Part 6

3.4K 173 0
                                    

hy alll..

slamat sore dan slamat beraktifitas,,,,

slamat membaca :*

loveLoveLove..

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

pagi yg cerah bagi prilly terlebih ali, karna prilly tak jadi marah dengannya, bukan tak jadi tapi sudah selesai. Namun prilly tak begitu senang karna tak ada ali yg biasanya menjemput.

"huft,, gak ada ali..-_- palingan lagi sama cemewew nya, ah,, gara2 ghina nih." grutu prilly. prilly begitu kesal karna mendapatkan sms dari ali, yg berisi bahwa ia tak bisa menjemput prilly.

Tin.. tin .... terdengar suara klakson sebuah motor. " siapa tuh? jangan2 ali,," bhatin prilly. prilly pun bergegas keluar dari kamarnya.

"hy pril.. " sapa seseorang. yg ternyata halik, "eh,, hai lik.. " ucap prilly yg sedikit kaget. " mau bareng ke sekolah gak?" tanya halik. "wah kebetulan banget, ali gak jemput gue, boleh2 deh" ucap prilly. " yaudah yuk naik," ucap halik. prilly pun naik ke atas motor halik, "nih prill, pakai helm nya" ucap halik sembari menyodorkan helm. prilly pun menyambutnya, " pegangan yg erat prill" ucap halik. prilly pun dengan ragu memeluk halik. di dalam hatinya, jantungnya berdebar debar tak karuan. " duh,, apa gue punya penyakit jantung ya, rasanya mau loncat nih jantung" ucap prilly dalam hati.

ALI POV

hari ini aku nggak jemput prilly because, aku sama my baby ghina. sebenarnya aku males sih tapi, karna dia mohon-mohon sama aku ya gtu deh, secara kan aku pacarnya, harus tanggung jawab dong.

akhirnya nyampe juga di rumah ghina. dia memakai dress berwarna merah, dan highheels yg aku rasa tingginya 15cm,bewarna hitam, dan rambutnya di biarkan terurai kebayangkan?.

"hy honey,," sapanya dengan nada yg manja, "hy ghin, "balasku. "udah siap ghin? ayo berangkat" sambung ku kembali. " ok " jawabnya. dia pun naik ke atas motorku dan ngerangkul pinggang ku.

skip kampus-------------------------------->>>

akhirnya aku pun nyampe di kampus tercinta,kenapa aku bilang gitu? karna ini ITB men, siapa sih yg gk mau masuk sini,. saat aku turun dari motor aku ngelihat prilly dengan halik? "ngapain si halik sama prilly ya?" batinku. mataku bertemu dengan mata hazelnya, dia nampak kaget.

"hy prill.." sapa ghina pada prilly. "eh,, emm hy ghin, hy li" balas prilly agak ragu, kenapa dengannya?. "emm,,, hy,,"ucap ghina yg dipotong oleh halik. "halik,panggil gue halik,"ucap halik pada ghina sambil mengulurkan tangannya, "hy, lik, gue ghina" ucap ghina sambil menyambut tangan halik.

"yaudah ghin, ke kelas yuk" ajak ku, tampa melihat halik dan prilly. "eh iya honey, prill,lik gue dulu ya," ucap ghina. aku benar benar kesal dengan pagi ini, padahal tadi mood ku lagi bagus, tapi seketika hancur saat melihat prilly dengan halik. 'honey, kamu kenapa? " tanya ghina saat di kelas. "gak pa2 kok sayank"balasku. "kalo punya masalah jangan di pendem sendiri li, kan ada aku tempat berbagi,aku siap kok dengerinnya kapan pun itu." jawabnya dengan bijak, "ah ini yg aku suka dari ghina, dia pintar dan dewasa"bathinku. tapi tak mungkin aku menceritakannya kepada ghina, sedangkan aku sendiri tak tau rasa apa ini. "li, kok diam aja sih?"tanya nya kembali. " hmnn.. gk pa2 kok ghin, mungkin aku lagi gak enak badan."jawabku. "owh ya udah, aku gk bakalan maksa kok" ucapnya lagi. "thanks ya princess" jawabku sambil mengusap pipinya, dia bersemu, " kok merah sih" godaku,"ih apaan sih li, malu tau"ucapnya sambil menutup mukanya. aku terkekeh melihatnya seperti ini.


-----------------------------------------

Prilly pov.

Saat mataku bertemu dengan ali,aku sedikit kaget. Ntah lah. Tatapan ali sulit di artikan. Ada luka dan amarah yg tersirat di sana. Saat ghina berpamitan pun ia tak menoleh kepada ku. Huft...
Mungkin saatnya aku harus menghilangkan perasaan ini. Jujur aku merindukan sifat ali yg senang menjahiliku. Tapi aku sadar aku hanya sahabatnya, yg sekarang tergantikan oleh kekasih yg benar2 ia cintai.
"Udahlah prill.. kalo lo yakin sama perasaan lo,lo pertahanin aja, mana tauan ali punya rasa yg sama,kayak lo. Dari matanya aja bisa gue artiin dia cemburu sama gue" ucap halik kepadaku. Kalian heran bukan.? Dari mana ia tau. Itu karna aku yang menceritakan kepadanya. Saat ia mengantarkan ku pulang dimana hari ali menyatakan perasaannya pada ghina.

Flashback on
"Prill,lo kenapa sih? Cerita dong sama gue. Gue siap kok dengerinnya. Gak baik lo nyimpen sendirian." Jelas halik kepada prilly. Prilly tampak ragu untuk menceritakannya.
"Lo bisa nganggap gue sahabat kok"ucap halik meyakinkan prilly kembali.
"Jadi gini lik. Gue.. gue nggk tau apa makna dari semua ni lik. Gue.. gue ngerasa takut kehilangan ali lik. Gue ngerasa nyaman di samping dia. Gue sakit hati ngeliat dia sama ghina lik. Tadi itu kenapa gue nangis karna gue lihat ali nembak ghina lik. Gue sayang sama ali. Lebih dari sahabat lik. Gue takut kalo cuman gue yg ngerasa gini"ucap prilly sambil berderai air mata. Dalam hati halik. Dia teramat terluka. Cintanya bertepuk sebelah tangan kepada prilly. "Ah.. apa gue harus ngerasain patah hati untuk yg pertama kali dengan cinta pertama gue. Sakit banget, aku pasrahkan padamu tuhan,aku yakin ini adalah yg terbaik buat aku. Setidaknya aku bisa berteman baik dengan prilly. Dan melihatnya bahagia aku pun juga bahagia." bhatin halik. "Gue ngerti kok prill,sama apa yg lo rasain, lo kehilangan sosok ali yg slalu ada buat lo. Dan rasa lo itu adalah cinta prill. Lo cinta sama ali prill. Lo harus perjuangin cinta lo. Gue yakin ali juga ngerasain apa yg lo rasa. Dan lo harus percaya. Jodoh gak bakalan kemana prill" ucap halik dengan bijak. Prilly menatap halik dengan mata yg berbinar binar. Ia tak menyangka bahwa halik sangat bijak dan dewasa. "Makasih lik. Sekarang gue udah lebih ngerasa tenang lik." Balas prilly.

Flasback off.

"Iya lik. Ya udah masuk yuk. Lo sekelaskan sama gue?" Tanyaku kepadanya. Merasa lebih tenang dengan halik.

"Iya. Yuk" ucapnya sambil menggandeng tanganku. Walaupun baru mengenal halik. Tapi aku sudah menganggapnya sebagai sahabat.

Saat berjalan di koridor banyak pasang mata yg menatap kepada kami. Mungkin karna halik mahasiswa baru, dan juga tampan.
Atau mungkin karna biasanya aku dengan ali. Ah. Sudahlah. Jika mengingatnya bisa2 mati karna tertekan perasaan.
Akhirnya sampai juga di kelas. Saat masuk aku tak melihat ali di sebelah tempat duduk ku melainkan di sebelah ghina. Dan aku melihatnya sedang mengelus pipi ghina. Huftt tuhann pertebal lah hatiku agar tak terluka lebih dalam.
"Hmmn.. lik lo duduk sebelah gue aja yah. Ali lagi sama ghina" ucap ku kepadanya.
"Ok prill. Mumpung gue cuman kenal sma lo dan ali dong di sini" jawabnya.

Kesal,kecewa,terluka,sampai kapan ini berlangsung? Hatiku hancur berkeping keping. Ali, tak kah kau rasakan apa yg kurasa. Walaupun kau tk membalas rasaku setidaknya jaga perasaanku.

-----------------------------------------

Segitu dulu yah.. maksih readers..







Belum Ada Kata TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang