IV : Finally, I Meet Him

220 33 2
                                    

Warning!!!!





cie yang udah seneng liat warning *evil smirk

Cuma mau ngingetin, jangan lupa Vote and Comment.

Don't being a SiDers huh.

(Skip)

(Still) Marry PoV

"Jadi apa kau pernah pergi ke club sebelumnya. Hmm?" pertanyaan Nathan membuatku malu untuk menjawabnya, ya jujur saja aku belum pernah. Oh ya dan sekarang kita sudah diperjalanan menuju Club yang didirikan oleh Harry Styles, bukan di LasVegas, kukira ini masih daerah NewYork.

"Emh.. sebenarnya aku belum pernah ke Club" jawab ku dengan sedikit malu dan menundukan kepalaku kebawah, yah ku yakin dia akan menertawakanku.

"Ahahaha really? I can't believe that Marry" benar dia memang super menyebalkan. Ia berbicara sambil menyetir dengan fokus, yah walaupun ia sering menoleh ke arahku dan itu membuatku tidak nyaman.

"Ya, tertawa saja sepuasmu! Wajar jika aku tidak pernah ke club, umurku masih 18th tau!" ucap ku sambil menjulurkan lidak ke arahnya, well aku kesal kepadanya. Sudah berkali-kali kubilang jika ia itu menyebalkan.

"WHAT?! Seriously? 18 years old?! Ahahaha are you kidding me huh?" jawabnya sambil memasang muka tidak percaya sambil menghadap lurus kejalanan yang pasti sambil menyetir.

"You can read my ID if you don't belive! Such a stupid boy" ya aku marah, aku marah jika ia kan mengganggapku anak kecil. Aku tahu aku masih muda (sekali) tetapi aku seorang agent.

"Hei calm down babe, hmm.. bukankah yang stupid itu kau? Asa, A Stupid Agent?" oh god! Dia membuatku skak sekarang, well Dai-oh maksudku Marry tidak pernah kehabisan akal.

"Ya walaupun aku bodoh dalam ujian tertulis, tapi saat ujian yang lain nilaiku A semua. Memang otakku tidak pintar, but i'm fabulous. Dan jangan panggil aku Babe" oh man, apa yang baru kukatakan? Aku saja tidak mengerti.

"Whatever, uhm.. yap kita sudah sampai Babe" ucapnya sambil menekan kata 'Babe'.

"Hei! Aku bukan pacarmu. Jangan pernah memanggilku Babe Nats" ucapku sambil melepas seat belt yang kukenakan, yah jaga-jaga nyawa.

"Wow! Kau memanggilku Nats. Itukah panggilan sayangmu padaku?" ucapnya sambil memberikan winknya yang sangat ew dimataku.

"Whatever" ucapku sambil memutar bola mataku, yah itu kebiasaanku jika sudah kesal oleh seseorang. Aku keluar dari mobil Nathan dan berjalan beriringan dengannya.

"Mau tak mau kau harus berpura-pura jadi pacarku, jika kau tidak ingin digoda oleh laki-laki hidung belang" ucapnya sambil fokus berjalan kedepan, di memegang tanganku. Well ini hanya acting ok?

Mau ku deskripsikan penampilanku? Ya kalian harus mau. Aku sudah tidak memakai setelan kerja lagi, aku sebenarnya memakai dress putih, sayangnya tali pengait di bahunya terlalu tipis, jadi aku gunakan lagi crotops serta high heels, yah itu karena Nathan yang memaksa. well aku tidak ingin terlihat seperti jalang. Sedangkan Nathan menngunakan baju yang tadi, yah dia tidak perlu mengganti bajunya karena ia sudah berpakaian casual sejak di kantor.

Aku masuk kedalam Club uhm.. namanya Club Direction5(?) well aku pikir ini cabangnya. Saat didalam seperti halnya Club, suara musik yang dapat memecahkan gendang telingamu dan bau rokok serta alkohol dimana-mana. Uhm.. wait aku seperti mencium sesuatu, bau apa ini?

"Nath" ucap ku sambil mendekatkan mulutku ke telinganya agar kedengaran saat aku bicara.

"Apa?" tanyanya sambil menyuruhku duduk di sudut ruangan. Yah tidak terlalu sudut tetapi disini cukup sepi.

"Aku takut jika dugaanku salah, indra penciumanku merasa jika disini ada bau ganja dan sabu" ucapku sambil berbisik di telinganya, ia duduk disebelahku.

"Yah sepertinya kau tidak salah, aku juga mencium bau itu. Hmm.. aku ke toilet dulu, jaga dirimu baik-baik. Mungkin kau bisa mengeluarkan jurus karate mu, tapi tidak dengan senjatamu" ucapnya sambil mengusap kepalaku seperti anak kecil dan pergi meninggalkanku. Ukh.. aku benci diperlakukan seperti itu! I'm not a child anymore.

Yah aku melihat sekelilingku, ada orang yang sedang minum minuman entah namanya apa, ada yang sedang berdansa di dance floor, ada yang sedang Making Out, ew aku tidak dapat melihat mereka lebih dari 3 detik. serta ada yang sedang main hide and seek. Oh yang terakhir abaikan.

"Hei hottie, are you alone huh?" oh aku tak sadar jika ada seorang pria yang berdiri disebelah kursiku, ia pendek, rambut berwarna merah(?) serta cara berpakaian dan penampilan dia seperti anak punk.

Aku tak ingin menjawab pertanyaannya, kurang kerjaan sekali aku.

"Hei manis kenapa kau diam saja? Kau tak ingin bermain denganku? Ayolah hanya sebentar saja. Kita akan bersenang-senang" ucapnya seraya menarik tanganku untuk berdiri dari kursiku. Aku yakin 100% ia telah mabuk.

"uhk.. lepaskan aku! Atau kupelintir tanganmu" ucapku seraya berdiri dan menatapnya tajam, yah walaupun itu tidak berpengaruh pada orang mabuk.

"Hei calm down honey, kita akan bersenang-senang ayolah" bujuknya kepadaku, well aku bukan jalang.

"Kau itu benar-benar keras kepala" ucap ku seraya memelintir tangannya dan menekuknya ka arah belakangnya atau lebih tepat punggungnya. Tapi ia menyiram 1 botol minuman alkohol yang bertuliskan Vodka ke bajuku. now, i'm totally wet.

"Hei apa yang anda lakukan? Kau telah membuat tamuku tidak nyaman. Silakan keluar dari Clubku, atau aku sendiri yang menyeretmu keluar?!"

Ucap pria bertubuh cukup besar, tapi tidak gendut. Rambut keriting yang diurai sebahu dan tatapan matanya yang tajam alias menyeramkan.

"Fine!" ucap pria berambut merah tadi sambil berjalan keluar dari Club ini.

"Are you ok?' tanyanya padaku, oh matanya berubah langsung lembut, dan ia tersenyum memamerkan dimplesnya, oh god! dia sangat charming. Wanita mana yang tidak tergoda olehnya?

"Yeah i'm fine. By the way thanks" ucap ku membalas sembari membalas senyumannya. aku membalasnya semanis mungkin.

"Oh i'm Harry Styles" ucapnya.

Wait, Harry Styles?

Styles?

Are you kidding me?

Styles, anak dari orang yang membunuh keluargaku?

Targetku..

Finally...

Ok don't forget to leave Vote and Comment

Follow me too.

A Stupid Agent __ [h.s//l.t]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang