KAU LAKSANA PERI

897 15 6
                                    

Tinggalkan mimpi menyapa mentari
Menjenguk pagi 'tuk meniti hari
Resah gelisah 'kan apa yang menanti
Di tengah maraknya kehidupan ini

Menjenguk pagi meniti hari sehingga siang
Surya bergulir cepat ke rembang petang
Nasib, harkat, pun cinta ke mana rimbanya
Pada siapakah 'ku harus bertanya

Surya bergulir lantas tergelincir ke peraduan
Di ufuk barat dia menghilang menunggu bulan
Aku pun melenyap bersama penat menjeri
Merindui engkau yang laksana peri

Wahai sang Pencuri Hati

(Heidy S.C.©Solo, 16 Juni 2017)


*Author's Corner*

Yak! Jadi, mulmed, judul, & isi puisi kayaknya enggak nyambung~ (?) XD
Disambung-sambungin ajalah, ya~ (Mana boleh begitu!)

Masih dalam rangka "Nulis Random 2017", & ini adalah entry untuk hari ke-16 dariku. Buat yang belum tahu, ini adalah event tahunan tiap bulan Juni, di mana kita harus upload sebuah tulisan (apa saja, enggak harus puisi) setiap hari selama sebulan penuh. Jadi ... mohon maaf kalau kadang-kadang kualitasnya rada fail. He he he ... :-p

Tapi aku senang, karena belum putus nulis sampai hari ini. Yay~! \(^o^)/
Buat yang belum ikutan, ikut aja. Asik, kok. Apalagi kalau saling tag sama temen & saling komen. Yang jelas, ini juga cara yang bagus untuk mencegah dan mengobati writer-block. Yaitu dengan rutin menulis. ^_^

Mutiara Kata (Kumpulan Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang