Chapter 3

447 33 0
                                    

Ucapan selamat datang dari sebuah kelompok misterius , inilah keluarga baru Naomi dan Sinka.

"Jadi , siapa 5 orang yang mengejar ku tadi ?" Tanya Naomi penasaran

"Mereka adalah Black Army, dia di ketuai oleh seseorang yang bernama Black" jawab Yona

"Lalu apa tujuan mereka?" Tanya Naomi lagi

"Menguasai seluruh bumi" jawab Lidya dengan serius

"Hah?!! Apa-apaan itu?!!" Naomi kaget mendengar jawaban dari Lidya

"Ya , memang itu tujuan mereka, orang yang bernama Black itu membuat sebuah vaksin yang bila di suntikan ke tubuh manusia bisa meningkatan kekuatan , daya tahan tubuh serta kecepatan jauh melampaui batas normal manusia , dia berencana menguasai seluruh bumi dengan pasukan yang dibuat dengan vaksin itu dan membuat sistem dimana hanya ada satu pemimpin di seluruh bumi dan pemimpin nya adalah dia sendiri" jelas Yona. Naomi dan Sinka kaget mendengar itu.

"Karena itulah kami di sini bertujuan untuk menggagalkan rencana itu serta melindungi negara ini dari invasi mereka" kata Yona lagi

"Ngomong-ngomong , kamu pendiem banget ya Sinka" kata Hanna sambil mendekati Sinka

"eh , i i iya ...." Jawab Sinka gugup

"hahaha , santai aja , kan kita udah bilang kalo semua disini udah kayak keluarga" kata Hanna sambil tersenyum. Tiba2 alarm bahaya berbunyi.

"Ada apa Acha ?" Tanya Yona kepada Acha

"Gawat , sepertinya pasukan Black Army mengerahkan pasukan bantuan setelah 5 pasukannya tadi kau bunuh, kira-kira ada 120 pasukan yang memasuki Bogor, sepertinya mereka bermaksud menyerang markas presiden" kata Acha

"Sial , Della , segera hubungi presiden untuk bersiaga akan adanya serangan, katakan juga kita akan segera ke sana" kata Yona memberi perintah. Della segera menghubungi presiden.

"Sisanya , berkumpul di ruang rapat sekarang juga" perintah Yona. Semua berjalan menuju ruang rapat kecuali Naomi dan Sinka.

"Yon, emmmm , mungkin aku bisa bantu , aku dulu pernah dapet pelatihan tentara" kata Naomi

"Oh , oke , itu sangat membantu , dan Sinka, kamu bisa bantu Yuvi di bagian medis" kata Yona. Sementara itu di ruang rapat , Lidya , Hanna , Naomi , Acha serta beberapa tentara berkumpul lalu Yona masuk ke ruangan.

"Kali ini sepertinya mereka serius , mereka membawa cukup banyak pasukan terlatih , jadi kali ini kita juga akan serius. Hanna , kamu berjaga dengan sniper di lantai 3 gedung presiden. Acha , terus monitor posisi musuh dan keadaan sekitar , segera laporkan jika ada yang janggal. Lidya , Naomi dan aku akan menjaga di pintu masuk beserta beberapa tentara. Perintahkan kopasus untuk ikut berjaga ,jangan sampai gedung presiden diambil alih! Rapat selesai , segera menuju posisi masing-masing!" Yona memberi arahan tentang operasi kali ini , Naomi yang melihatnya terlihat kagum

"Hebat" kata Naomi dalam hati

Mereka bersiap di posisi masing-masing , Hanna sudah bersiap dengan sniper nya di jendela lantai 3 gedung , Yona , Naomi dan Lidya bersiap di bagian depan gedung bersama beberapa pasukan dan kopasus , sisanya mengawal presiden menuju bunker pertahanan.

"Kak Yona , mereka datang" kata Hanna melalui alat komunikasi di telinganya

"Acha , laporkan situasi" perintah Yona

"Mereka semua datang dari arah depan dengan 7 buah mobil anti peluru, mereka akan sampai ke gerbang utama dalam 3 menit"

"Baiklah , Hanna kamu bisa melihat mereka?" Tanya Yona melalui alat komunikasi di telinganya

"Belum , mungkin sebentar lagi" jawab Hanna yang masih serius melihat ke dalam scope snipernya

"Mereka datang , mereka menerobos gerbang utama , lalu berhenti di dekat taman" kata Hanna

"Baiklah , operasi di mulai!" perintah Yona. Pasukan Special Army dan Kopasus mulai menyebar termasuk Yona , Lidya dan Naomi , suara tembakan terdengar dimana-mana , pertarungan sengit terjadi. Yona menembak beberapa pasukan musuh tepat di kepalanya.

"Apa kau selalu seperti ini ?" Tanya Naomi kepada Yona

"Apa maksudmu?" Tanya Yona bingung

"Tembakanmu selalu tepat mengenai kepala musuh , kau pasti sangat terlatih" puji Naomi. Yona hanya tersenyum kecil mendengar itu.

"Lid ,sebelah kanan" kata Yona , dengan cepat Lidya melumpuhkan satu pasukan musuh yang berada di dekat mereka.

"Han , apa kamu belum menemukan komandan mereka?" Tanya Yona

"Sudah , tunggu sebentar...." Kata Hanna sambil membidik melalui scope snipernya

"Ini dia, shoot" Hanna menahan nafas lalu melepaskan tembakan yang sukses menembus dada komandan pasukan musuh, melihat itu konsentrasi pasukan musuh menjadi buyar dan Yona , Lidya serta Naomi mengambil kesempatan itu , mereka keluar dari tempat persembunyiannya dan maju menyerang pasukan musuh yang ada di depan mereka lalu bersembunyi lagi di balik sebuah batu.

"Kau dapat berapa lid ?" Tanya Yona

"10" jawab Lidya singkat

"Aku menang, aku dapat 12" kata Yona sambil tersenyum kecil

"Sial"

Sementara itu di ruang monitoring , Sisil menyadari sesuatu yang aneh

"Acha , kamu harus lihat ini" kata Sisil , Acha mendekati Sisil dan melihat layar komputer di depan Sisil

"oh shit ...." Ucap Acha

"Hanna , kamu dengar aku?" kata Acha berusaha menghubungi Hanna , nada nya terlihat panik

"Ya , ada apa ?" Hanna bingung mendengar nada suara Acha yang terdengar panik

"Cepat pergi dari tem......." Belum selesai Acha berbicara , suara gemuruh sniper terdengar dari jarak yang agak jauh dari tempat itu , peluru itu mengarah tepat ke jendela dimana Hanna berada.

"!!!!" Yona dan Lidya yang kaget mendengar suara itu langsung melihat ke arah Hanna , tapi mereka tidak bisa berkata apapun. Hanna kaget mendengar suara itu dan ia sadar peluru itu mengarah kepadanya , tapi dia sedang dalam posisi yang tidak siap untuk menghindar , ditambah lagi kecepatan peluru sebuah sniper mustahil untuk bisa dihindari oleh manusia normal.

Wajah Hanna terlihat panik ...

Peluru itu sukses menembus kaca tempat Hanna bersembunyi , darah berceceran di sekitar Hanna

"Hanna , Hanna , Hannaaaaaa!!!!!!" Yona berteriak panik , dia berusaha menghubungi Hanna tapi tidak ada jawaban

"Tidak mungkin........" di markas Acha tidak bisa berkata apapun , dia terduduk lemas , air matanya menetes

Bersambung..........


Black InvasionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang