Jam istirahat kini tiba,prilly pun segera menuju kantin untuk menemui rassya. Sesampainya ia dikantin prilly mencari sosok rassya.
"Heii..."sapa prilly yg sudah berada di hadapan rassya.
"Heii..." balas rassya,"duduk prill." ucap rassya mempersilahkan prilly duduk.
"Ada apa ??" To the point prilly yg sudah duduk berhadapan dengan rassya.
"Apa abis ini kamu ada jam mata kuliah lagi, prill?"
"Enggak ada sya,kenapa sih?" tanya prilly lembut.
"Aku ingin mengajak mu jalan,apakah kamu mau, prill?" Ucap rassya yang mengajak jalan prilly.
"Gimana yah?" ucap prilly binggung.
"Ayolah prill sekarang kamu dan aku ini teman !" paksa rassya sambil meraih tangan prilly untuk di genggamnya.
"Hmm baik lah." ucap prilly lalu melepas genggaman tangan rassya.
"Kalau begitu kita berangkat sekarang aja yah?" ajak rassya, membuat prilly hanya tersenyum.
Prilly dan rassya kini sudah berada di dalam mobil honda jazz berwarna biru milik rassya, dan rassya mulai menancapkan gasnya. Selama di perjalanam rasaya tidak berbicara apapun yang ada hanya melempar sebuah senyuman ketika melihat prilly yang berada di sampingnya.
"Kita mau kemana, sya?" tanya prilly yang mulai bertanya.
"Hmm, kemana aja yang buat kita senang hari ini." jawab rassya, membuat prilly mengkerutkan keningnya binggung.
Rassya hanya tersenyum yang melihat kebinggungan prilly, ia sengaja tidak memberitahu prilly kemana tempat yang akan ia kunjungi. Kemudian keduanya saling diam dan hanya ada keheningan lagi, prilly fokus pada pikirannya sedangkan rassya masih saja sesekali melirik prilly yang menatap luar jendela.
"Prill." panggil rassya lagi yang kembali memecahkan keheningan.
"Iya kenapa, sya?" Tanya prilly menoleh kearah rassya.
"Apa nggak ada yang marah kalau aku mengajak mu jalan?" tanya rassya hati hati. Prilly hanya tertawa mendengar penuturan rassya padanya. "Kenapa kamu tertawa, memangnya ada yang salah dengan ucapan ku?" tanya rassya binggung.
"Siapa yang mau marah ?" Ujar prilly kembali melemparkan pertanyaan.
"Yah pacar kamu gitu?" ujar rassya.
"Kamu lucu yah,tenang aja nggak bakal ada yg marahin aku. Soal pacar aku belum punya pacar." jawab prilly.
"Wahh berarti aku boleh nih ngantri jadi pacar kamu." canda rassya.
"Boleh-boleh aja tapi yang ke 100 yahh." Jawab prilly penuh canda.
Rassya terkekeh mendengar semuanya ucapan prilly yang berhasil membalas candaannya, baru beberapa hari mengenal prilly, rassya merasakan nyaman berada di dekat prilly. Entahlah dirinya sendiri belum bisa memastikan perasaan apa yang sedang ia rasakan saat ini. Tak terasa mereka kini sampai di sebuah arena bermain tepatnya di daerah sentul Bogor, prilly menatap rassya karna binggung dengan rassya yang mengajaknya ke Jungleland bogor.
Rassya tersenyum lalu menarik lembut tangan prilly untuk menuju loket pembelian tiket masuk, prilly hanya mengikuti saja kemana rassya membawanya. Setelah membeli tiket masuk mereka segera masuk dan mulai mencoba berbagai macam permainan di sana, mulai dari yang biasa hingga yang ekstrime.
"Kamu capek yah?" tanya rassya yang melihat wajah lelah prilly.
"Iya, nih aku capek." jawab prilly dengan bercucuran keringat.