Part 1
Mencari Soulmate part 1
By Santhy
1st Touch in Sept 29th 2010
Bahwa sesuatu yang biasanya ada bisa menjadi berarti karena ketiadaannya.
Seperti kenanganku tentangmu yang kusyukuri ditengah-tengah mereka yang tak sempat mengenangmu waktu malam kelam membungkusku dalam pilu.
Dan kehadiranmu yang kuimpikan karena ketidakhadiranmu sampai matahari hampir terbit
Belum cukupkah sepi dimataku membuatmu jatuh kasihan lalu muncul untuk memelukku, wahai kau yang seharusnya membuat jiwaku terlengkapi?
Belum cukupkah keputusasaanku mencarimu membuat hilangmu berhenti, lalu kau datang dan tak lagi pergi...?
Membuatku tak terbunuh lelah mencari pasangan jiwaku.
..................................
Dalam malam yang kelabu, Elsa dan Louis sama-sama menunggu di sudut yang saling membelakangi. Mereka terpisah, meski tak sadar, dihujam perasaan yang menggilakan.
"Els...berhentilah mencari-mulailah menunggu, biar aku yang akan menemukan kamu.", demikian sebuah pesan sederhana, tersampaikan lewat jalinan sendu.
Lou ,cepatlah berkata...jangan terlalu lama…..
**********
Elsa melangkah terburu-buru di tengah derasnya hujan, rambutnya mulai basah kuyup, buku di tangannya mulai terasa berat karena ikut basah.
Langkahnya terhenti di sebuah emperan pertokoan, tempat beberapa orang yang senasib dengannya berteduh disana.
Dengan murung Elsa menatap ke langit, tempat tumpahan hujan menghujam bumi, seperti garis-garis tipis putus-putus tiada henti.
Hujan selalu membuatnya murung, tanpa tahu sebabnya.
Ponsel di sakunya bergetar-getar keras, dengan canggung, karena memegang 3 buah buku tebal yang berat, Elsa mengeluarkan ponsel itu dari sakunya
Louis calling.
"Halo ?"
"Berisik sekali disana, kau sedang dimana?", suara di seberang terdengar sedikit berteriak, mengalahkan keheningan.
"Di Luar"
"Hujan-hujan begini ??, di sebelah mana ?"
"Di dekat toko buku"
"Tunggu di situ sebentar, aku kesana"
Telephone ditutup tanpa menunggu jawaban Elsa.
Elsa mendesah, menatap ke langit, ke hujan yang tak mau mereda dan menghembuskan napas resah, merasa semakin murung
..............
Setengah jam kemudian, sebuah mobil sport warna merah menyala berhenti tepat di depan Elsa berdiri,
Pintu terbuka, dan Louis menengok dari balik roda kemudi,
"Masuk Els", senyum khas itu langsung tampak begitu mereka bertatapan.
Dengan canggung Elsa menepiskan butiran air dari baju dan rambutnya yang basah, dan masuk ke dalam mobil.
Mereka melaju dengan pelan menembus hujan.
"Kenapa tadi tidak minta diantar?", Louis melirik Elsa yang hanya berdiam diri.
"Bukannya setiap jumat sore kau harus menjemput Jannette dan mengantarnya ke salon langganannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen Santhy Agatha
RomanceKumpulan cerpen Santhy Agatha ini merupakan buah kisah pendek hasil pemikiran serius dan pendalaman karakter yang penuh warna. Cerpen di sini akan memberikan berbagai emosi di dalam jiwa, ada airmata, ada senyum kebahagiaan, ada kepedihan, ada rasa...