Ibu Kita Bumi bercerita
Dahulu manusia masih primitif
Berburu-meramu untuk bertahan hidup
Kadang menumpahkan darah teman
Namun bukan lantaran benci, hanya tuntutan naluri
Waktu itu Ibu Kita Bumi sedih
Tapi juga senang, karena alam masih hijau
Kini manusia tak primitif lagi
Mereka menjadi makhluk-makhluk cerdas
Kehidupan dipermudah oleh mesin-mesin modern
Ibu Kita Bumi bangga, tapi juga cemas
Anak-anak manusia tak lagi sayangi alam
Semena-mena mereka pada lingkungan
Bahkan tega menumpahkan darah teman
Hanya demi keserakahan
Ibu Kita Bumi mengeluh
Tubuhnya makin panas terbakar matahari
Selimut ozon menipis dirusak anak sendiri
Tanah, air, udara makin terpolusi
Wahai anak-anak manusia tak tahu diri
Dengarlah tangisan Ibu Kita Bumi
(Heidy S.C. © Solo, 18 April 2002)
Note:
Terinspirasi dari serial tokusatsu "Ultraman Gaia" (Gaia=Bumi). Benarkah manusia itu "pembawa kehancuran abadi"...?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutiara Kata (Kumpulan Puisi)
PoetryMencoba mengumpulkan puisi-puisi yang pernah kubuat. Yang terlama & ada arsipnya ternyata dari tahun 1999! Tulisan zaman saya SMP, he he he ... Baiklah. Ini adalah mutiara-mutiara kata yang diuntai dari alam pemikiranku, sejak masih beranjak remaja...