Stay With Me Please

76 9 2
                                    

"Dokter,, DOKTER TOLONG BANTUUU AKU,," Calum mendengar Ayah Oddie berteriak histeris memanggil Dokter yg juga tinggal dirumahnya untuk menjaga Oddie.

Ada apa dengan Oddie, perasaan Calum tak enak, Ia ingin mengetahui keadaan Oddie sekarang, Ia ingin menemui Oddie, hanya untuk memastikan bahwa Oddie baik baik saja.

Tak berapa lama suara suara yg Calum dengar tak terdengar lagi olehnya, kemana semua orang?.

"Oddie,, kau baik baik saja? Tolong beritahu aku, aku khawatir denganmu" Calum teriak berharap Oddie mendengarnya, namun tak ada sahutan, dan ini membuat Calum gelisah memanggil semua orang yg ada dirumah itu.

"Calum? Ada apa? Kau tak seharusnya keluar, jika kau terjatuh dan tak ada yg melihatmu bagaimana?" Suara Gerald terdengar membuat Calum mencari arah suara itu.

Ternyata Calum sudah berdiri didekat tangga, hampir saja Ia terjatuh.

"Oddie,, aku mendengar keributan diluar, apakah Oddie baik baik saja?" Calum bertanya pada Gerald namun tak ada jawaban, Ia merasa sebuah tangan menariknya untuk duduk, berharap Calum tak berjalan lebih jauh.

"Calum, ku harap kau tak menangis mendengar ini".Gerald menghela nafas panjang sebelum mulai bercerita.

Calum terperanggah mendengar cerita Gerald yg membuatnya sakit lebih sakit lagi, Ia benar benar tak kuat menghadapi ini semua, Ia berharap untuk tak menangis, namun air matanya tak sanggup Ia tahan, mengalir begitu saja layaknya sungai, Gerald berusaha agar Calum tak menangis namun ucapannya membuat Calum semakin menjadi, Ia ingin bertemu Oddie, meski kini Oddie terbaring lemah dirumah sakit, LAGI.

"Koma Dok?? Ya Tuhan cobaan apa lagi yg kau berikan?" Mr. Kenan terpukul mendengar ucapan sang Dokter setelah menunggu beberapa lama. Air matanya terus mengalir membasahi wajah lelahnya menatap Oddie yg tertidur dengan semua alat menempel pada tubuhnya.

"Bagaimana Oddie Yah, apakah Ia baik baik saja" Gerald dan Calum sudah datang rupanya melihat Mr. Kenan menangis sendiri itu membuat Gerald curiga. Ayahnya menoleh memaksakan senyum meski hanya sekilas,

"Oddie koma dan hampir seluruh saraf otaknya tak berfungsi mengakibatkan Ia sulit merespon, dan sekarang hanya bergantung dengan alat yg melekat ditubuhnya ini"  Mr. Kenan mengusap wajahnya sangat sakit melihat ini semua, begitu juga dengan Calum yg kembali menangis , Ia tak sadar jika air matanya mengalir begitu derasnya, isak tangisnya kian terdengar Ia takut kehilangan Oddie, Ia sangat tak siap. Benar benar hubungan yg cukup miris.

Setiap saat Calum selalu menemani Oddie, Ia lupa jika sudah 3 hari Ia disini, Ia tak ingin pulang tanpa Oddie bersamanya, Ia hanya ingin menjadi orang pertama yg dilihat Oddie saat terbangun dari komanya.

Calum benar benar mencintai Oddie, Ia tak pernah beranjak dari tempat duduknya sekalipun hanya untuk kekamar kecil.

Dua bulan berlalu, tak ada tanda tanda Oddie akan bangun, Oddie masih saja tidur, lelah Calum mencoba memanggilnya.

Tiga bulan Oddie tak ada kemajuan, bahkan dokter menyatakan Oddie sudah meninggal, ini membuat Calum kembali remuk berdoa agar Oddie mendengarnya dan segera terbangun.

Empat bulan lamanya masih saja Oddie tidur, apakah Mr. Kenan sudah pasrah membiarkan pihak rumah sakit untuk melepas semua alat yg membantu Oddie bertahan meski cukup lemah?

Calum teriak tak terima mendengar ucapan Mr. Kenan yg membiarkan Dokter melepas semua alat yg menempel ditubuh Oddie, tentu saja saat alat itu dilepas jantung Oddie berhenti berdenyut berubah menjadi garis lurus pertanda Oddie sudah pergi. Calum frustasi andai saja Oddie sadar sekarang, Ia benar benar tak percaya dengan apa yg terjadi.

Hari pemakaman Calum benar benar tak sanggup mendengar isak tangis sahabat dan keluarganya, Meski Calum tak bisa melihat Ia merasakan jika suasana disekitar pemakaman sangat ramai, terdengar suara Gerald, Michael dengan Ashton, dan entahlah Calum tak tau siapa lagi yg datang.

"Haruskah kau pergi secepat ini Oddie? Meninggalkanku? Kau sungguh tega" Calum duduk entah dimana Ia sengaja menjauh dari keramaian agar bisa merenung sejenak mengingat Oddie tak bersamanya kini.

"Ikhlaskan Oddie Cal, Ia tak ingin melihatmu menangis saat Ia pergi, biarkan Oddie pergi dengan tenang" Ternyata Gerald datang mencoba menguatkan Calum namun Calum hanya terdiam tak menggubrisnya.

"Aku menemukan ini saat aku membersihkan kamar Oddie dan ini untukmu" Gerald memberikan sepucuk surat namun Calum terdiam Ia kesal dengan Gerald sekarang.

"Ohh Shit,, maafkan aku, aku tak bermaksud Cal, baiklah akan kubacakan untukmu" Gerald sadar jika Calum tak bisa melihat.

Dear Calum

Hi Calum, ini aku Oddie, apa kabar? Kuharap kau baik baik saja saat membaca surat ini, atau mungkin tidak? Yg pasti saat kau membaca surat ini aku sudah tak ada di sampingmu dan di dunia ini lagi, maafkan aku Cal tak bisa menjadi pendampingmu, namun aku selalu berdoa agar kau bisa menemukan wanita yg lebih dariku, kuharap kau cepat bisa bangkit.

Love Oddie

Gerald tersedu membaca surat itu, betapa mirisnya perjalanan cinta adiknya ini, Calum hanya diam Ia sudah sangat lelah untuk menangis lagi, Ia mulai belajar untuk mengikhlaskan kepergian kekasihnya.

"Apa kau akan menjalani operasi? Oddie sudah mendapatkan pendonor untuk matamu, Ia sangat peduli denganmu Cal" Gerald mengelus punggung Calum pelan namun Calum hanya tersenyum betapa Oddie sangat ingin Calum bisa melihat lagi,

"Maaf Oddie aku tak bisa menerima bantuanmu, jujur aku lebih baik buta jika aku harus menjalani hidupku tanpamu, aku bahagia bisa merasakan penderitaanmu sesaat kau rindukan aku dulu, begitupun aku sekarang, aku tak suka melihat dunia tanpa adanya dirimu yg menghiasi, aku selalu mencintaimu Oddie, dan dirimu tak akan pernah tergantikan,

Senyum yg selalu mendamaikan hatiku, tawa yg selalu mencerahkan hariku, canda yg selalu mewarnai duniaku, kaulah yg membuat itu semua menjadi kenangan yg akan sangat sulit untuk dihapuskan, sangat melekat dalam memori otakku, dan meskipun sekarang aku tak bisa melihatmu lagi, tapi kau selalu kuingat Oddie, Calum termenung lagi tak merasa jika Gerald sudah beranjak dari tempatnya.

Good bye Oddie,  Rest In a Peace, you save now in the beautiful place  call
HEAVEN

Your body is not here but your soul stay in my heart, I love you Oddie,,  if you here now I just want to say Oddie, Stay with me please??

Long Damn Relationshit // Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang