Kesia pun naik motor Ray dan Ray mulai menjalankan motornya dengan kecepatan rata-rata. Selamqa perjalanan pulang mengantar Kesia , tidak ada perbincangan hanya ada keheningan dan suara lalu lalang pengendara motor lain. Sampai akhirnya Ray membuka perbincangan. "Kes, rumah kamu dimana?" , Tanya Ray. "Rumahku dijalan A. Yani No. 10 rumah nomor 24!" , jelas Kesia. "Berarti kita tetanggaan dong?" , Tanya Ray. "Masak? Memangnya rumah kamu nomor berapa?" , Tanya Kesia. "Nomor 10!" , jawab Ray. "Depan rumahku dong?" , Tanya Kesia tak percaya akan jawaban Ray. "Betul banget!" , jawab Ray dengan senyum yang lebar. "Aku punya kesempatan buat deketin cewek cantik ini dong?" , lirih Ray dalam hati yang sama-sama tak percaya akan kenyataan itu. "Emm... tapi aku kok gak pernah lihat kamu disekitar rumahku?" , Tanya Kesia. "Ya memang aku kan baru pindah kemarin, aku disini tinggal dirumah tanteku!" , jelas Ray. "Berarti kamu keponakannya tante Arin dong?" , Tanya Kesia memastikan. "He'em..." , jawab Ray sambil mengangguk. Tiba-tiba mobil didepan Ray mengerem mendadak, sehingga Ray pun refleks mengerem motornya, sehingga membuat tubuh mungil Kesia maju kedepan dan memeluk tubuh Ray. *ini tidak sengaja loh reader* "Eh eh eh sorry tadi aku kaget jadinya langhsung meluk aja" , ucap Kesia dengan gugup karena disaat dia memeluk Ray, jantungnya berdegub dengan kencang. "Iya enggak apa-apa kok, aku juga minta maaf tadi aku mengerem mendadak gara-gara mobil di depan tuh!" , jelas Ray sambil menunjuk mobil di depannya dengan suara yang sama-sama gugup karena Ray merasakan hal yang sama seperti apa yang dirasakan oleh Kesia. "Iya, enggak apa-apa kok. Yuk lanjut?" , jawab Kesia lalu membenahi posisi duduknya seperti semula. Ray pun hanya mengangguk dan segera melajukan motornya kembali. Sampai akhirnya mereka sampai didepan rumah Kesia yang bernomor 24. "Sudah sampai nih!" , ucap Ray. "Oh iya!" , ucap Kesia yang baru tersadar dari lamunannya, memang sejak kejadian tadi Kesia melamun sepanjang jalan memikirkan kejadian yang tidak sengaja terjadi dan kenapa jantungnya berdegub dengan kencang? Itu adalah kata-kata yang mengiana-iang dipikirannya dan mengganjal dihatinya. "Makasih Ray" ,ucap Kesia. "Sama-sama aku balik dulu ya" , ucap Ray. "Bye" , ucap Kesia. Mereka pun sama-sama masuk rumah masing-masing.
*skip* Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Kesia hanya dirumah sendirian, ya karena ayah dan bundanya belum pulang kerja. Untuk mengisi suasana sore yang sepi , Kesia pun mengambil gitar kesayangannya hadiah ulang tahun dari kakek dan neneknya. Setelah itu Kesia membawanya keluar balkon kamarnya dan mulai memetik gitar tersebut serta menyanyikan lagu.
*Sudah Terlalu Lama Sendiri ~ Kunto Aji*
Sudah terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku asyik sendiri
Lama tak ada yang menemani
rasanya
Pagi ke malam hari tak pernah terlintas di hati
Bahkan di saat sendiri aku tak pernah merasa sepi
Sampai akhirnya kusadari aku tak bisa terus begini
Aku harus berusaha
tapi mulai darimana
Sudah terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku asyik sendiri
Lama tak ada yang menemani
rasanya
Sudah terlalu asyik sendiri
Sudah terlalu asyik dengan duniaku sendiri
Lama tak ada yang menemani
rasanya
Teman-temanku berkata yang kau cari seperti apa
Ku hanya bisa tertawa nanti pasti ada waktunya
Walau jauh dilubuk hati aku tak ingin terus begini
Aku harus berusaha tapi mulai dari mana
Sudah terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku asyik sendiri
Lama tak ada yang menemani
rasanya
Sudah terlalu asyik sendiri
Sudah terlalu asyik dengan duniaku sendiri
Lama tak ada yang menemani
rasanya
Jauh di lubuk hati aku tak ingin sendiri
sorry pendek :(:(:( jangan lupa starnya ya????
KAMU SEDANG MEMBACA
1 hari bersamamu
Romancecerita ini mengisahkan tentang pengalamanku yang sangat memilukan ini aku beri sebuah puisi ciptaanku sendiri persahabatan berujung cinta ada disaat aku sedih ada disaat aku resah ada disaat aku gundah dan ada juga disaat aku senang meski jauh tapi...