkan senyuman palsu di hadapan kedua orang yang sudah membuat hatiku hancur.
"senang bisa berkenalan denganmu juga Gayoong-ssi". Kataku pelan.
"kau benar Yeolie. Dia sangat manis dan lucu. Pantas kau menganggapnya sebagai adik". Kata Gayoong membuat segala jelas. Ternyata selama ini Chanyeol sunbae hanya menganggapku sebagai adiknya, tidak lebih.
Kenapa kau tidak bisa melihat hatiku sunabe? Kenapa kau tidak menyadari kalau aku ingin menjadi lebih dari sekedar adik bagimu?, hatiku ini putih seperti kertas saat mencintaimu tapi kenapa kau tidak menyadarinya?. Sekarang hatiku ini sudah kusut seperti kertas yang telah kau remas sunbae. Walaupun masih bisa digunakan tapi dia tidak serapi dan sebersih semula. Dia telah memilik bekas yang tidak akan pernah hilang. Itulah hatiku sunbae. Luka yang kau buat telah membekas di hatiku.
###

My BestFriend My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang