My BestFriend My Love

Chapter VI

2009
Kim Jong In POV
Aku menghirup udara pagi di musim gugur tahun ini. Musim yang sukai oleh seseorang yang ada di dalam hatiku selam 4 tahun ini, Shin Hyejin. Awalnya kami hanya berteman biasa, teman sebangku tapi selama 4 tahun duduk bersamanya, aku mulai merasakan rasa cinta itu. aku rela melakukan apapun untuknya bahkan aku akan rela diriku tersiksa jika itu membuatnya bahagia. Pasti kalian merasa itu terlalu berlebihan tapi memang itu yang akan saya lakukan untuknya. Buktinya diriku rela mendengar ceritanya tentang senior kami yang sangat dia kagumi menurutku tapi menurutnya dia sangat cintai. Dia sangat tergila-gila dengan lelaki itu. Dia memasuki club yang sama dengannya, selalu hadir saat lelaki itu sedang tampil di festival-fetival, bahkan dia rela pulang malam hanya untuk melihat lelaki itu walaupun lelaki itu tidak pernah melihatnya dan menganggap hyejin lebih dari seorang junior dan juga anggota club musik. Kenapa aku mengatakan itu karena aku juga seorang lelaki. Aku tahu apa yang lelaki itu lakukan dan merasakan terhadap Hyejin. Jika memang dia menyukai atau mempunyai perasaan lebih pada hyejin mungkin saat ini mereka sudah berpacaran tapi nyatanya selama 1 tahun ini tidak ada yang terjadi dengan mereka selain hubungan senior-junior.
"Shin Hye jin!!!". dia menoleh saat mendengar aku memanggil namanya.
aku menghampirinya dan mengajak rambutnya kasar. Dia memukulku dengan bertubi-tubi dan berhasil membuatku berteriak kesaiktan. Dia sangat tidak suka jika rambutnya diacak-acak. Tapi tenang itu tidak berlangsung lama karena setelah itu kami akan tertawa bersama dan berjalan bersama menuju kelas.
###
"jangan lupa kerjakan tugas kalian dan kumpulkan minggu depan". Ucap guru Lee sebelum meninggalkan kelas.
Semua murid-murid di kelasku mengeluh mendengar ucapan guru Lee tadi. Kami di beri tugas matematika yang sangat susah. Aku menghela nafas malas. Hyejin yang disebelah memandangku datar lalu memasukkan buku dan kotak pensilnya ke dalam tas. Dia terlihat sangat terburu-buru, pasti dia akan pergi melihat lelaki idolanya. Hari ini lelaki itu sedang mengikuto festival musim gugur di salah satu pusat perbelanjaan. Satu persatu teman-temanku sudah keluar dari kelas. Dia melangkah cepat meninggalkan diriku di belakangnya.
"kenapa kau sangat terburu-buru?" Tanyaku membuatnya berhenti melangkah. dia berbalik sambil tersenyum. Aku sangat tidak suka jika dia sudah mengeluarkan senyum favoritku untuk lelaki itu.
"hari ini, Chanyeol sunbae tampil di festival musim gugur. Aku ingin menontonnya". Katanya antusias sedangkan aku hanya mendengus malas. Sebenarnya apa yang ada pada Park Chanyeol yang tidak ada padaku? Kenapa dia sangat tergila-gila pada senior tiang listrik itu.
"selalu saja tentang Chanyeol sunbae. Kau tahu, otakmu itu hanya dipenuhi oleh Park Chanyeol. Aku sampai bosan mendengar kau terus-terusan menyebut namanya". Kataku tepat di hadapanku tapi dia hanya tersenyum karena mungkin dia sudah kebal dengan kata-kata sinisku. Aku berjalan mendahuluinya. Aku melangkah dengan cepat. Aku malas mendengar coletahnnya tentang Park Chanyeol. tapi akhirnya dia dapat menyusulku juga.
"Jong In-ah. Kau tidak mau ikut denganku?". Ajaknya padaku. Kenapa kau haru mengajakku? itu akan sangat melukaiku Shin Hyejin. Kenapa kau tidak mengerti juga?. Namun tiba-tiba, aku mempunyai ide, aku tersenyum penuh arti padanya dan berhasil membuatnya kebingung.
"maaf. Aku tidak bisa. Hari ini aku ada janji dengan Soojung". Kataku sambil berpura-pura tersenyum bahagia. Sepertinya aktingku berhasil, buktinya dia menatapku dengan mata yang melotot.
"kau berkencan dengan Jung Soojung? Aigo... sahabatku ternyata sedang jatuh cinta". Godanya. Aku pikir dia akan kaget lalu cemburu tapi dia malah menggodaku. Wajahku seketika berubah menjadi merah karena kesal.
"ne...." kataku lagi berpura-pura malu-malu. Dia menatapku dengan tatapan jijiknya seakan dia membalas dendam karena aku juga sering memandangnya seperti itu jika dia sedang mengelu-elukan si tiang listrik. Aku melirik jam tanganku dan menatapnya sendu. Dan sekali lagi aku hanya acting.
"maaf. Sepertinya aku harus berangkat sekarang. Sepertinya Soojung sudah menungguku. Annyeong".
Aku berlari kencang keluar dari halaman sekolah. Maafkan aku karena telah membohongimu Hyejin. Sungguh aku tidak bermaksud untuk melakukan itu tapi aku tidak ingin kau tahu tentang perasaanku padamu selama ini. Aku takut hubungan kita akan renggang saat aku mengatakan semua perasaanku padamu dan aku tidak mau itu terjadi pada hubungan kita. Biarlah aku hanya menjadi sahabatnya kalau itu bisa membuatku selalu bersamamu.
###