PART 15

4K 276 2
                                    

REYHAN POV

"REYYYYHAAAANNN BRISIKKK....."teriak Mama yang tidak kalah nyaringnya dengan suara drum yang kini sedang kumainkan.

"Reyhan,patah hati boleh,tapi jangan bikin kuping orang budeg,"omel Mama yang kini sudah ada dihadapanku,aku berhenti memainkan drum.

"Namanya juga lagi melampiaskan rasa kangen,udah lama Reyhan gak main ini Mah,"kataku.

"Gak usah ngeles,Mama tahu kamu lagi patah hati gara-gara Niken gak mau dijodohin sama kamu".

"Jangan sok tahu deh,".

"Ya emang Mama tahu,Mama baru tahu kalau anak Mama ternyata seorang pengecut".kata Mama yang membuatku melototkan mata mendengar kata pengecut."Apa coba kalau bukan pengecut,yang menjadian drum sebagai pelarian.Kalau kamu emang cinta sama Niken,kejar dia dong,buktiin kalau kamu cinta sama dia,jangan cuma duduk disini bikin kuping orang budeg"lanjut Mama yang membuatku berpikir.Cinta.Apa benar aku mencintai Niken,yang ku tahu kata cinta hanya untuk mantan istriku.Ahhhhh,hidup itu selalu berjalan,begitu juga dengan cinta.Apa mungkin rasa cintaku mulai berpindah pada Niken?.

"Terus Reyhan harus apa Mah,kalau Nikennya ajah udah jelas gak mau,?"tanyaku.

Mamah mendekat kearahku,beliau mengelus kepalaku,ini kebiasaan yang selalu kurindukan"Kalau dari pandangan Mamah,Niken itu sepertinya juga suka sama kamu,tapi Mamah juga melihat keraguan dan kekecewaan dari matanya."

Suka.Apa bisa aku artikan kata suka yang Mama maksud dengan kata Cinta?.Tapi apa mungkin Niken masih memiliki cintanya untuk,laki-laki yang jelas pernah melukai hatinya.Aku gak yakin kalau dia masih cinta sama aku.

"Kalau ternyata dia gak suka sama aku gimana?"tanyaku akhirnya.

"Yah kamu harus bikin dia suka sama kamu dong".

Bikin suka sama aku?.Apa aku berhak setelah apa yang telah aku lakukan padanya.Tidak bisa dipungkiri akhir-akhir ini aku lebih sering memikirkan Niken daripada Anisa.Ya Tuhan.Ada apa denganku ini.

"Tapi Mah,misal kita pernah berbuat kesalahan yang gak pantes dapet maaf,apa...."

"Gak ada kesalahan yang gak pantes dapet maaf."Kata Mamah yang memotong pembicaraanku.

*****

Setelah semalaman tidak bisa tidur,akhirnya pagi hari ini aku memutuskan untuk pergi kesekolah Silvi,untuk apa lagi kalau bukan buat ketemu Niken.Kemaren aku memang pernah berjanji untuk tidak menemui dia lagi,tapi setelah ngobrol bareng mamah,aku jadi sadar,gak seharusnya aku menyerah secepat ini.Apa kamu cinta sama Niken Ray?Okehh aku jawab,untuk masalah cinta apa enggak gue belum tahu.Bodoh.Iyah emang.Tapi peduli amatlah,yang jelas sekarang aku pengen banget ketemu sama Niken.

"Ini Niken kemana sih".Aku meliahat jam dipergelangan tanganku,jam 7 masih kurang 20 menit lagi.

Tak lama aku melihat sebuah taxsi berhenti tidak jauh dari tempatku berdiri,pertama yang kulihat adalah kaki yang mulus dengan sepatu hitam berhak,sang pemilik kaki akhirnya menampakkan dirinya dan sekarang jantungku berdebar tak karuan.

Ingin rasanya aku memindahkan jantungku untuk sementara waktu,ini sangat mengganggu,tidak bisakah jantungku bekerja seperti biasanya,berdetak normal.

Mata kami kini saling bertatapan,aku tahu Niken terkejut saat melihat aku ada disini.Jarak aku dan Niken semakin sedikit.

Dan apa ini,Niken melewatiku begitu saja,aku langsung memutar balikan tubuhku untuk mengejar Niken.

"Ke..Tunggu"Aku meraih lengan Niken,

Niken menyetakkan tangannya"Ada apa?".

"Aku-ak,kamu sibuk gak?"

"Aku harus ngajar hari ini Ray,"jawabnya yang masih gak kalah juteknya.Kenapa dia jadi secuek ini sih.

CLBKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang