0 N E

3.5K 176 10
                                    

"Jesslyn... kenapa muka mu babak belur?" Tanya Lee, kepadaku.

Aku hanya diam, tak bergeming sedikit pun. Aku sudah berniat untuk tidak menceritakan apapun kepada siapapun.

Tapi, jika Lee sudah melihat wajah ku yang babak belur ini, aku bisa apa?

"Jesslyn... ceritakan saja..."

Aku menunduk, memikirkan apakah aku harus memberitahu nya?

Mungkin memberitahu nya bisa membuat perasaan ku sedikit tenang.

"Baiklah, Lee kau tau kakak ku yang bernama Marsha?" Tanyaku kepada Lee.

Lee mengangguk, dia tampak serius.

"Dia memukuliku karena aku sangat dekat dengan orang yang ia suka"

"Sebegitu jahat nya kah kakak mu itu?" Lee mengerutkan kening nya, alis nya menyatu.

"Aku tidak tahu Lee, aku benci kakak ku, dia selalu mendapatkan apa yang ia mau, tidak seperti aku yang hanya bisa merelakan semua yang terjadi"

"Baiklah kalau begitu, kau mau beban mu itu hilang?" Tanya Lee kepadaku. Tentu aku mau!

"Ya! Aku mau!'

"Baiklah kalau begitu ikut aku! Pakai baju yang paling sexy yang ada di lemari mu!"

**

Marsha pov

Knock knock

Who the hell is that?

Sudah jam 2 malam begini bertamu ke apartemen orang.

Apa jangan-jangan maling?

Maling mana ada yang ngetok pintu dulu.

Aku pun beranjak dari kasur ku dan berjalan kearah pintu apartemen.

Saat aku membuka pintu nya aku mendapatkan Jesslyn dengan keadaan yang benar-benar kacau! Matanya sayu dan merah, jalan nya sempoyongan, dan pakaian itu adalah pakaian ku! Itu adalah baju ter sexy yg pernah aku miliki!

Astaga, ini bukan Jesslyn. Dia sangat kacau! Dia mabuk! Kukira dia sedang tidur dikamar nya!

"Okay you can go now baby" ucap Jesslyn kepada cowok yang sedang merangkul nya itu.

Cowok itu mencium leher Jesslyn lalu pergi.

kurasakan darah menaik ke ubun-ubun ku. Muka ku pasti sangat merah karena marah.

Tanpa babibu, aku menjambak rambut Jesslyn dan menarik nya masuk kedalam apartemen.

Aku menutup pintu, lalu langsung berteriak tepat di telinga Jesslyn.

"APA YANG KAU LAKUKAN BITCH?! KAU BARU 17 TAHUN! WHAT THE FUCK! APA YANG BAKAL MOM DAN DAD BILANG JIKA MELIHAT MU SEPERTI INI?! DAN OH! KAU AKAN MENDAPAT HUKUMAN KARENA MEMAKAI BAJU KU TANPA IZIN!"

Aku melihat Jesslyn menangis. Tapi aku tidak peduli.

Aku menarik Jesslyn dengan kasar ke kamar mandi, dan mendorong tubuh nya ke bathup.

dia terduduk didalam bathup sambil terus menangis.

tak segan-segan aku menyalakan shower, dan air pun membasahi badan Jesslyn.

Aku menyuruh Jesslyn melepas baju ku.

Setelah dia melapaskan baju ku, aku pun mengambil baju itu, dan mengunci Jesslyn dikamar mandi hingga hari esok.

**

Jam menunjukan pukul 10, aku merenggangkan badan ku.

Lalu aku teringat Jesslyn. Aku beranjak dari kasur ku dan membuka pintu kamar mandi.

Kulihat Jesslyn menundukan kepala nya. Ia masih duduk di bathup.

Ia mendongakan kepala nya.

Astaga, ia benar-benar kacau!

Mata nya merah, bibir nya yang berubah menjadi biru karena kedinginan, tak luput kantung mata yang ia miliki. Wajah nya memperlihatkan kesengsaraan. Rambut nya pun acak-acakkan. Tubuh nya juga mengigil karena.. hey! Semalaman ia kukunci didalam kamar mandi dengan hanya memakai pakaian dalam!

Tapi aku tidak mempunyai rasa iba sama sekali kepadanya.

Aku memperlihatkan ekspresi biasa kepadanya.

Tiba-tiba raut wajah nya menjadi sangat marah. Ia menunjuk ku dengan telunjuk nya lalu berteriak.

"KAU! KAU SELALU MENDAPAT SEGALA NYA! KAU MEREBUT KEBAHAGIAAN KU! SELAMA INI AKU SELALU PASRAH DAN MERELAKAN SEMUA NYA. KAU TAK PERNAH MENGERTI. KAU JAHAT! KAU ITU IBLIS JAHANAM YANG TUHAN USIR KE DUNIA!"

suara nya memenuhi ruangan. Ingin sekali aku robek mulut nya.

"Hey kau, beraninya kau membentak ku. Memang nya kau siapa ha?" Aku menbanting pintu kamar mandi hingga menutup, lalu berjalan kearah bathup dan tak segan-segan menampar pipi adik tersayang ku ini.

Merah membekas di pipi nya, ia memegangi pipi nya dengan wajah nanar.

"Apa salah ku ka? Kenapa semua yang buruk selalu jatuh kepada ku? Kenapa aku tak bisa merasakan dunia walau hanya semenit? AKU MEMBENCIMU KAK!" Jesslyn tampak sangat terpukul. Tangan nya terkepal.

Aku menaikan alis ku sebelah. Dan menarik rambut Jesslyn. Kepala nya mengadah ke samping karena ku tarik rambut nya. Aku memperlihatkan ekspresi marah.

"Kau menanyakan kepada ku kenapa kau seperti ini? Jawaban nya adalah karena kau memang tak pantas untuk hidup! Kau manusia bodoh dan tak berguna!" Dan dengan itu aku menghempaskan kepala nya dengan keras.

Alhasil wajah Jesslyn terbentur kran air bathup dan tak lama setelah nya, darah menetes keluar dari hidung nya juga pelipis nya.

[ b r o k e n - h o m e ]

Anjas maap tell the truth baby gue hapus bc ff nya gaje dan ganyambung. Gua jg ganiat bikin ff itu awalnya.

-cil

Broken Home [l.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang