aku kenapa?

264 12 5
                                    

    Aku gak paham dengan rasa ini. kenapa hatiku selalu terbawa dalam toko buku itu? Perasaan juga aneh, aneh sama sifat diri sendiri yang semakin hari semakin rajin mengaji, mandi dan bersolek. aku nyaris bertingkah seperti santri putri lainnya. aku tidak mengerti dengan diriku sendiri. belakangan aku juga sering absen nongkrong di ZONA 86, sampai sampai emak nyaris murka. tapi aku, bukan septi safitri namanya jika aku tidak pandai mencari alasan.

          Bell berbunyi, aku langsung nyosor sama tri buat cari makanan. sial, kenapa sih aku selalu sial pas jalan sama tri?? Lagi lagi cowok itu.
"Kenapa kak septi?" tanya dek rani anak kelas 11 IPA 7.

"Eh, anu" sontak aku yang sedari tadi curi curi pandang ke cowok itu langsung glagapan.

"Oh,farhan" hah farhan? Siapa?.

"Itu namanya farhan" terangnya kemudian tanpa aku memintanya untuk menjelaskan.

"Kenapa kak? Mau tak salamin?" dih, ini anak comel banget ya. Tadi dia ngomong apa? Tak salamin? Boleh juga tuh.

"Iya, atas namaku sendiri ya" aku bersemangat. hey, tak ada angin tak ada hujan. aku semangat karena apa? Cowok itu? Hey, yang benar saja! .

untung saja gak ketauan sama tri, kalo ketauan huuummmm ......

"Teng, abis ngomongin apaan sama rani?" Tanyanya.

"Kamu nguping ya?" Tanyaku balik. biarain, biar dia puyeng sendiri.

"Enggak, aku cuma liat aja,akukan jauh tuh" akunya sambil nunjuk ke etalase yang berisi makanan.

"Yaudah" aku menatapnya sinis, tri gak berani menatapku kembali. mungkin dia takut aku kembali berharap untuk memakannya kembali.
bell berbunyi kembali. aku masuk ke kelas 12 IPA 3

    
Sepulang sekolah, aku berpapasan dengan rani, rani langsung melambaikan tangan girang.

"Gimana ran?" tanyaku girang.

Wajah rani terlihat murung.

"Mengenai yang tadi, farhan gak ngejawab salam dari kakak, katanya dia gak kenal sama kaka" jlebb, aku kok ngerasa sakit banget? Gak kenal sama aku? Lebih sakit lagi jika ternyata tanpa sadar aku lagi sama windi.tuhaaan, berilah yang terbaik untukku.

              Sepulang ngaji ba'da isya, aku dipanggil untuk ke ZONA 86, warnet khusus santri putri. toh kalaupun ada cowok yang masuk kesini, siap siap saja mbok darmi bakal ngeluarin sumpah serapahnya
Misal;

-cowok tau apa tentang cewek? Hidupmu bakal sengsara karena menghina cewek!

-internet positif! Jika tidak, kamu akan di kebiri sama polisi (wah, over bgt)

-cowok tak tau adat! Kamu masuk kesini itu sama saja penghinaan besar bagiku, pulanglah ke rahmatulloh (wihhh, bakal dapet makan gule di acara 40an nih )

Maklum, mbok darmi adalah korban janji cinta. gak imposible jika mbok darmi sayang bgt dengan trouble cha! Yang ngeharamin suka sama cowok.

  Bruak!!!! Aku terkaget, orang yang aku takdzimi, orang yang aku segani, orang yang selalu sayang padaku telah berbuat kasar padaku.

"Mulia sekarang kamu gak usah nongkrong disini lagi,jadi ini jawaban dari sering absennya kamu disini??? " Jawab! Kemudian emak memutuskan gelang yang terbuat dari koka di tanganku, pertanda bahwa aku dikeluarkan tanpa hormat.

Aku hanya bisa menangis :(.

Santri HackerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang