Setelah merapikan ruang nonton dan mengunci pintu pagar dan kosan, aku dan Dimas masuk ke kamarku."Di, boleh pinjem kaos ama celana pendek nggak ?" tanya Dimas.
"Oh, iya ya, nggak mungkin kamu tidur pake kemeja sama celana dasar, hahah" aku tertawa.
Kemudian aku membuka lemari dan mencari kaos dan celana pendek untuk dipakai oleh Dimas.
Kemudian aku berikan kaos dan celanaku pada Dimas.
Tanpa canggung Dimas melepaskan pakaiannya di hadapanku.
Dimas membuka satu persatu kancing kemejanya.
Ia tidak menggunakan singlet atau kaos dalam.
Dadanya yang berisi, montok dan bidang langsung terlihat.
Putingnya yang coklat dan sedikit mencuat, ditambah perutnya yang kotak-kotak dan bulu ketiak tipis yang sepertinya rajin ia potong, membuat Dimas terlihat sangat seksi sekali.
Aku menjadi gelisah dan gugup melihat Dimas yang shirtless.
Kemudian ia melepas celana dasarnya.
Ia mengenakan celana dalam model boxer ketat.
Pantatnya yang pagi tadi telah memukauku, sekarang terlihat sangat jelas sekali.
Berisi, montok dan naik.
Jendolan di antara selangkangannya pun terlihat besar.
Aku jadi panas dingin melihat Dimas yang hampir telanjang.
Aku lalu pergi ke kamar mandi dengan alasan mau sikat gigi dan cuci muka.
Padahal aku hanya berusaha mencegah terjadinya hal-hal yang diinginkan, hahaha.
Aku lalu keluar dari kamar mandi.
Kulihat Dimas telah mengenakan kaos dan celanaku.
Sepertinya pakaianku kekecilan untuknya, karena bentuk lekuk tubuhnya terlihat jelas.
"Tidur yuk Di" ajak Dimas yang mulai berbaring di sisi kiri ranjangku.
"Kamu tidur lampunya dimatikan apa ngga Dim ?" tanyaku.
"Dimatiin aja Di" katanya tersenyum.
Aku kemudian berdiri dan mematikan lampu kamar.
Aku lalu berbaring di sebelah Dimas.
Dapat kulihat wajah gantengnya dari dekat sedang menatap ke langit-langit.
Sepertinya ia ingin mengatakan sesuatu.
"Di, kamu serius belum punya pacar ?" tanya Dimas mengulang pertanyaan di mobil tadi sambil tetap menatap langit-langit.
"Iya Dim, belum" jawabku mulai sesak nafas lagi, hahaha.
"Hmmm, belum pernah pacaran sama sekali ?" tanyanya lagi.
"belum..." jawabku singkat, menahan gugup yang datang.
"Hmmm, sebenarnya gini Di...." kata Dimas menghela nafas.
Aku udah panas dingin dibuatnya.
Rasanya kalau dia nembak aku ngajakin jadian sekarang, mungkin aku bakal teriak kesenangan, hahaha.
"Aku sedang ada masalah ama cewekku...." lanjut Dimas.
APAAA ! !, aku sedang ada masalah sama cewekku, AAA !!
Aku kaget bukan main, hahaha.
Sesuai dugaanku.
Aku yang kepedean.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE OFFICE
Mystery / ThrillerPetualangan Aldi di kota baru, demi melupakan kecelakaan tragis yang merenggut nyawa kedua orang tuanya. Pertemuan dengan orang-orang baru, membawa Aldi dalam petualangan mendebarkan dan penuh teka-teki.