Deburan ombak mengocok seluruh lautan lepas beserta yang ada dipermukaannya. Badai menerpa kapal SS Pearl dengan tajam hingga sang kapten memerintahkan para awak kapal serta penumpang untuk tidak berada di diluar ruangan, ku arahkan kepalaku ke jendela dengan sedikit kesal, bagaimana aku bisa berkonsentrasi menyelesaikan gubahan laguku jika suasananya saja tidak memungkinkaN, bukankah ini adalah pelayaran yang tenang? Setidaknya itulah yang dijanjikan oleh ramalan cuacah, Tetapi bagaimana bisa ada badai. Akh bahkan bunyi petir membuatku makin tak tenang, kutinggalkan tempat duduk serta kertasku dan menarik selimut menutupi kepalaku, semoga nanti pagi cuacahnya membaik, doaku.
Kubuka mataku perlahan, apa ini aku didalam lautan? Karena yang kulihat hanya warna biru gelap sepanjang mataku memandang. Bagaimana bisa? Kudapati seseorang memegang tanganku. Seorang gadis tersenyum dengan manis sehingga mengodaku untuk tersenyum manis pula kepadanya, wajahnya sangat bercahaya entah mengapa membuatku cukup lama mengamati wajah yang cukup familiar bagiku tak lama tubuh mungilnya memeluk tubuh jangkungku entah mengapa aku ikut memeluknya dan. . .
5.00 A.M
Mataku terbuka, aku tersadar? What the fckk! Hanya mimpi? Gadis tadi hanya sebuah mimpi? Benar-benar hanya mimpi? Oh astaga ku pandangi lagi jendela ku, akh masih subuh. Kurasakan tenggorokanku kering, akupun berdiri dari tidurku dan kulihat teko kaca serta gelasku telah kosong sepertinya aku harus membeli air di mesin minuman dekat kolam.
Bagaikan terkena badai didarat kondisi kapal ini tidak jauh berbeda ternyata, kolamnya penuh dengan pasir serta batu bahkan payung-payung meja yang biasanya bertenger rapi dipinggir kolam ikut berenang bersama pelampung. Kutendang batu yang menghalangi jalanku kearah kolam dan hanya suara percikan air kolam yang menggema. Kemudian, keadaan kembali sepi bahkan ini sedikit menakutkan kepercepat langkahku menuju mesin minuman, saat ku masukkan beberapa koin kedalam mesin kudengar seperti suara percikan air kutolehkan kepalaku, tidak ada apa-apa baiklah ini semakin menakutkan saat 2 botol minumanku telah turun kupercepat gerakan tubuhku untuk mengambil botol dan pergi dari sini.
Sebelum menuju kamar akupun menyempatkan diri menuju canteen dan untung saja canteennya telah buka, aku pun membuat pesanan untuk diantarkan kekamarku. Setelahnya aku percepat langkahku menuju kamar dan berencana melanjutkan tidurku sebelum makananku tiba 1/2 jam lagi, untuk mengisi perut ku teguk air di botol minuman tadi hingga habis serta merebahkan tubuhku, kini aku mulai mengantuk.
Kubuka handuk pajama ku dan melemparkannya sembarang dan menidurkan tubuhku diranjang namun ada yang aneh dari ranjangku mengapa sisi kirinya seperti ada yang meniduri, kuberanikan diri untuk membuka selimut dengan perlahan dan hal pertama yang tampak adalah rambut panjang dan punggung polos tanpa busana. Astaga apa ini mimpi lagi, kembali ku tutup selimut itu dan berjalan tanpa suara menuju kamar mandi kemudian mencuci wajahku, tidak ini bukan mimpi. Atau mungkin aku yang salah kamar? Kembali ku ambil pajamaku lalu berjalan kearah luar untuk melihat ruangan ini, dan benar ini kamarku karena nomor yang tertera adalah S61.
Kini aku yakin bahwa perempuan tadi yang salah kamar, namun apa harus aku membangunkannya? Dan yang parahnya dia sedang tidak berbusana, apa yang harus kulakukan? Aku masuk kembali kekamar dan kejutan lain pun menungguku, perempuan itu terbangun dan kini tengah menatapku dari ranjang sambil tersenyum manis, "Good Morning!", sapanya. Astaga senyum ini? Dapat kupastikan kini mataku telah melotot hingga ingin keluar dari tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Complete] 𝑻𝒉𝒆 𝑴𝒊𝒔𝒔𝒊𝒏𝒈 𝑶𝒏𝒆 | Wenyeol
FanfictionAmnesia merupakan kesulitan belajar tentang input input yang baru. Penyebab amnesia adalah kerusakan bagian otak yang penting untuk proses memori. Yang bila tidak ditangani dengan baik akan menjadi kerusakan permanen. ©2016