chapter 12

229 31 9
                                    

Aku dan Harry sontak melihat keatas. Layla memanggil Harry dari lantai dua.

"Harry, Mr. Pal menelfon," ujar Layla. Aku bersumpah itu rok terpendek yang pernah kulihat. Rok itu memamerkan paha putih Layla yang benar benar mulus. Kakiku juga mulus, hanya saja tidak ada yang benar benar akan melihatnya karena aku tidak mau memakai rok sependek Layla.

Akupun menelan ludah melihatnya. Harry pasti suka dengan gadis yang sempurna seperti Layla. Cantik, putih dan mulus. Jika dibandingkan denganku....

"Kau mau ikut?" tanya Harry menyadarkanku.

"Kemana?" tanyaku bingung.

Dia melihat kearah lantai dua. "Keatas," ujarnya. "Ayo."

Aku? Keatas? Bertiga dengan Layla dan Harry?

Mustahil.

"Kau saja," jawabku.

"Sure?" tanyanya lagi.

"Yes."

"Tapi diatas kau bisa istirahat, ada sofa disana dan-----,"

"Harry, Mr. Pal menunggumu," ujarku setelah berhasil membungkam mulutnya dengan telapak tanganku. "Cepat pergi keatas. Aku ingin tau Mr. Pal punya berita apa."

Harrypun mengangguk dan aku langsung melepaskan tanganku. "Yes, dear. Aku segera keatas," ujar Harry. "Tapi sebenarnya aku malas kesana."

Walaupun bilang begitu, dia tetap berjalan keatas. Aku tau dia takut pada Mr. Pal. Aku juga yakin dia berpikiran untuk mengabaikan telfon Mr. Pal karena takut mendapat berita buruk.

◆◆◆

Harry's POV

Ternyata benar, akhirnya aku bisa lebih dekat dengan Elis. Buktinya, dia sudah lebih berani padaku. Dan menurutku itu bagus. Entahlah, sepertinya semua dimulai semenjak aku membawanya kerumah. Bukan hal mudah untuk tidak melakukan "sesuatu" saat dia ada di ranjangku. Disebelahku! Bayangkan apa yang kulakukan kalau aku tidak bisa menahan diri.

Aku berjalan melewati Layla yang selalu tampak menggoda setiap harinya. Aku tau dia menggoda, hanya saja ada yang lebih menggoda darinya sekarang. Bahkan Elis tidak perlu mengubah sifatnya menjadi manja ataupun mengganti skater skirtnya menjadi rok span jauh diatas lutut untuk bisa menggodaku. Pikirannya yang sulit ditebak sudah lebih dari cukup untuk membuatku penasaran.

"Hallo, Sir. Maaf lama, Elis dan aku sedang berbicara dengan tamu tadi."

"No problem, Harry."

"Jadi ada apa?"

"Apa kau sudah mengecek emailmu?"

Gawat.

"Aku yakin kau belum mengeceknya."

"Maaf, Sir."

Aku bisa dengar dia menghela nafas. "Coba kau cek sekarang."

For God's sake. Aku langsung duduk di kursiku dan mengecek email apapun yang masuk. Got it! Dua jam lalu. Email masuk dari Mr. Pal.

Tea Blends Company

Mengundang kepada seluruh cabang tea blends di dunia untuk datang ke acara "Rapat kerja Tea Blends" dan "Sweet Party" yang akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal:

Rapat kerja : Kamis, 11 Desember 2015
Sweet party : Jumat, 12 Desember 2015

Tempat :

Rapat kerja : Meeting Room Milan Hotel, Milan, Italia
Sweet party : Ballroom Glam and Kyra Hall

a cup of tea [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang