PART 6

4.3K 277 4
                                    

Niken POV

"HUAChimmmm.....",ini gara kehujanan kemarin aku jadi terkena sedikit flu,dan aku gak tahu harus bersyukur atau tidak memiliki mamah terlalu lebay.Tadi pagi sewaktu mama membangunkan aku untuk berangkat kerja,beliau mendapati tubuhku sedikit hangat,efek demam.Mamah langsung histeris teriak-teriak kaya orang abiz naik tornado,dan nyuruh aku cepat-cepat pergi kerumah sakit,ini Flu mah bukan Tumor.

Saking gak tahannya sama kelakuan mamah yang cerewetnya minta ampun,akhirnya aku yasar juga disini Rumah Sakit Sentral Medika. "Ibu Niken Ajeng Sapurty,silakan ini giliran Anda.",kata seorang suster padaku.Dan aku berjalan memasuki ruangan yang ditunjukan sang Suster,hal pertama yang kulihat saat ku membuka pintu adalah seorang laki-laki berJaz putih yang sedang menunduk karena terlalu fokus dengan hal yang sedang ia tulis,"Pagi Dok,".sapaku,

"Pagi,silakan duduk!",perintahnya masih dengan wajah yang menunduk,aku duduk dibangku yang dipersilakannya.

"Ada ke-....",dia berhenti berbicara tepat dia menegakkan kepalanya,sama. Aku seperti kesetrum listrik dengan tegangan tinggi,betapa kakukunya tubuhku,karena laki-laki yang ada dihadapanku adalah laki-laki yang baru saja aku temui kemaren saat aku membeli ayam penyet yang membuat aku harus pulang kehujanan karena aku gak berhasil nemu taxsi dan terpaksa naik ojek yang sialnya hujan malah turun mengguyur tubuhku.

"Niken,",katanya lagi.

"Reyhan,",ucapku yang berusaha keluar dari kekakuanku.

"Ya ampun,saking sibuknya aku,aku sampai gak sempet liat nama pasienku,kamu kenapa?",tanya Reyhan dengan sedikit nada khawatir.

"Aku baru tahu kamHUaaaachiimmm..."

"Kamu Flu?"

"Maaf.."kataku setelah mengelap hidungku dengan tisu,"Iyahh,aku juga sedikit sakit kepala Rey,maksudku Dok,"

"Aku lebih suka dipanggil Reyhan ajah,badan kamu juga sedikit hangat"Kata Reyhan yang sudah berdiri dan menempelkan tangannya dikeningku.Ini seperti mimpi,sudah berapa tahun aku gak merasakan kehangatan tangan Reyhan,tidak..tidak move on Keke.Dia Cuma masa lalu okeh,dan sekarang dia cuma dokter kamu yang lagi memeriksa pasiennya.Tunggu Reyhan seorang Dokter,yang aku tahu dulu dia hanya seoarang siswa laki-laki yang badung dan hanya pandai memukul Drum,kini dia jadi seorang dokter,masa depan itu emang menakjubkan bukan?.

"Kamu pasti kemaren kehujanan,"Aku merasa kehilangan setelah Reyhan menjauhkan tangannya dari keningku.

"Iyah,kemaren ditengah perjalanan aku kehujanan".

"Memangnya kemaren kamu pulang naik apa?"

"Naik ojeg,"

"Hmmm kamu yah masih sama kaya dulu,keras kepala,kan,udah aku bilangin jangan naik ojeg,naik taxsi aja.".,Reyhan berkata dengan sedikit geram padaku.

"Ihh kalo ada taxsi aku juga bakal naik taxsi kali,masalahnya kemaren aku nunggu taxsi gak dateng-dateng,ya udah aku naik ojeg ajah,dari pada lama.",kataku yang sedikit kesal.

"Kamu si,pake nolak aku anterin pulang".

"Ihhh kamu dokter cerewet banget sihh,udah jadi meriksa aku apa enggak,kalau enggak aku pulang nih.",aku sudah akan berdiri dari tempat duduku tapi Reyhan menahanku agar tetap duduk.

"Iyaah maaf,kamu cuma perlu sedikit istirahat,dan nanti aku kasih kamu obat untuk penghilang sakit kepala".

"Sini kamu kasih aku resep obatnya aja,nanti biar aku tebus sendiri."

"Gak usah,biar nanti aku aja yang nebus".

"Ya,gak boleh gitu dong dimana-mana pasien yang nebus,".

CLBKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang