part 2

105 3 0
                                    

Kesia jadi tertarik dan ingin melihat permainan basket siswa tersebut, sehingga yang tadinya kaki akan melangkah menuju kelas beralih menuju lapangan basket, tetepi bukan lapangan basket melainkan dibalik pohon yang ada di pinggir lapangan basket. Dibalik pohon tersebut Kesia dapat melihat dengan jelas wajah siswa tersebut."Siapa dia?Kok aku baru lihat dia? Tapi dia keren, cakep, pinter basket pula !" , ucap Kesia yang penasaran dengan siswa cowok yang sedang bermain basket itu. Kesia terus saja memandangi siswa tersebut sampai dia tidak sadar kalau bel sudah berbunyi.Tiba-tiba seorang siswa Kesia yang ada dibalik pohon. "Hayo....!!!" , suara yang keluar dari siswa yang menepuk bahu Kesia. "Hahh...." , ucap Kesia dengan nada terkejut dan raut wajah yang ketakutan serta denyut jantung yang masih berdegub denagan cepat. "Ngapain kamu disini? Ini juga belum ganti baju!" , tanya siswa yang mengagetkan Kesia. "Emm... gak apa-apa kok cit , ini aku mau ganti baju! Citra ayo temenin aku ganti baju!" , jawab Kesia dengan wajah gugup. Ya yang mengagetkan Kesia tadi adalah sahabatnya Kesia yang bernama Citra Mustika Dewi dan biasanya dipanggil Citra.Lalu Citra menoleh kearah lapangan basket dan melihat seorang siswa cowok yuang sedang bermain basket dan mengerti kenapa sahabatnya ini berada disini. "Alah bilang aja kalau kamu disini lagi ngeliatin cowok yang lagi main basket itu ya???" , goda Citra kepada Kesia sahabatnya. "Nggak kok! Kata siapa? Sudahlah ayo temani aku ganti baju!" , sanggah Kesia akan pertanyaan sahabatnya dan segera mengalihkan pembicaraan. "Ciee... ciee... Kesia lagi kasmaran nihh yee...!" , ledek Citra tak henti-henti menggoda Kesia. "Sudahlah ayo!" , Kesia menarik tangan Citra untuk menemaninya ganti baju sebelum pelajaran olahraga dimulai. Beberapa menit Kesia sudah selesai ganti baju olahraga dan bersiap ke lapangan untuk mengikuti pelajaran olahraga. Saat berjalan menuju lapangan, Kesia berbincang-bincang dengan sahabatnya Citra. "Citra!!!" , panggil Kesia. "Iya, kenapa Kesiaku sayang!" , jawab Citra. "Kamu tau nggak ..." , ucapan Kesia dipotong oleh Citra, "Gak tau!" , potong Citra. "Iihhh... aku belum selesai ngomong ....." , jawab Kesia kesal. "Hehehe... iya iya kenapa Kesia?" , ucap Citra meredakan kekesalan Kesia. "Kamu tau gak cowok yang main basket tadi di lapangan basket?" , tanya Kesia. "Ciieee..... benerkan tebakan aku, kalau kamu tadi lagi ngeliatin cowok yang lagi main basket tadi hehehehe......" , Citra terrtawa puas karena tebakannya tadi benar. Kesia pun hanya mendengus kesal dengan sahabatnya Citra yang tak henti-henti menertawainya. "Oke oke oke hehehe... cowok itu siswa baru di sekolah sini dan dia juga satu kelas dengan kita!" , terang Citra tentang cowong yang bermain basket tadi. "APA!!!" , Kesia terkejut akan keterangan Citra. "Satu kelas dengan kita???" , lanjut pertanyaan Kesia yang masih tidak percaya akan hal itu. "Iya Kesia sayang ! Dan satu lagi kabar baiknya, kamu tidak akan kesepian lagi karena dia akan sebangku dengan kamu Kesia!" , Citra memberi info tentang cowok itu yang akan sebangku dengan Kesia. "WHATT???" , jawab Kesia denan nada lebih keras dari sebelumnya, lebih tepatnya teriak. Citra pun hanya tutup telinga ketika mendengar teriakan Kesia yang terkejut akan penjelasannya dan segera berlari ke lapangan karena pelajaran olahraga akan segera dimulai dan teman-temannya sudah berkumpul semua. "Lho? Aku kok ditinggal sihh!" , Kesia tersadar bahwa dia sudah ditinggalkan oleh sahabatnya, lalu dia berlari menyusulnya ke lapangan.
Pelajaran olahraga pun dimulai. "Ayo semua kumpul!!! Rentangkan tangan grakk! Tegak grakk! Hadap kiri grakk! Rentangkan tangan grakk! Tegak grakk! Hadap kanan grakk! Sekarang kita mulai pemanasan, hitung mulai dari baris depan paling kanan!" , perintah guru olahraga kepada siswa kelas X4, ya X4 adalah kelasnya Kesia. "1 2 3 4 5 6 7 8 . . . ." , dan seterusnya hitungan diucapkan siswa-siswi secara bergantian. Kesia terus saja menoleh kekanan dan hal itu yang membuatnya tidak sadar bahwa sekarang gilirannya menghitung. "Ganteng" , lirih Kesia. "Heyy...!!! sekarang giliranmu menghitung! Jangan melamun aja!" , ucap siswa cowok yang ada disebelah kanan Kesia, yang memang sejak tadi Kesia pandangi. "Hahh!!! *Kesia tersadar dari lamunannya* iya 1 2 3 4 5 6 7 8 . . ." , ucap Kesia.
Pelajaran olahraga pun sudah selesai."Citra ayo cepet ganti baju!!! Habis ini pelajarannya guru killer lho???" , ucap Kesia. "Iya iya iya. Ayo!!!" , ajak Citra. *skip* Citra dan Kesia sudah selesai ganti baju dan sekarang pelajarannya guru killer pun dimulai yaitu Bu Isti yang mengajar pelajaran bahasa inggris. 2 jam pelajaran pun sudah selesai. Bel pun berbunyi tandanya istirahat. Semua siswa sudah keluar untuk mengisi perut mereka masing-masing, tetapi tidak untuk Citra, Kesia, dan cowok baru yang sebangku dengan Kesia tersebut. "Hay, nama kamu siapa?" , sapa Kesia dengan gugup mengajak perkenalan dengan cowok sebangkunya. "Hay juga, namaku Daniel Rayanggerio Prasetya biasanya aku dipanggil Ray. Kalau nama kamu siapa?" , tanya balik cowok yang bernama Ray kepada Kesia. "Emm. . . namaku Tirza Ekklesia Fujiwara biasanya sih aku dipanggil Kesia" , jawab Kesia dengan gugup. "Oww... nama yang cantik, kayak orangnya" , gumam Ray dalam hati. "Kesia ayo ke kantin!!!" , ajak Citra pada Kesia dengan suara cemprengnya. "Iya iya iya bentar tunggu dulu? Oh ya Ray kamu gak ke kantin atau kopsis gitu?" , ucap Kesia pada Ray. "Gak usah deh makasih" , jawab Ray dengan senyum yang manis. "Oh oke, aku sama Citra duluan ya?" , pamit Kesia. "OK!" , jawab Ray.
Citra dan Kesia pun berlalu ke kantin. "Ciee...Ciee... yang habis berduaan, sampai-sampai sahabatnya dilupain?" , goda Citra kepada Kesia saat menuju kantin. "Nggak tuh biasa aja kali kan cuman perkenalan doang!" , jelas Kesia. "yeelah apa kata kamu aja, oh ya kamu mau pesan apa Kesia?" , Tanya Citra kepada Kesia saat sudah sampai di kantin. "Samain aja kayak kamu!" , jawab Kesia. "It's OK honey !" , ucap Citra berlalu untuk memesan makanan. Kesia pun hanya bergidik geli mendengar jawaban sahabatnya Citra, setelah itu duduk di bangku sambil menunggu sahabatnya datang.
*skip* Bel pulang pun berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumahnya masina-masing. "Cit, aku pulang barengan sama kamu ya?" , pinta Kesia kepada sahabatnya Citra. "Emm... tak inget-inget dulu jadwalku hari ini! *diam sejenak berpikir* Sorry ya sia aku gak bias karena jadwalku hari ini padat bangetzz!" , jawab Citra dengan gaya alaynya. "Kok gitu sih?mamengnya jadwal kamu hari ini apa sih cit?" , jawab Kesia dengan nada memelas. "Habis ini aku pengen pergi berdua dengan MY CHARMING BOY DIMAS!" , jawab Citra dengan nada antusias. MY CHARMING BOY DIMAS adalah julukan kekasih Citra yang memang kakak kelasnya sendiri.Dia yang bernama lengkap Dimas Putra Kharisma. "Tega banget sih kamu cit sama aku?" , ucap Kesia dengan nada memelas. "Hehehe sorry ya sia?Aku balik dulu ya? Aku udah ditunggu tuh!" , jawab Citra cengar-cengir. Ya memang Dimas sudah menunggu kekasihnya Citra diambang pintu. "Ya udah deh sana cepet-cepet balik! Dah ditunggu tuh!" , jawab Kesia sambil mendorong tubuh Citra. "Bye Kesia ." , pamit Citra. Kesia pun hanya mengacungkan jempolnya tanda mengiyakan pamitan Citra. Citra dan Dimas pun sudah berlalu pulang. Kini Kesia keluar kelas untuk pulang. "Huhh... pulang naik angkot aja deh, daripada ngerepotin ayah sama bunda tetap semanat Kesia!" , ucap Kesia menyemangati dirinya sendiri dan segera keluar kelas menuju gerbang untuk menunggu angkot lewat. Kesia memang gadis yang terkenal sederhana, baik hati, kocak, dan lain-lain deh.Sudah lama Kesia menunggu angkot, tetapi tak kunjung ada yang lewat. "Mana sih angkotnya?" , ucap Kesia kesal. Tiba-tiba ada orang yang pakek motor sport warna merah menghampiri Kesia.
"Kesia, kamu belum dijemput ya?" , Tanya orang yang pakek motor sport warna merah tadi. "Emm... engga kok Ray, ini lagi nunggu angkot lewat!" , jelas Kesia. Ya orang yang pakek motor sport warna merah tadi adalah Ray. "Bareng aku aja yuk?" , ajak Ray "Emang enggak ngerepotin nih? Nanti pacar kamu marah lagi!" , ucap Kesia merasa merepotkan Ray. "Enggak ngerepotin kok, aku juga gak punya pacar jadi tenang aja! Ayo cepat naik!" , ajak Ray menyuruh Kesia naik ke motornya. "Iya deh" , ucap Kesia.


1 hari bersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang