Judith pindah ke rumah Adam dengan diiringi tatapan Ayahnya, dia bahkan tidak tahu apa yang laki-laki itu pikirkan saat melepaskan anak gadisnya untuk tinggal di rumah orang asing yang dipenuhi lebih dari selusin pria. Ayahnya begitu yakin kalau Adam akan menjaganya dengan baik. Meskipun Judith sudah bersikeras kalau Luke pasti akan bisa melindunginya, namun yang Judith dapatkan bukanlah kata-kata keras yang tidak pernah bisa dia bantah.
Dia malah mendapati tatapan sedih yang secara terang-terangan diperlihatkan oleh sang Ayah, laki-laki itu bersikeras kalau dirinya akan lebih aman jika tinggal di rumah Adam, hal yang sulit untuk dicerna dengan akal sehat. Mengingat Ayahnya memiliki pengawal pribadi serta sistem keamanan yang bisa dibilang digunakan untuk melindungi rumah seorang Senator.
Judith tidak tahu apa yang sedang disembunyikan pria tua itu dari dirinya. Yang jelas dia merasa kalau ada sesuatu yang besar terjadi, dan Ayahnya itu tidak ingin kalau sampai dirinya mengetahui hal tersebut. Pernikahannya dilakukan secara mendadak, bahkan terlalu mendadak mengingat Ayahnya tidak pernah tergesa-gesa dalam segala hal. Itu semakin meyakinkan Judith kalau semua ini ada hubungannya dengan hal yang disembunyikan laki-laki itu.
"Kau boleh pergi," Judith tahu kalau Adam sedang bicara pada Luke, meskipun mata pria itu tidak lepas dari dirinya, tatapan Adam terasa seolah melucuti dirinya hingga kebagian paling dalam, membuat Judith bertanya-tanya akan seperti apa warna safir itu jika pemiliknya sedang tertawa atau bahagia. Karena sejak pertama kali bertemu dengan Adam, pria itu tidak pernah menunjukan wajah bersahabat ataupun senyuman di wajahnya.
Hal itu membuat Judith bertanya-tanya apakah dirinya akan mampu bertahan dalam pernikahan tersebut, ataukah dirinya akan merasakan penderitaan karena tidak akan pernah mendapatkan kasih sayang sama sekali. Jujur saja Judith setidaknya mengharapkan calon suami dengan mata sehangat matahari pagi, serta senyuman yang bisa membuat hatinya menjadi berantakan.
Oh, tapi Judith tahu kalau Adam bukanlah sosok yang dia harapkan. Pria itu lebih menyerupai iblis yang dibungkus dalam wujud laki-laki tampan yang terlihat kasar. Tapi semakin sering Judith menatap mata biru tersebut, dia merasa semakin ada yang salah dengan debaran jantungan.
"Aku tidak menerima perintah selain perintah dari Lady-ku," Jawab Luke sambil menatap Adam dengan sorot mata tajam. Judith tahu apa yang dikatakan Luke ada benar, pria itu tidak akan pernah mau menuruti perintah siapapun kecuali perintah yang berasal dari dirinya.
"Suruh dia keluar!" Suara Adam yang terdengar lebih tinggi dari sebelumnya, sementara pria bertubuh tinggi besar itu sudah membawa kakinya melangkah ke arah Judith. Sebelum Adam berhasil sampai di dekat tubuh calon istrinya, Luke sudah berdiri mengalangi Judith dari pria besar itu.
"Sialan suruh dia keluar atau aku akan meremukan tulangnya di hadapanmu!" Judith tahu kalau bajingan itu tidak pernah main-main dengan ucapannya, Judith tidak ingin luke terluka karena dirinya. Baginya Luke sangat berharga, sama seperti Ayahnya yang menyayangi pria itu. Luke adalah bagian dari keluarga mereka, dan Judith tidak ingin menyakiti Luke di hari pertama kepindahan dirinya ke rumah calon Suaminya.
"Tunggulah di luar," Judith menyentuh bahu Luke, dan ketika pria itu menoleh Judith cepat-cepat menunjukan tatapan meyakinkan sambil berkata. "Aku akan baik-baik saja."
"Ya kau akan baik-baik saja, karena aku tidak akan mungkin membunuh calon Istriku sebelum aku sempat menikahinya," komentar Adam membuat tubuh Luke menegang, tapi Judith menggeleng dan meminta Luke untuk mengalah.
"Baiklah aku akan menunggu di depan pintu," Luke menarik napas sebelum berbalik, dia menatap Judith untuk yang terakhir kali sebelum melangkah keluar.
"Jika kau membutuhkan bantuanku teriaklah."Judith mengangguk sambil menunjukan senyuman untuk menenangkan Luke, meskipun sesuatu dalam perutnya saat ini terasa seperti dipilin hingga membuatnya ingin muntah. Begitu Luke sudah menghilang di balik pintu, Judith merasa kalau kepanikan mulai merayapi tubuhnya. Dia bergeser ke arah jendela untuk menjaga jarak dari Adam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Conspiracy [Conspiracy Series #1]
RomanceWedding Conspiracy By : Meliza Caterin Sinopsis : Judith Abbigail Sullivan harus menerima tradisi dalam keluarganya. Ia harus menikah dengan laki-laki kasar yang sudah dipilihkan oleh sang Ayah. Dan dibalik pernikahan tersebut; sebuah perjanjian per...