Prolog

110 13 4
                                    


CEKLEK.. CEKLEK..

Nafasku semakin teratur seiring bunyi loker di hadapanku sudah terkunci sempurna. Aku langsung mengusap pelan dadaku untuk menenangkan detak jantung yang masih berdegup kencang. Setidaknya usahaku berhasil dan tidak ketahuan kan.

"Mati gue kalo sampe ketauan" gumamku lega sambil melangkah ringan menjauhi ruang loker para siswa.

"Mau sampe kapan sih lo Cia kaya gini? Gak cape ya lo?" Semprot Valerie ketika aku baru mendudukan tubuhku di bangku.

Ya memang, sampai sekarang hanya Valerie yang tau rahasiaku, apa yang kulakukan selama ini, mengangguminya secara diam diam. Itulah hobi baruku.

Aku tersenyum lebar, "Gue kan cuma kasih surat itu secara diam-diam, ga ketauan ini kan. Selow aja kali Val"kataku santai sambil melirik dia yang sedari tadi duduk sendirian dengan earphone di telinganya.

Valerie menatapku kesal, "Terus lo bakal selamanya jadi secret admirer dia gitu Cia? Sampe dia pacaran sama orang lain?"ucapnya bertubi tubi sambil menunjuk dia yang sedari tadi menarik perhatianku.

Aku hanya tersenyum untuk kesekian kalinya, ya hal ini sudah biasa untukku, "Ya.. Mungkin sampai Thomas menikah"candaku dengan diiringi sebuah tawa ringan.

"Gila lo.. Gue sih ogah"komentar Valerie sadis. Aku tau sebenarnya ia hanya mengkhawatirkanku. "Mending juga lo pacaran aja sama si Erik"

Aku langsung menoleh ke arahnya, "Ogah gue.. Mending jadi perawan tua deh"ucapku dan kembali melihatnya lagi. Ya lagi, mungkin untuk ke seratus kalinya aku melihatnya dari kejauhan.

Dia menengok. Orang yang sedari tadi aku lihat menengok ke arahku dengan pandangan bertanya nya yang khas. Gelagat tubuhnya juga sepertinya ia tidak terlalu suka denganku. Ya aku hanya dapat memakluminya kan?

"Heh, jangan ngelamun, udah mulai pelajaran"sindir Valerie yang tanpa kusadari menyikut tanganku pelan. Aku hanya mengangguk sebagai jawaban dan kemudian mengambil buku dari dalam tas dan meletakkannya ke atas meja.

"Gue cuma gamau lo terus berharap sama dia, lo harus move on Cia" ucap Valerie sebelum ia benar benar fokus pada pelajaran.

Just HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang