PART 14

4.1K 246 4
                                    

REYHAN POV

"Kak,Reyhan ngapain kesini?"tanya Silvi,sedikit berteriak.

"Mau jemput kamu"jawabku.

"Hah,tumben banget,ada angin apa nih,biasanya aku SMS minta jemput ajah,selalu sibuk alasannya"

"Bearti gue lagi gak sibuk hari ini".kataku.Kulihat Silvi sedikit berpikir dengan jawaban yang aku berikan.

"Ya udahlah,terserah deh,ayo pulang sekarang" kata Silvi mengayunkan tangannya,tanda mengajakku untuk mengikutinya.

"Tung-tunggu....."kataku cepat,sebelum Silvi berjalan terlalu jauh.

Silvi tak lagi menggerakan kakinya,dia berdiri menengok kerah belakang,"Apalagi sih,Kak?" tanyanya dengan nada jengkel.

"Eeeeeee....Niken udah pulang belum,Vi?"

Silvi menyipikan matanya "Jadi kesini mau ketemu Bu Niken,bukan mau jemput aku"

"Gak kok,mau jemput kamu,Asli deh,tapi kalo bisa,pengennya sambil ketemu sama Niken"jawabku yang kutambahi dengan cengiran tak berdosa.

Sudah beberapa hari aku tidak bertemu dengan dia,aku jadi merindukannya.Apah?tadi aku gak salah ngomong,merindukannya?.jawab jujur ajah deh.Iyah sumpah gue kangen sama Niken.Tapi kenapa gue kangen yah?.Itu pertanyaan yang gak bisa aku jawab oke.

"Modus,katanya cuma temenan doang sama Bu Niken,tapi ini kok,pake acara nyariin segala?"

"Lahh,emang salah kalo nyariin temen."

"Salah,Bu Niken udah pulang,tadi aku lihat dia boncengan naik motor sama Pak Bima,Guru Bahasa Indonesia,Silvi"jawab Silvi.Apah boncengan?naik motor kata dia?.Niken kan,takut naik motor.Sial pasti dia sekarang lagi meluk-meluk tuh Guru ganjen.

"Makanya,kalau suka ya bilang suka,jangan iya,tapi jawab enggak"masih dengan cerocos Silvi yang aku sedikit gak ngerti dengan apa yang dia maksud.

"Kamu ngomong apa sih,kalau kamu tanya aku suka apa gak sama Niken,aku jawab suka.Dia baik,asyik,cantik,pinter pasti dan...."

"Dan apa,dan sayangnya kakak bodo yang masih ngarepin sama perempuan yang jelas-jelas udah minta pisah sama kakak,atau lebih jelasnya lagi udah gak mau lagi sama kakak,alias gak cinta lagi."

Nah,ini yang bikin aku jarang ngobrol sama SilviApapun topik yang kita bahas pasti ujungnya akan menyinggung masalah Anisa.Dulu Silvi memang sempat tidak merestui hubunganku dengan Anisa,aku masih ingat saja jawabannya,ketika kutanya alasanya dia tidak suka dengan Anisa,.

"Pertama,dia gak asyik kalau diajak ngobrol,kedua,dia gak suka sama yang namanya musik,dan yang ketiga masakannya gak enak,jangankan rasanya,bentuknya aja gak enak bnaget buat dilihat,pokoknya dia bukan istri idaman banget deh,".

Pada saat itu aku hanya menggelengkan kepala,yang mau menikah kan,aku bukan dia,kenapa dia yang rempong masalah masakan.Anisa memang bukan perempuan sempurna,tapi menurutku dia wanita lebih dari sempurna.Meski selama aku menikah dengannya,aku belum sekalipun pernah memakan masakan hasil dari tangannya sendiri,tapi buatku dia istri yang perfect.

"Udah,kalau kakak pengen ketemu sama Bu Niken,tunggu aja disini sampai besok pagi,Silvi mau pulang sekarang".Setelah berkata,Silvi langsung pergi,tapi aku berhasil mengejarnya.

"Ya udah,ayo kita pulang sekarang",kataku.

NIKEN POV

Terik Matahari ini cukup menyengat kulitku,walau sudah terbilang sore karena jam sudah menunjukan angka 3,tapi Jakarta masih saja panas.

"Maaf yah,kamu jadi kepanasan gara-gara naik motor bareng saya"kata Bima.Tadi sepulang sekolah dia mengajakku pulang barsama,tentu awalnya aku menolak mati-matian.Alesan jelas gue gak mau cari masalah sama Bu Rita gara-gara gue harus pulang bareng sama tunangannya.

CLBKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang