Say YOU'll REMEMBER ME

2.5K 279 9
                                    


Kriukk!

Ahh perutku berbunyi, aku pun keluar kamar dan melihat kebawah, kenapa sepi sekali rumah ini apa semuanya pergi?

Aku pun menuju kamar jaeson dan sama halnya dengan keadaan dibawah sama-sama sepi aku pun memeriksa kamar mandi tak terkunci namun ketika kubuka hanya senandungan yang terdengar, tidak salah lagi ini suara wendy, aku pun kembali menutup rapat kamar mandi itu.

"ceroboh, apa dia tak tau cara mengunci pintu?", gumamku sendiri didepan kamar mandi. "wendy!" panggilku.

Senandungnya berhenti, "ne!", jawabnya singkat dari dalam.

Aku pun bertanya lagi,"apa kau masih lama?". "tidak sebentar lagi yah oppa.", akh rasa laparku jadi hilang saat dia memanggilku oppa, tanpa sadar aku jadi tersenyum.

Aku pun mendudukan diriku sambil menunggunya, pikiran ku malah melayang ke kenangan kami dulu, saat itu adalah saat membahagiakan bagiku apalagi saat jaeson lahir merupakan.

"oppa? Masih disini", pikiranku langsung buyar ketika dia menyapaku. "ne, kemana semua orang?", tanyaku langsung mengarah pada wajahnya, rambutnya basah dan dia hanya menggunakan handuk tanpa bathrobe. Akh dia sangat, aku malah mengalihkan pandanganku kebawah, dan diapun menjawab pertanyaanku dengan cukup panjang.

"eoh eommonim menyusul aboji ke daegu sedangkan yura eonni membawa jaeson berbelanja, karena dia sudah tertidur seharian kubiarkan saja dia pergi karena yura noona pergi sendirian dan ingin mengajak jaeson makan diluar", kualihkan pandanganku kesekeliling kamar jaeson dan kudapati album yang selama setahun lebih ini tak pernah kujumpa, "dimana kau menemukan album ini?", tanyaku sambil meraih album itu dibuffet tepat dibelakangnya berdiri, aromanya sangat membuatku nostalgia akan wendyku.

"kenapa memangnya?", dan bukannya menjawab dia malah balik bertanya, sepertinya aku harus mengajarinya jika orang bertanya jawablah terlebih dahulu dan jangan balik bertanya, "berpakaianlah aku akan memasak dibawah", kataku sambil mendorongnya keluar kamar jaeson menuju kamar kami. "Aku ambil ini", kataku lalu berlalu menuju tangga.

Sesampainya aku dibawah aku bingung antara mau melihat album terlebih dahulu atau memasak, baiklah duty calls, kumasukkan album itu di buffet samping tv dan menuju dapur, kumasak makanan yang biasa kumasak saat berkemah, yaitu tumis telur dengan kornet sapi serta mengeluarkan kimchi dari penyimpanan sebagai sumber gizi, ini sangat bergizi dan cepat dan soal rasanya jangan bertanya wendyku pernah memuji masakan ku ini saat kami berkemah di pantai donghae saat anniversary pertama kami.

"wah massita, igeon mwohae?", katanya sambil mencium aroma dari masakanku, cepat sekali dia bersiap.

"wendy tolong susunkan peralatan makannya yah seperti yang dilakukan pelayan dikapal saat itu", perintahku padanya dia diam sebentar lalu menjawab, "okey", diapun melakukan sama persis seperti yang aku perintahkan.

"otthe? Rapikan?", tanyanya sambil merentangkan tangannya.

------

Dia datang sambil membawa piring berisi sesuatu yang berbau lezat dan meletakan dengan cepat diatas meja dan

Cup' "gadis pintar", dia mencium kepalaku, dan bukan hanya itu dia juga mengusap kepalaku.

apa ini? kenapa aku deg-degan begini lagi padanya tidak, aku hanya boleh berdebar pada teman tulusku, sedangkan dia tidak, andwe.

"wendy? Ayo", katanya sambil berdiri dibelakang kursi yang sudah ditarik dan itu untukku pastinya. "ah ne", akh pasti aku terllihat bodoh tadi karena melamun. Kami memakan makan malam kami seperti biasa denga tawa tentunya karena dia adalah moodmaker, setiap kata yang keluar dari mulutnya pasti membuatku tertawa.

[Complete] 𝑻𝒉𝒆 𝑴𝒊𝒔𝒔𝒊𝒏𝒈 𝑶𝒏𝒆 | WenyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang