Chapter 8

290 29 0
                                    

"Selamat tidur gadis manis , semoga mimpimu indah" kata Natalia dengan senyum licik sambil memandang Hanna yang tergeletak di depannya.

DORR DORR!!

Tiba-tiba dua buah peluru melesat ke arah Natalia , tapi dia bisa menghindari nya dengan mudah lalu dia melompat ke belakang. Ternyata yang menembakkan peluru itu adalah Yona yang datang bersama Lidya dan Naomi

"Apa yang dia lakukan sama Hanna ?" pikir Lidya.

"Hmmmm , ada yang datang lagi" kata Natalia. Yona , Naomi dan Lidya menembaki Natalia , tapi tidak ada yang mengenainya

"Sial , padahal aku sudah membidik tepat di kepalanya , tapi dia bisa menghindar dengan mudah" pikir Yona. Tiba-tiba tembakan mereka bertiga terhenti , Natalia pun tersenyum.

"Kalian terlalu sombong jika berpikir bisa mengalahkanku dengan mudah" kata Natalia sambil tersenyum. Yona , Lidya dan Naomi diam membatu seperti yang terjadi pada Hanna tadi. Natalia berjalan mendekati Yona , lalu mengambil pistol yang di pegang Yona.

"Sepertinya kau ketuanya ya ? Kalau begitu akan kubunuh kau terlebih dahulu" kata Natalia sambil mengarahkan pistol ke kepala Yona.

"Selamat tinggal"

DORR!!!

Suara tembakan terdengar , tapi justru Natalia lah yang terluka. Ternyata yang menembak Natalia adalah perempuan yang tadi ingin di selamatkan Hanna , dia mengambil pistol salah satu pasukan yang di bunuh Hanna

"Hei kalian , sadarlah!!!" perempuan itu berteriak dan teriakan itu membuat Yona , Lidya dan Naomi sadar. Mereka bertiga terlihat bingung , Yona yang kaget melihat sebuah pistol mengarah ke kepalanya langsung memegang tangan Natalia lalu menendang wajah nya , Natalia pun tersungkur ke tanah. Lidya langsung menembak Natalia tepat di dada nya yang langsung membuatnya tidak bisa melawan lagi.

"Hei kamu , kamu siapa?" tanya Yona kepada gadis yang tadi menembak Natalia

"Ratu Vienny Fitrilya , panggil saja Viny" ucap gadis itu yang ternyata bernama Viny

"Oh baiklah Viny , kok kamu bisa ada di sini?" tanya Yona

"Rumahku di sini , mereka menyerang rumahku dan membunuh kedua orang tua ku" kata Viny

"Hmmm, kalau begitu , bagaimana kalau kamu ikut dengan kami?" ajak Yona

"emm ,baiklah" jawab Viny menerima ajakan mereka , Viny pikir tidak ada pilihan lain selain ikut dengan mereka

"Lid , tolong bawa Hanna" pinta Yona. Lidya pun menggendong Hanna yang masih tertidur lalu mereka melanjutkan perjalanan menuju ke markas Special Army. Setengah jam berjalan menelusuri hutan akhirnya mereka sampai ke sebuah gudang tua yang tak terpakai , terdapat pintu di dalam gudang itu menuju ke markas Special Army di bawah tanah. Mereka memasuki pintu itu , menuruni tangga dan akhirnya mereka sampai ke markas Special Army. Lidya langsung membawa Hanna ke ruang perawatan sedangkan Yona , Naomi dan Viny berjalan menuju ke Ruang Pusat Kontrol markas itu dimana Sang Srikandi berada. Tak lama berjalan mereka sampai di ruangan itu , pintu terbuka , terlihat di dalam banyak peralatan canggih dan layar 50 in beserta belasan komputer , dan seorang wanita yang duduk membelakangi mereka di sebuah kursi.

"Sudah lama sekali ya , Andela" ucap Yona sambil mendekati wanita itu. Wanita itu pun memutar kursinya sehingga sekarang dia tidak membelakangi mereka

"Ya, bagaimana kabarmu?" tanya Andela

"Baik , lalu kau? Bagaimana keadaan mata kanan mu?" tanya Yona lagi

Black InvasionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang