MEET

3.3K 302 9
                                    

Ku berikan senyuman terbaikku dan dia tiba-tiba . . .

Brukk', dia pingsan akupun meloncat terkejut sangking takutnya karena badannya cukup keras menghantam lantai kamar, "akh bagaimana ini, kenapa dia malah pingsan?", gerutuku. Kuangkat tubuhnya menuju ranjang, astaga berat sekali, tidak kusangka ternyata mengangkat sesuatu di udara lebih sulit ketimbang diair. Sesampainya di diranjang kubenarkan posisi tubuhnya, agar layak seperti orang yang tidur, kupandangi wajah polos manusia yang tengah pingsan didepanku ini, sangat tampan itulah yang ku lihat saat ini.

Tok' tok' tok' ketukan pintu hampir membuat jantungku copot, dengan segera kucari apapun itu yang dapat menutupi tubuh polos ku dan kutemukan jubah tidur yang tergeletak di lantai. Segera kulihat siapa yang datang melalui lubang kecil di pintu kamar.

Akh ternyata pelayan, akupun segera membuka pintu dan mendapat sapaan darinya.

"Selamat pagi Nyonya kami datang untuk mengantar sarapan pagi pesanan Tuan Park", kata pelayan itu sopan.

"silahkan", kataku sambil membukaan pintu lebar agar kereta dari pelayan itu bisa masuk.

"terima kasih Nyonya", katanya ramah lalu masuk dan menata makanan di meja makan kamar.

Akupun hanya bisa memperhatikan kerja pelayan ini, saat ia membuka salah satu tudung piring di meja, aroma semerbak membuat perutku berbunyi, astaga aku lapar, gerutuku dalam hati.

"Saya permisi Nyonya selamat menikmati sarapan pagi anda", katanya lalu pergi dan menutup pintu.

Aku yang sudah kelaparan pun sudah tidak sabar ingin makan tapi apa itu sopan jika makan mendahului tuan rumah baiklah sebaiknya aku minum sesuatu dulu untuk mengganjal perut, karena saat membuka lemari pendingin aku hanya menemukan sebotol air dingin ku tenggak saja hingga habis.

Namun saat aku telah menyelesaikan tenggakan terakhir seseorang memeluk tubuhku dari belakan secara tiba-tiba, astaga apa-apaan ini. "Wendy i miss you", bisiknya. What the. Tubuhku secara otomatis menegang, dia semakin mengeratkan pelukannya.

Dibalikannya tubuhku, dan yang kulihat adalah pria yang kata pelayan tadi bernama tuan park, tengah menagis lalu dengan gerakan halus membelai wajahku dan memegang kedua pipi ku lembut, "benar ini wendyku, kemana saja engkau, aku hampir gila karenamu, tidak bahkan aku sudah gila karenamu", katanya tersedu sambil menempelkan keningnya kekeningku.

Perlahan tangannya turun untuk mengenggam tanganku dan menuntun ku menuju meja makan, "apa kau lapar?", tanyanya aku hanya diam karena masih bingung. 'mengapa dia seperti sangat mengenalku, sepertinya aku juga baru mengenalnya', pikirku. Dia pun mengambil dua potong pancake dari piring saji dan meletakkannya kepiring makan lalu meletakkannya kehadapanku, "ayo makan", katanya. Kruuk~ suara perutku makin tak terelak akhirnya ku makan saja hidangan itu toh dia juga yang menyediakannya untukku.

Saat aku tengah makan dia pun mendekatkan tangannya kemudian menyeka ujung bibirku, "makanlah perlahan, kau bisa tersedak jika terburu seperti itu", sebenarnya apa-apaan ini kenapa dia memeperlakukan aku seperti ini.

"Yang mulia, bagaimana ini? Apakah cara kita sudah benar dengan mempertemukan mereka kembali dengan cara seperti ini?", tanya Ratu kepada Raja lautan. "kupikir ini lah jalan terbaik, semalam bukankah takdir yang mempertemukan dia dengan pria itu, bahkan dia mengatakan ingin menjadi manusia kembali, aku menghargai keputusannya, aku sudah cukup senang mengangkatnya menjadi putriku selama hampir lebih dari setahun ini", kata Raja sambil tersenyum dan memandang cermin yang menunjukkan keadaan wendy disana.

"sayang, mengapa kau hanya diam?", tanyaku padanya, astaga walaupun ini hanya mimpi aku berharap aku tak akan terbangun, aku sangan merindukannya, aku masih mengingat bagaimana depresinya aku saat kehilangannya, mungkin ini adalah kesempatan yang diberikan tuhan padaku agar bisa bertemu dengannya lagi sebelum dia benar-benar pergi.

[Complete] 𝑻𝒉𝒆 𝑴𝒊𝒔𝒔𝒊𝒏𝒈 𝑶𝒏𝒆 | WenyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang