chapter 5

5.6K 277 2
                                    

Pagi yang cerah kicauan burung yang setiap hari bernyanyi dan sinar sang surya telah memancarkan cahayanya.

"Prilly bangun,udah siang nih. Kita tuh kuliah." ucap gritte yang membangukan prilly.

"Iya...iya nih udah bangun."ucap prilly lemas.

"Yaudah, udah ditunggu di meja makan tuh." ujar gritte.

Prilly segera menuju kamar mandi untuk bersiap-siap ke kampus, prilly pun segera keluar dari kamarnya menuju meja makan. Pagi hari prilly terlihat tidak bersemangat,wajahnya pucat sepertinya ia sedang tidak enak badan.

"Pagi sayang." sapa sang papa yang melihat putirnya baru saja keluar dari kamar.

"Pagi pah." jawab prilly lemas.

"Loh kok nggak semangat gitu,kamu sakit,sayang?"tanya sang mama.

"Aku gpp mah." ucap prilly berbohong.

Sarapan pun selesai gritte,prilly dan ricu pun berpamitan kepada mama papa prilly. "Mah, pah kita berangkat dulu yahh." pamit prilly lalu mencium punggung tangan mama dan papanya bergantian.

"Kamu yakin gpp?" tanya sang menyakinkan.

"Iye prill,mending yee lo nggak usah kuliah dulu deh." ucap ricu yang tak kalah khawatir dengan prilly.

"Beneran deh aku gpp." Ujar prilly menyakinkan semuanya.

Setelah berpamian mereka pun segera berangkat dan kini sudah berada di dalam mobil,ricu pun langsung menancap gasnya untuk segera menuju kampus.
Beberapa jam menelusuri jalan ibu kota yang macet di pagi hari kini mereka telah sampai di kampus,ricu pun memarkirkan mobilnya.

Mereka kini sudah keluar dari mobil dan menuju kelas masing masing.

"Bie lo beneran gpp?" tanya gritte memastikan kembali keadaan sahabatnya.

"Beneran kok, aku gpp." ucap prilly agar tidak membuat sahabatnya khawatir.

"Yaudeh deh gue kelas duluan yee,kalau ade ape-ape hubungin yah, nyill." ucap ricu bergegas pergi menuju kelasnya.

"Bie gue duluan yah." pamit gritte dengan berat hati meninggalkan prilly.

Kini tinggalah prilly sendiri,prilly melanjutkan langkahnya menuju kelas. Saat menuju kelas tiba tiba ada sebuah bola basket mengarah ke arah prilly dan mengenai kepalanya ,prilly memegangi kepalanya rasanya pusing bahkan semua terlihat buram. Prilly yang sudah tidak kuat kini langsung terjatuh dan tidak sadarkan diri.

"Prilly !!!" teriak ali dari kejauhan yang melihat prilly terjatuh.

Dengan segera ali berlari ke arah prilly, begitu cemas saat melihat prilly tidak sadarkan diri.

"Prill bangun prill." ucap ali sambil menguncangkan tubuh prilly. "Ehh kalian tolong kasih tau ricu sama gritte bilang kalau prilly pingsan." ucap ali pada mahasiswa yang sedang melewati koridor, setelahnya ali langsung membawa prilly menuju uks.

Disinilah prilly terbaring tidak sadarkan diri, dan ali masih setia menunggu prilly. Tak lama ricu dan gritte datang.

"Ya amsyong ade ape nih sama sih prilly ?"ucap ricu heboh.

"Ka, bisa nggak sih nggak heboh,kasian kan prilly." tegur gritte membuat ricu mengerucutkan bibirnya.

Ricu dan gritte pun mendekat ke arah prilly."Li gimana ceritanya prilly bisa kaya gini?" tanya gritte.

"Jadi gini..."

Flashback on

Ali sedang bermain basket sendiri,saat ingin memasukkan bola ke dalam ring ternyata bola yang ia lempar tidak mengarah ke arah ring. Melainkan mengarah ke lain tempat dan saat itu juga prilly sedang jalan menuju kelasnya. Tanpa sengaja bola itu mengenai kepala prilly dan prilly langsung tidak sadarkan diri.

jatuh di 2 hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang