VI : Shocked2

235 25 9
                                    

Author PoV

Maaf banget ya, gua tau chapter ini sangat abal :") maaf..

Author lagi ada masalah (curcol) yah jadilah chapter Yang gajelas ini. Maafkan diriku(lol)

Sorry for any typo(s)!

Setelah Marry mengucapkan jika si curly hair adalah Harry Styles, Nathan langsung memberhentikan mobilnya secara mendadak, Marry tau jika itu akan terjadi, ia sudah memastikan terlebih dahulu jika keadaan disana benar-benar sepi. Jika tidak, mungkin mereka sudah bersama-sama dengan malaikat dan berlari-lari di padang bunga. Itu terdengar berlebihan.

"Hahaha bercandamu tidak lucu Marry" ketawa Nathan terdengar sekali jika dipaksakan.

"Whatever, aku sendiri yang berkenalan dengannya dan dia mengaku jika ia yang mempunyai Club itu. Lalu ia memperkenalkan dirinya 'I'm Harry Styles' seperti itu" Marry menceritakannya sambil berusaha menduplikat sura Harry yang serak. dengan sedikit emosi, siapa juga yang tidak emosi jika kita berkata jujur lalu tidak dipercaya?

"Ok aku percaya padamu Marry Wright, besok lagi kita bicarakan. Sekarang kau tidurlah, masih 45 menit lagi kita baru bisa sampai ke apartementmu" Nathan sepertinya mengalah dengan Marry, setelah itu ia tersenyum kearah Marry hanya sekilas.

"Baiklah, good night" ucap Marry sambil memundurkan jok nya sedikit kebelakang agar tidurnya lebih nyaman.

"Good night" balas Nathan yang masih fokus menyetir.

Nathan PoV.

Aku tidak dapat percaya jika yang tadi itu Harry Styles. Sepertinya aku punya berkas tentang dirinya.

Kuberhentikan mobilku didepan Mini Market, yah Mini Market ini terlihat sepi. Aku bukan ingin membeli sesuatu aku hanya ingin memakirkan mobilku.

Ku menoleh kearah Marry, dia masih tertidur dengan pulas. Kuperhatikan wajahnya saat tidur sangat cantik, tenang, terutama bibirnya yang menggoda. Kubelai rambutnya, ia sebenarnya gadis pintar, hanya saja terlalu muda untuk menjadi seorang agent. Hah? Kenapa aku menjadi memperhatikan dirinya? Ahahaha.

Ku raih map berwarna biru di kursi penumpang. Ku baca profile nya Harry Styles dan lengkap dengan photo-photonya. Saat ku lihat photonya, yang benar saja, orang yang tadi itu benar-benar Harry Edward Styles. Ku tatap sekali lagi muka Marry yang masih terlelap, kenapa anak ini sangat beruntung? Ya dia sangat beruntung. Ku lempar lagi map itu ke kursi penumpang.

"Uhm.. daddy? Dad.. don't leave me alone, dad" ku dengar suara Marry yang sedang memanggil daddynya(?) ia masih memejamkan matanya, yang artinya ia mengigau.

"Daddy!!" aku tersentak saat ia berteriak dan terbangun dari tidurnya, ia bangun dengan keadaan badan yang basah karena keringatnya.

"Marry kau kenapa?" jawabku penuh khawatir, ya sangat khawatir.

"Nothing, just a little Nightmare" dia menjawab sambil membelakangi merapihkan rambutnya.

"Really?" tanyaku lagi kepadanya, yah hanya meyakinkan.

"Yeah Sure" jawabnya sambil tersenyum kepadaku.

"Baiklah kalau begitu, kita lanjutkan perjalanan. Yah 20 menit lagi sampai, bersabarlah" jawabku meyakinkannya. Dia hanya menjawab dengan senyuman pahit(?)

Ya selama 20 menit kami hanya berdiam diri di mobil, aku hanya sibuk menyetir dan dia sibuk memperhatikan jalan yang sepi.

Ya, sekarang sudah sampai di apartementnya, aku tahu apartement nya dari nama nya 'WallStreet Apr.'.

"Thanks Nath, see you tomorrow uhmm.. good night" jawabnya sambil keluar dari mobil. Cara berjalannya terlihat sekali jika ia kelelahan. Seperti nya ada yang kurang, Oh aku baru ingat.

"Marry wait!" teriakku kepadanya sambil membawa map biru yang berisi profile Harry Styles.

"Ini, map yang berisi profile Harry Styles si Curly Hair tadi. udah hanya itu, see you tomorrow" ucapku sambil berjalan kembali kearah mobil, ia tidak membalas perkataan ku, ia hanya melihat map itu dengan tatapan kosong.

Marry PoV

What? Harry Styles Profile? Hmm.. sepertinya aku akan tidur terlambat malam ini.

(Skip)

Ya, sekarang aku sudah sampai dikamar. Kalian tahu apa yang akan kulakukan? Tidur? Salah, melihat map biru yang dikasih oleh Nathan. Aku sudah mandi dan berganti baju, yah sekarang aku berada diruang tamu dan duduk di sofa, ditemani dengan secangkir herbal tea, well untuk membuatku rilex.

"What the fuck?!" aku tersentak saat melihat tulisan 'Personil band ternama didunia One Direction' wtf? Really? Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat, tapi sepertinya mataku tidak katarak, jadi ini benar.

Yah aku tau One Direction saat aku duduk di bangku HighSchool. Saat itu mereka sedang booming sekali dikalangan remaja sepertiku. aku tidak menyukai mereka, hanya kagum akan suara dan lagu.

Setelah aku lulus 1th yang lalu, mereka dikabarkan cuti, well sepertinya itu masuk akal sekarang.

'Mbeeek' oh pasti ada pesan di Iphone ku.

"Hei Asa, apakah kau sudah tidur -Handsome Nathan" pesan itu berasal dari si sucks. apa aku harus membalasnya? Sepertinya tidak, tapi jika penting? Baiklah ku balas.

"Apa?" ya balasku singkat.

"Sedang apa kau?" itu balasan dari Nathan. Well ku tulis di contact ku 'Nathan Sucks'

Me : "Aku sedang menangkap ubur-ubur bersama patrick" jawabku dengan canda. Tentu saja kau bercanda.

Nathan Sucks : "Aku serius babe" uhk.. dia menyebalkan bukan? Sangat.

Me : "Jangan panggil aku babe! Sucks! well aku sedang membaca map yang kau beri" ya kali ini aku serius, aku tidak ingin hidung ku panjang seperti pinochio, lalu aku dimakan ikan paus. Itu terdengar menyeramkan.

Nathan Sucks : "Oh ok, kita bicarakan lagi besok. Have a sweet dream ❤" aku sudah terbiasa mungkin dengan kelakuan Nathan yang sangat ew.. ini.

Yah aku tidak membalas pesannya. ku letakkan map biru di sofa, tidak akan ada yang mengambilnya, kecuali ada tuyul botak sialan yang salah sasaran. Aku langsung beranjak dari sofa dan menuju kamarku.

Aku letakkan tubuhku yang sudah sangat lelah ini di kasur nyaman milikku. Sangking cintanya dengan kasur ini, aku memberinya nama Beddy, well mungkin itu terdengar bodoh, but who cares?

"Harry.." aku dengan tidak sengaja menyebut nama sialan itu, ya sekarang aku kepikiran tentangnya. Aku pikir dia orang ba- oh tidak mungkin, ia orang jahat. Di otakku sekarang dipenuhi dengan tulisan Harry Styles, bagaimana aku tahu? Tentu saja aku tahu! Inikan otakku.

Aku memejamkan mataku dengan perlahan, lalu menunggu ada seorang pangeran yang menciumku, well itu terdengar norak.

Author PoV

Marry mulai memejamkan matanya dengan perlahan, ia susah untuk pergi ke alam mimpi karena di kepalanya penuh dengan pertanyaan yang bersangkutan dengan Harry Styles.

1 minute..

3 minute..

5 minute..

Dan sekarang ia sudah sampai kealam mimpi, terlihat dari mulutnya yang sedikit terbuka.

Mungkin ini tidur ternyaman terakhirnya, karena tidak ada yang tahu hari esok..



Well VoMments yaa.. <3 jangan jadi Siders okay?

Follow author juga.. kalo mau kasih saran boleh kok di comment.

Jika ada yang enggak suka, jangan ngomong kasar ke author ya :'( author rapuh(lol)

:

A Stupid Agent __ [h.s//l.t]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang