Perempuan itu melepaskan tembakan ke arah Hanna , terlihat darah berceceran di sekitar Hanna. Pasukan yang tadi berada di depan Hanna roboh seketika , Hanna membuka matanya , ternyata perempuan yang menembak tadi adalah Yuvi. Pasukan Black Army yang melihatnya terkejut
"Sial!!" 10 pasukan Black Army yang tersisa mengarahkan senjatanya kepada Yuvi
"ups , gawat" ucap Yuvi pelan
DOORR!!! DORR!!! DORRR!!
3 pasukan Black Army tiba-tiba saja roboh , mereka semua terkejut. Ternyata Yona yang melakukannya dari tangga. Yuvi mengambil kesempatan itu untuk berlari ke arah Hanna sambil menembaki pasukan musuh , begitupun dengan Yona , dia menembaki pasukan Black Army dari tangga dan akhirnya pasukan Black Army di sana berhasil dikalahkan. Yuvi akhirnya sampai di tempat Hanna , dia membuang pistol nya , dia langsung mengecek keadaan Hanna. Yona yang baru sampai di lantai 3 langsung berlari memeluk Hanna sambil menangis
"Jangan keras-keras kak meluknya , sakit" kata Hanna sambil tersenyum , dia juga meneteskan air mata. Yona melepaskan pelukannya
"Yuvi , tolong rawat dia" kata Yona kepada Yuvi. Yuvi melihat ke arah luka yang ada di lengan kiri Hanna.
"Aku harus mengeluarkan peluru yang ada di lengan kiri Hanna lalu menghentikan pendarahannya , tubuh Hanna udah benar-benar lemah , dia udah kehilangan banyak darah, kalau aku bawa ke markas dulu ga bakal sempet" ucap Yuvi. Yuvi memanggil 3 orang staff medis yang dia bawa.
"Kak Yona , bisa tolong cover aku selama aku melakukan operasi darurat?" tanya Yuvi
"Kamu pikir siapa yang sedang kamu tanya ?" kata Yona sambil tersenyum. Yuvi mengeluarkan peralatan operasi dari kotak medisnya , dia mengambil suntikan berisi obat bius
"Kak Hanna , mungkin agak sedikit sakit" kata Yuvi sambil menyuntikkan obat bius ke tangan kiri Hanna , Hanna memejamkan mata menahan sakit. Yuvi menyuntikkan obat bius lokal sehingga Hanna tidak akan merasa sakit saat di operasi.
"Acha , tolong awasi terus semua pintu masuk ke gedung ini , segera beritahu aku jika ada orang asing yang masuk" perintah Yona melalui alat komunikasi
"Baik" ucap Acha patuh. Yona mengambil sniper yang tadi Hanna gunakan
"Aku pinjam dulu ya" ucap Yona kepada Hanna sambil tersenyum. Hanna hanya membalasnya dengan senyuman. Yuvi mulai melakukan operasi darurat untuk mengeluarkan peluru dari lengan kiri Hanna.
"Lid , tinggal berapa musuh yang tersisa?" ucap Yona
"6 , 3 orang di belakang mobil paling timur , 2 di belakang mobil yang tengah , dan satu berada di balik batu di depanku" ucap Lidya
"Baiklah" ucap Yona tenang. Dia membidik melalui scope snipernya
"Aku memang jarang menggunakan senjata ini , tapi akurasiku tidak lah buruk" kata Yona dalam hati. Yona menarik nafas nya dalam-dalam lalu menahan nafasnya. Tembakan pertama melesat menembus kepala satu musuh di balik batu yang berada di depan Lidya.
"Satu kena" ucap Yona. Dia kembali membidik satu musuh lagi yang berada di belakang mobil yang di tengah , tapi sebelum dia melepaskan tembakan ,musuh itu sudah roboh.
"Jangan menghabiskan semuanya , sisanya adalah bagianku" ucap Lidya
"haha , baiklah , aku serahkan padamu bu wakil" canda Yona. Lidya dan Naomi menembaki 5 musuh yang tersisa
"Yes , kena 1" ucap Naomi
"Lumayan juga kamu" puji Lidya. Sisa 3 musuh berhasil dikalahkan , Lidya dan Naomi bersera pasukan Special Army yang tersisa berjalan kembali ke gedung , terlihat mayat dan darah dimana-mana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Invasion
FanfictionTitle : Black Invasion Genre : Mystery , Action , Fantasy Story by : Samuel ( @Timotius_Samuel ) Ini merupakan kisah fiktif