Di hatiku ada sebuah lubang
Lubang yang dalam
Bernama kebencian
Lubang yang bak selaksa halilintar
Mengguntur dalam pekat gulita
Namun, tahukah engkau
Di tepian lubang itu bertabur cinta
Merah jambu warnanya
Cinta yang meningkahi suara mengguntur
Bergemerincing laksana denting-denting lonceng mungil
Mari dengarkan luapan benci hatiku
Benci yang nisbi
Benci yang banci
Karena aku juga mencintai
Apa yang aku benci
Aku benci pagi
Sebab pagi adalah awal kesibukan hari
Hari yang membuat penat diri
Namun tahukah, aku juga cinta pagi
Karena pagi berarti cicit burung bernyanyi
Dan udara yang tanpa polusi
Aku benci siang
Karena mataharinya membuat kulit terpanggang
Dalam perjuangan yang membuat hati terbakar
Tapi percayakah, aku pun cinta siang
Sebab siang berarti terang
Dan membuat hatiku jadi benderang
Aku benci malam
Karena malam adalah keheningan
Dan keheningan adalah kesepian
Tapi sungguh, aku cinta malam
Sebab malam berarti bintang
Tempatku menaruh satu-satu harapan
Lalu ... aku benci kau
Sebab dirimu adalah arjuna
Arjuna yang memiliki ribuan cinta
Namun dengarlah, aku cinta kamu
Karena arjuna tetaplah arjuna
Arjuna-ku
Akhirnya ... aku benci aku
Karena aku kristal kaca yang rapuh
Dipenuhi ego, marah, benci, dendam, takut, sendu
Tapi aku yang paling tahu, aku cinta aku
Sebab di hatiku ada cinta merah jambu
Aku adalah aku
(Heidy S.C. © Solo, 17-18 Pebruari 2004)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutiara Kata (Kumpulan Puisi)
PoetryMencoba mengumpulkan puisi-puisi yang pernah kubuat. Yang terlama & ada arsipnya ternyata dari tahun 1999! Tulisan zaman saya SMP, he he he ... Baiklah. Ini adalah mutiara-mutiara kata yang diuntai dari alam pemikiranku, sejak masih beranjak remaja...