TEMBANG KESUNYIAN

2.9K 58 27
                                    

Hitam, hening, dalam

Tak ada setitik pun cahaya

Aku terkurung dalam kegelapan

Sunyi, sepi, sendiri


Tiada tangan-tangan cinta

Hangat memeluk, mendekapku

Hati dan segenap jiwaku merintih

Aku rindu sentuhan kehangatan


Bilakah engkau 'kan datang, Cahaya?

Wahai Cinta dan Harapan, berilah 'ku sinarmu

Cairkanlah kebekuan jiwaku

Terangilah setiap langkah-langkah kecilku


Tapi, kini hanya sepi

Teman dalam hidup ini

Sunyi mendekapku sendiri

Dalam kegelapan nan perkasa-abadi


S'ribu cinta yang tak pernah kumiliki

S'juta asa yang tak kunjung bersemi

Oh, Dunia...

Kenapa aku dilahirkan?!!


Aku ingin tertawa, tapi tak bisa

Pun tak dapat 'ku menangis sedih

Kar'na tak ada bahu

Tempatku bersandar


Kadang jika kulihat hewan dan serangga

Begitu tentram dan damai hidupnya

Walau tak punya asa, tak mengapa

Ku ingin seperti mereka


Ah... tapi apa guna meretas asa

Apa guna 'ku berkeluh kesah

Hati itu yang tak pernah tersiram hawa kesejukan

Toh milikku juga


Ayah, Ibu, Adik, Kakak?

Hanyakah kata tanpa makna

Teman... sahabat...?

Ah! Apa lagi itu? Apa?

Cinta... apa artinya semua?

Aku tak tahu, aku tak paham


Jiwaku t'lah terkurung dalam jurang yang terlalu dalam

Aku terpuruk

Hati dan tiap tetes darahku mati rasa

Aku tak bisa naik, tak bisa bangkit


Ulurkan tanganmu, wahai Cinta

Jamahlah aku, wahai Cahaya

Biarkan 'ku menggapaimu

Tolong...!


(Heidy S.C. © Solo, 4 Mei 2002)


Mutiara Kata (Kumpulan Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang