terbongkar

42 3 0
                                    

Keesokan harinya Kesia sudah sampai di sekolah. Sesampainya dikelas dia mencari-cari sosok Ray, namun tak ada batang hidungnya sama sekali. Kesia celingak-celinguk seperti orang gila, sampai akhirnya dia ditegur sahabatnya siapa lagi alau bukan Citra. "Kesia sayang, kenapa sih kamu celingak-celinguk kayak orang gila gitu? Hemmz nyari'in siapa sih kamu? Aku jadi bingung melihat kamu seperti itu!" , ucap Citra nyerocos aja kayak kereta api. *hehehehe.....* "Ihh kamu bawel banget sih cit?" , ucap Kesia dengan nada marah. "Siapa suruh kamu celingak-celinguk gak jelas dari tadi!" , ucap Citra sambil memajukan mulutnya. "Eh eh eh sorry ya cit? Aku tuh lagi bingung nyari Anggerio! Apa dia benar-benar pergi?" , jelas Kesia. "Anggerio? Siapa dia?" , tanya Citra bingung. "oh iya kamu gak tau ya? Anggerio itu Ray! Dia nyuruh aku buat manggil dia Anggerio ." , jelas Citra. Citra pun hanya mengohkan saja tanda mengerti. "Cit cit cit kamu tau gak? Anggerio mengungkapkan perasaannya ke aku loh dia bilang dia cinta sama aku, tapi sayangnya sekarang dia pergi ke luar negri ." , ucap Kesia yang tadinya gembira berubah menjadi sedih ketika mengingat bahwa Ray pergi. "Kalau soal itu sih aku sudah tau, kan memang dia disini Cuma 1 hari saja! Sudahlah tidak perlu sedih. Kalau dia jodohmu pasti dia akan kembali padamu.

*skip* Sepulang dari sekolah Kesia memutuskan untuk pergi ke rumahnya tante Arin tantenya Ray. "Permisi!" , ucap Kesia saat didepan pintu rumah tante Arin. "Iya, siapa ya?" , ucap tante Arin sambil membuka pintu rumahnya. "Aku kesia tante." , jawab Kesia dengan ramah. "Oh anaknya jeng Dewi?" , ucap tante Arin memastikan. "Iya tante." , ucap Kesia. "Mari-mari masuk dulu?" , ucap tante Arin. Kesia hanya tersenyum lalu mengikuti tante Arin masuk ke dalam rumahnya. "Kesia mau minum apa?" , tanya tante Arin pada Kesia. "Tidak usah tante, Kesia kesini hanya ingin menanyakan soal Ray! Emm tante, memangnya Ray itu sakit apa ya tante?" , tanya Kesia agak ragu. "Mmmm..... begini nak Kesia, Ray itu mengidap penyakit kangker darah sejak umur 10 tahun dan sekarang adalah stadium akhir sehingga dia harus dibawa ke luar negri untuk berobat. Ray berangkat tadi malam karena tiba-tiba kondisinya ngedrop." , jelas tante Arin dengan menitikan air matanya. "Kesia ikut prihatin tante. Biarlah Ray sembuh dan bisa pulang kesini lagi." , ucap Kesia. Lama Kesia dan tante Arin berbincag-bincang tentang Ray. Sampai akhirnya waktu menunjukkan pukul 4 sore, dan Kesia pun berpamitan untuk pulang. Sesampainya Kesia dirumah, Kesia langsung masuk kamar dan menangis sejadi-jadinya.


1 hari bersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang